7. Raja

15.3K 1.6K 63
                                        

Dua minggu kerja, Nesta masih tabah. Cuma, fisik tidak bisa bohong. Bawaan stress bikin dia sariawan. Bukan cuma sariawan, dia juga sakit gigi.

Komplet!

Rencannya hari ini mau izin tidak masuk kerja. Habisnya, kalau kerja lelet pasti Viano marahi.

Hubungi Ivan, minta izin tidak masuk.

"Kamu udah periksa ke dokter?" tanya Ivan dari ujung sana.

"Belum sih, Pak, ini baru mau periksa."

"Hari ini Pak Viano lagi ada meeting di luar, saya bisa kasih izin kamu nggak masuk. Cuma kalau besok masih sakit, kamu harus siapin surat dokter."

"Iya, Pak. Pokoknya kalau sakit gigi saya sembuh bakal langsung masuk kerja."

"Emang parah sakit giginya?"

Sebelum jawab, Nesta yang ada di kamar kos buru-buru ambil cermin.

Pipi sampai mengot, gara-gara bengkak sakit gigi, kurang parah apa coba?

"Lumayan, Pak. Sampai bengkak." Nesta kembali rebahan, setelah menaruh cermin di lantai.

Ivan mendesah. "Ya udah, cepat sembuh, ya."

Nesta berterima kasih karena Ivan cukup baik. Coba kalau Ivan tipekal orang yang tidak bisa diajak kerja sama, sudah pasti repot harus lapor ke Viano dulu. Dengar 'ceramah' dari Pak Bos sampai panas kuping.

Nesta juga sudah lapor pada para OB dan OG yang lain. Biar mereka bisa bantu untuk handle pekerjaan Nesta dan tidak merasa kehilangan satu orang paling cantik.

Untung saja, hari ini Viano rapat di luar. Nesta benar-benar selamat. Ini yang diebut; 'Nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan."

Ingat! Bisa istirahat satu hari, dari ocehan Viano adalah salah satu kenikamatan terbesar dari hidup Nesta.

•°•

Mia--Suster yang duduk di samping Raja--bolak-balik menoleh ke bocah kecil yang terus cemberut.

Hari ini, papanya batal mendampingi Raja ke sekolah untuk acara pertemuan orang tua.

Raja mau papanya datang ke sekolah karena sudah janji. Nyatanya, dia malah sibuk kerja.

"Den Raja, nanti Suster yang nemenin, yah." Mia berusaha membujuk. "Suster rekam videonya untuk papa."

Raja masih kecil, tetapi dia ingat kalau papanya selalu mengajarkan untuk selalu sopan dengan yang lebih tua. Meski dalam hati mau meledak-ledak, dia masih coba tahan.

"Nggak usah, Sus. Paling juga, papa nggak sempet nonton videonya. Kerjaan papa banyak."

"Nanti, papanya Den Raja bisa nonton malam."

Gagal dibujuk. Raja tetap kelihatan kecewa.

Sebagai seorang anak, Raja sudah coba lakukan segala cara agar Viano mau menemaninya.

Dia berusaha berprestasi di sekolah, agar Viano mau cuti meski hanya untuk mengambil raport. Tetap saja, papanya sibuk.

Merajuk agar Viano lebih mengerti kemauannya, tidak juga ada hasil.

Viano selalu bekerja.

Jadi bos, membuat Viano tidak punya waktu untuk keluarga. Asal tahu saja, gara-gara si papa terlalu sibuk, Raja enggan menjadi boss kalau dewasa nanti.

Arrogant vs Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang