8. Ngobrol Sama Bocil

15K 1.4K 67
                                    

Kini, Nesta bingung anak kecil mau diapakan. Kalau ditinggal 'kan, tidak mungkin.

Berdua duduk di trotoar jalan, bakal dikira gembel tidak, sih! Nesta agak khawatir.

Muka Raja, Nesta lihat-lihat kayak pesimis gitu. Anak sekecil dia, masalahnya bakal sebesar apa, kira-kira?

Pas lagi mikir-mikirin gitu, eh, Nesta malah ditegur ibu-ibu yang lewat.

Ditegur, karena anak mau berangkat sekolah bukan diantar malah diajak duduk di trotoar.

Ngeselin memang. Kayaknya besok, kudu setel lagu Beyonce keras-keras kalau di jalan. Yang liriknya; im single lady im single lady.

Its mean, gue jomlo! Nesta membatin.

Raja kayaknya manfaatin keadaan. Dia beneran ajakin Nesta ke sekolahnya.

Lah, terus ngapain dia kabur pakai seragam kalau minta dianterin ke sekolah?  Jadi mikir, deh, Nesta.

Omong-omong, masalah utamanya bukan itu doang.  Nesta memang  tidak mungkin antar itu anak ke sekolah. Pipinya bengkak gara-gara sakit gigi.

Bakal bikin malu.

Lagian, bapaknya Raja memang kejam. Nesta sebal.

Tapi, tidak enak juga kalau terus duduk di trotoar.

Demi generasi masa depan Bangsa Indonesia yang gemilang, Nesta siap berkorban.

"Kamu mau sekolah, nggak?" Mau tidak mau, Nesta bakal antar itu anak ke sekolah.

"Hari ini pentas siswa kelas dua. Harusnya ada papa atau mama yang bisa hadir."

Nesta manggut-manggut.

"Kalau nggak ada Papa, itu mamanya memang nggak bisa juga?"

Tunggu! Nesta salah tanya tidak?  Muka si Raja tambah murung.

"Mama kamu ke mana?" Ujungnya jadi penasaran karena, ekspresi Raja itu.

Mendesah, Raja menjelaskan, "Papa nggak  pernah cerita soal mama."

Miris amat hidup Raja. Ini jangan-jangan, bapaknya pria Hidung Belang yang suka meninggalkan istri, terus anaknya dipaketin ke rumah. Tanpa nama pengirim.

Jadi, tidak bisa jelasin mamanya yang mana. Analisis Nesta begitu.

Tepuk-tepuk pundak Raja. "Sabar, ya," ujar Nesta.

Oke, balik lagi ke pertanyaan sebelumnya. Dia mau sekolah atau tidak.

Jawabannya, ya.

Si Raja mau sekolah. Biar telat, tidak masalah. Gurunya pasti bisa memafkan

Namun, Nesta harus ke kosan dulu. Ganti baju, plus make up dikit biar tidak burik amat.

Paling dikit, kalau udah oles bedak sama blush on, agak samar bengkak di pipinya.

Tunggu! Dia bakal kena azab tidak ya, kali ini?

Bilangnya tadi izin kerja mau istrisahat total. Eh  malah keyalapan, sama anak kecil gini.

Tenang. Tuhan 'kan maha pengampun. Niatnya baik, kok-- nolongin anak orang. Dapat pahala--harusnya. Walau ada unsur dosa juga. Bohong sama Ivan yang udah baik banget.

Ya udah, deh. Ivan pasti maafin kalau tahu alasan Nesta baik.

Habis dari kosan, pesan ojek online. OTW ke sekolahan.

Sampai sana, di depan sekolah--tepat di pos satpam--Nesta ditanyai sama satpamnya.

Bukan soal  kenapa dia yang antar Raja, melainkan soal kenapa dia telat satu jam.

Arrogant vs Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang