15. I'll be there for you

2.5K 244 63
                                    

"Yoon terserah ya kalau kau tidak mau bangun. Aku harus berangkat sekarang juga. Sudah ku buatkan sarapan dimeja" Yoongi menggeliat dari tidurnya karena terganggu dengan suara kerasku yang sedang mengomel sambil memakai make-up

"Kau mau pergi?" Suara serak dan berat Yoongi membuatku merinding mengingat kegiatan panas tadi malam

Yoongi memakai bajunya dengan mata segarisnya yang dengan susah payah dia buka perlahan, dia masih mengantuk, tapi bukan hanya dia, aku pun juga mengantuk, bagaimana tidak mengantuk, tadi malam kami habis marathon bercinta sampai pukul 3 dini hari. Kami terbawa suasana dan juga kami memang sudah rindu satu sama lain

Aku melirik Yoongi yang sedang kesusahan memakai bajunya dari cermin yang aku gunakan untuk berkaca, setelah selesai dengan urusan make-up, aku mendekat ke Yoongi dan membantu Yoongi memakai kaosnya

"Buka matamu jadi kau tidak kesusahan begini!" Omel ku galak layaknya seorang eomma memarahi anaknya dan Yoongi hanya pasrah

"Ayo bangun, cuci mukamu lalu sarapan. Aku pergi dulu"

"Aku antar"

"Aku sudah telat Yoon, dan aku akan lebih telat kalau menunggumu mandi dan bersiap Yoon, aku bisa sendiri"

"Aku tidak mandi, aku hanya cuci muka, tunggu sebentar" Yoongi langsung bangkit menuju kekamar mandi, dia sedikit terhuyung tak seimbang dipijakan pertamanya, aku hanya bisa menggeleng melihat Yoongi yang nyawanya belum terkumpul semua

Sembari menunggu Yoongi, aku membersihkan tempat tidurku yang sangat-sangat berantakan, aku melepas sprei dan teman-temannya lalu dibawa ke ruang laundry untuk dicuci nanti setelah pulang, aku memunguti segala barang-barang yang berjatuhan dibawah tempar tidur, dan seketika aku terkejut melihat pengaman yang biasanya digunakan Yoongi saat bercinta masih utuh belum terbuka, jadi tadi malam Yoongi tidak memakai pengaman?

Cklekk

Yoongi keluar dengan wajah yang lebih segar dan mata sipitnya sudah sepenuhnya terbuka, hanya saja celananya belum terpasang dengan benar karena tadi malam dia asal memakainya

"Yoon, kau tadi malam tidak pakai pengaman?" Aku langsung menyecarnya tidak santai, Yoongi yang sedang mengeringkan rambutnya yang sedikit basah hanya santai menanggapiku

"Ah iya tadi malam bungkusnya susah dibuka jadi aku buang saja, aku sudah tidak tahan" jawabnya santai

"Kau gila? Bagaimana kalau aku hamil? Tadi malam kau mengeluarkannya didalam kan?"

Yoongi berpikir keras, dia sepertinya sedang mengingat apa dia mengeluarkan spermanya didalam rahimku atau tidak

"Aku lupa" ucap Yoongi tanpa ada rasa bersalah

"Yoon kau mau kubunuh hah?" Yoongi menatap mataku lekat

"Jangan suka mengatakan kata-kata bunuh membunuh Hyo" ucap Yoongi sepertinya trauma denganku yang mengucapkan kata ancaman itu

"Ayo berangkat" Yoongi mencium singkat bibirku sebelum berlalu pergi

Dan aku hanya berdecak sebal, Yoongi terlihat santai sekali, padahal aku yakin kalau Yoongi beberapa kali mengeluarkan spermanya didalam rahimku

Aku keluar kamar langsung melihat Yoongi yang sedang memakai jaket, celananya sudah terpasang dengan benar, hanya saja rambutnya masih berantakan

"Sini sarapan dulu" ucapku yang sekarang sudah didapur menyiapkan susu untuknya

"Katanya kau sudah telat" ucap Yoongi mematung ditempatnya

"Masih ada setengah jam lagi, itu cukup untuk kau sarapan dulu" aku menuangkan susu kegelas yang pertama

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang