20. Bakso Ikan

1.8K 239 42
                                    

"Aku yang akan bilang pada ceo mu itu!"

Jihyo berdiri siap mendebat ucapan Yoongi yang berhasil menyulut emosinya.

"Kau gila Yoon?! Kau pikir kau siapa?!"

"Aku calon ayah dari bayi yang sedang kau kandung! Kau pikir aku akan membiarkanmu terus beraktivitas dan mengabaikan kesehatanmu dan calon anak kita?!" Bentak Yoongi penuh amarah.

"Aku bisa menjaga kesehatanku dan kandunganku tanpa harus berhenti beraktivitas! Aku tidak selemah itu Yoon?!" Seperti biasa  Jihyo tak mau kalah.

Cklekk!

"Eh eh eh ini kenapa kok malah bertengkar?" Eomma Yoongi langsung menerobos masuk kekamar Jihyo saat mendengar teriakan dari anak dan calon menantunya kelak.

"Ada apa Hyo?" Tanya eomma Yoongi lembut, tangannya mengusap punggung Jihyo. Jihyo tidak menjawab, napasnya memburu masih mengatur emosinya.

"Yoon ada apa? Kenapa bertengkar? Kau jangan membuat masalah! Kau tidak dengar kata dokter agar menjaga emosi Jihyo heuh?!" Yoongi kena omel.

"Tanya saja pada wanita keras kepala disamping eomma itu! Aku muak!!" Yoongi pergi meninggalkan eommanya dan Jihyo. Jihyo mengalihkan pandangannya tak mau melihat kepergian Yoongi.

"Kenapa sayang? Jangan menangis." eomma Yoongi menghapus air mata dipipi Jihyo.

"Sini sini duduk." Ny. Min menuntun Jihyo untuk duduk ditepi ranjang.

"Sudah sudah jangan menangis, biar eommonim nanti yang menghukum Yoongi. Sudah yah, kasihan dirimu, kasihan juga kandunganmu sayang" eomma Yoongi memeluk Jihyo lembut.

Jihyo pasrah, dia menangis dipelukan eomma kekasihnya.

Sementara Yoongi pergi kedapur mengambil air dingin untuk menyegarkan tenggorokannya.

Dia sebenarnya juga tak mau membentak Jihyo dan bertengkar seperti ini dengan Jihyo, terlebih Jihyo sedang hamil, tapi Jihyo itu keras kepala dan selalu ingin menang!

Yoongi hanya minta agar Jihyo selama dua bulan ini mengurangi aktivitasnya, atau hanya paling tidak sampai benar-benar kandungannya kuat seperti anjuran dokter.

Tapi Jihyo tetaplah Jihyo, dia menolak keras saat Yoongi akan ikut berbicara pada ceo agensi Jihyo agar jadwal Jihyo tidak terlalu padat, dan sudah pasti mereka akan berakhir dengan perdebatan yang tak kunjung usai. Mereka memang sama-sama keras.

"Kau keterlaluan Yoon" Yoongi mendengus kesal saat mendengar eommanya yang sudah pasti akan menyerangnya.

"Eomma, kalau eomma akan membela Jihyo, terserah! Dia memang susah dikasih tahu! Aku hanya ingin dia tidak terlalu lelah. Aku mengkhawatirkan dia eomma, tapi apa? Dia malah keras kepala!" Yoongi sepertinya tidak mau mengalah kali ini.

"Iya Yoon iya, eomma tahu, tapi tidak begitu caranya, kau bisa kan bicara baik-baik dengan Jihyo, dia--"

"Jihyo tidak bisa diajak bicara baik-baik eomma!"

"Jangan memotong ucapan eomma!! Kau tidak sopan!!!" Ny  Min membentak Yoongi.

"Kau ini sudah tua Yoon! Jangan selalu menggunakan otot kalau bicara! Terlebih Jihyo sedang sensitif sekarang! Kenapa kau tidak mau mengerti?" Yoongi masih diam.

"Eomma sudah bilang kan? Rubah sifatmu, jangan samakan dirimu dengan kau 4 tahun lalu! Kau sudah harus lebih dewasa Min Yoongi!! Terlebih kau sekarang akan memiliki anak! Dimana otakmu hah?" Eomma Yoongi benar-benar kesal setengah mati dengan anaknya itu.

Yoongi diam menunduk merenungi ucapan dari eommanya, sementara ny. Min sedang mengatur napasnya setelah memarahi anak bungsunya itu.

"Minta maaf pada Jihyo! Bicarakan baik-baik! Untung saja eomma Jihyo sudah pulang dan tidak tahu hal yang memalukan ini!" Perintah eomma Yoongi yang tidak mungkin dibantah oleh Yoongi.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang