64. Bulan Madu bukan Transmigrasi

9.5K 791 61
                                    

Viano belum muncul, Nesta membuka instagram. Penasaran sama orang-orang yang sejak kemarin menghinanya.

Cukup menyakitkan hati. Terutama komentar terakhir yang mengatakan Nesta harus lebih baik dari peliharaannya.

Eh, akun Kevin Adi Prana membalas komentar?

Nesta baca.

Masalah, memangnya? Mungkin dia memang nggak secantik kamu. Tapi, kalau Pak Bos yang kalian agungkan karena mukannya yang ganteng itu suka sama dia, bisa apa kalian?

Nesta memeluk ponselnya. Kevin membela dia, itu cukup mengharukan. Sejak beberapa hari Nesta tidak berani buka media sosial.

Klik love untuk komentar Kevin.

Masih ada satu lagi. LusiEsterga29 juga membalas komentar.

Bokongku bahkan lebih cantik dari wajahmu. Tapi, selera cowok emang susah ditebak. Nggak usah iri, bikin jatuh harga diri.

Lusi memang paling jago kalau untuk urusan nyinyir.

Meski begitu, tetap saja Nesta merasa Viano kayak ketiban sial sampai berjodoh dengannya. Bapaknya sendiri saja sampai ragu Nesta dilamar Viano.

"Nesta?"

Pas menoleh langsug difoto sama Viano.

Kurang kerjaaan. Foto pakai persiapan saja hasilnya standar, ini pakai acara ambil diam-diam. Yah sudah pasti demek!

"Ngapain ambil foto diem-diem?"

"Nggak apa-apa, saya nggak suka kalau lihat gaya kamu pas kecentilan. Bagus jelek alami gini."

Bagus ... hujat terus!

"Kamu ngapain melamun gini?" tanya Viano saat mendekati Nesta. Tangannya mengambil ponsel yang dipegang Nesta, menyimpannya tanpa izin ke dalam kantung jas.

"Nggak usah buka sosmed," Viano mendekati Nesta, senyumnya yang simpul, bikin hati meleleh.

"Takut sakit hati, ya?" Nesta yang matanya sudah memgulat aslinya ge-er setengah mati.

"Bukan," jawab Viano enteng.

"Terus?"

"Nggak guna aja."

Terlalu jujur dan menyakitkan bagi Nesta.

"Saya antar kamu pulang." Viano sudah bersiap dengan kunci mobil di tangannya, "tapi sebelumnya kita makan siang dulu. Sekalian bahas soal persiapan pernikahan."

Nesta setuju soal itu.

*

Private room Moon's Cafe n Resto. Viano menunjukkan katalog tema pernikahan yang dia dapat dari pengelola wedding organizer.

"Mau pakai tema apa?"

Nesta lihat-lihat dulu tanpa melepaskan pipet yang mengalirkan milk shake dingin ke tenggorokannya.

Clasik, rushtik, romantic, garden.

"Tema Frozen lucu kali, ya?" Nesta menyeringai setelah mengatakannya.

"Kamu mau dandan jadi Olaf?"

Sungguh kejam, Nesta mendengus. "Nggak sekalian aja kamu dandanin aku jadi es serut!"

Viano pasang tampang serius. Dia memang bukan tipe yang bisa diajak hahahihi.

"Nggak cocok dandan ala princes," katanya setelah menelisik wajah Nesta.

Boleh tukar sifat calon suami tidak, sih? Belum-belum Nesta sudah makan hati.

Tapi, sekejam-kejamnya Viano, dia masih bisa mengalah kalau Nesta sudah mulai kelihatan murung.

Arrogant vs Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang