"Kak, mau kemana?" Agil menyembulkan kepalanya saat Adiba melewati kamar cowok berwajah manis itu.
Dengan malas Adiba menoleh. "Ke rental komik,"
Agil menyeringai. "Sekalian beli'in es krim dong!"
Ni bocah! Bukan-nya nambahin duit gue, malah ngurangin.
"Mana uangnya?" Agil merengut.
"Pake uang Kakak aja dulu, ntar minta ganti sono sama Mama."
Adiba mendesis.
"Beli'in yah?" Adiba melengos.
"KAK!"
Kesal. Adiba berhenti berjalan ketika Agil melemparnya dengan penghapus dari atas. Karena posisi Adiba sekarang ada di lantai bawah.
"MAU GUE JADI'IN RENDANG LO?!" Adiba balik melempar penghapus, yang beruntung kena jidat Agil.
Agil mengusap jidatnya yang telah jadi korban. "Beli'in gue es krim!"
Menahan kesal terhadap adik lelakinya yang satu ini. "Iya nanti gue beli'in. Bacot amat!"
Agil bersorak. "Nah gitu dong dari tadi,"
"Gue sebet lo lama-lama," dengus Adiba.
Tak mau berdebat dengan Agil yang nanti tak akan ada habisnya, Adiba memilih memakai sendal, lalu pergi ke luar rumah.
☠️☠️☠️
Sesampainya di rental komik, Adiba langsung disuguhkan dengan jejeran rak yang berisikan berbagai macam komik.
Ia langsung melangkah masuk, dan segera menuju rak yang berisi buku komik keluaran terbaru.
Menghirup udara khas yang ada di rental itu, yang berhasil membuat hati gadis itu jadi adem.
"Hufff, baunya bikin gue betah disini," kata Adiba sambil tersenyum.
"Komik baru, dimana kau?" Adiba memilah.
Hingga pandangan-nya tersudut pada komik dengan judul The Villain keluaran terbaru di rak bagian atas.
"Woihh, komik kesukaan guee!!" girang Adiba.
Ia segera mengambil komik itu tapi, secara tidak sengaja, tangan-nya menyentuh tangan orang lain yang rupanya, juga akan mengambil komik yang ia incar.
"Eh, kesentuh." Adiba mundur beberapa langkah, seraya menjauhkan badan.
Pemilik tangan yang ternyata seorang laki-laki itu, langsung memandang Adiba tajam.
Buset! Gans banget ni cowok! Artis ya? Eh, tapi artis kok beli komiknya disini?
Pandangan cowok itu teralih ke bagian bawah. Tepatnya pada buku komik yang barusan Adiba ambil.
"Gue duluan yang ambil." suara serak bercampur basah dari cowok itu, berhasil membuat gendang telinga Adiba mimisan.
Melihat Adiba yang tidak mengucapkan sepatah kata pun, cowok itu memutuskan mengambil paksa komik yang ada di genggaman Adiba.
Melirik Adiba tajam, lalu pergi ke kasir untuk melakukan pembayaran.
"Ini berapa?" tanya cowok itu kepada penjaga kasir.
"78.000 Mas," ia segera mengambil dompet yang ada di saku belakang celana.
Meletakkan selembar uang berwarna merah di atas meja kasir.
Penjaga kasir segera mengambil dan memasukkan uang itu ke laci meja, lalu menyodorkan kembalian.
"Terimakasih, selamat datang kembali."
Mengambil kembalian, lalu keluar dari toko.
Adiba yang melihat tingkah dari cowok itu berdecak sebal.
"Artis apaan modelan-nya kek gitu!? Bukan-nya nanya dulu, main srobot-srobot aja! Udah tau gue duluan yang ngambil. Ditambah wajahnya dingin banget lagi! Sebel gue!"
"Awas aja lo, kalo sampe ketemu lagi sama gue!"
Pengen gue cium. Eh salah, gue semekdon maksudnya.
☠️☠️☠️
seu next chapter!
diketik dengan 475 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Artha [Completed]
Teen Fiction"Dalam lakuna, aku mencari kamu yang menyebutku renjana." -Artha Bramansyah *** Artha Bramansyah, seorang siswa sekaligus pria tampan yang paling digandrungi di SMA nya. Sifatnya yang cuek, suka berubah-ubah, dan juga dingin, secara tak sengaja dipe...