2. Lepas Perawan jadi Jutawan

22.7K 1.7K 70
                                    

'Tidak! Apa yang terjadi di antara kita?'

Gadis itu terbangun dengan menyadari tubuhnya tidak mengenakan sehelai benang pun. Seorang CEO kaya raya dan tampan telah merenggut kesuciannya.

Baca ....

Baca ....

Akhirnya wanita itu menjadi istri CEO kaya raya tersebut dan dicintai sepenuh hati.

"Gila!" Nesta sampai memelotot sendiri, setelah selesai baca novel online.

Hidup cewek dalam novel yang dia baca ini tuh idaman banget. Bisa nikah sama cowok ganteng, kaya raya, dan dicinta. Padahal awalnya tidak saling kenal.

Kalau Nesta ketemu bos ganteng begitu, tidak akan dia model-model jual mahal. Tancap gas, kalau itu bos mau.

"Kan, lumayan kalau dinikahi.

Astaghfirullah, Nesta baru sadar otaknya murahan amat. Lupa sama dosa.

Lagi pula, umur dia sebetulnya masih muda banget untuk mikirin masalah pernikahan. Harusnya, sih, sekarang dia kuliah. Sudah mulai semester pertama.

Dasar nasib buntu, baru juga kelar dijemur panas-panasan kayak ikan asin, eh bapaknya malah kecelakaan dan Nesta jadi tidak bisa lanjut kuliah.

Ditambah sama Nesta yang memang kurang niat untuk kuliah, ya, cocok.

Balik lagi soal novel. Nesta pikir perempuan tuh, seperti komoditi yang layak diperjuabelikan. Mana harganya mahal.

Bayangkan saja, biaya operasi sepuluh milyard bisa lunas hanya tidur satu malam dengan pria kaya.

Nesta butuh duit, kalau dia mau ikutan begitu. Cari CEO, di mana ya?

Secara, lingkaran pertemanannya orang miskin semua.

Yah, bukan main one night stand, sih--takut dosanya--paling jauh model dijodohkan begitu.

Tapi, cari calonnya di mana?

Minta tolong bapaknya?

Heuh! Yang ada bukan dapat jodoh bos, malah diumpanin ke juragan jengkol.

*

"Kamu belum dapet kerjaan, Nes?"

Ganggu, nih, si bapak. Anak perawan lagi nonton serial azab malah ditanya masalah ekonomi.

"Belum, Pak."

"Yang kemarin kamu taruh lamaran, enggak ada yang terima?"

Nesta geleng-geleng.

"Loh, kenapa?" Sarwani berjengit heran. "'Kan, nilai ijazah kamu lumayan bagus, udah gitu kamu cantik juga. Masa enggak ada yang nerima."

"Enggak tau." Nesta mengangkat bahu. "Terakhir, Nesta langsung ditolak gara-gara kurang tinggi. Katanya nanti ketutupan etalase."

Sedih hati Sarwani. Gara-gara kecelakaan motor membuatnya jadi harus pensiun dini. Mana kebutuhan keluarga makim besar.

"Gimana ini kehidupan kita ke depan, Pak?" Ningsih beres dari dapur datang-datang mencerocos. Remote yang ada di meja diambil, terus dia ganti acara konser dangdut.

Hih, 'kan, serial azabnya belum kelar.

"Sabar, Bu. Nanti juga ada rezeki."

"Sabar terus, kapan kita bisa maju kalau modal sabar."

Yah, 'kan, ribut. Mana di TV lagi nyanyi gubuk derita. Cocok.

"Kamu itu usaha, Nes!" Ningsih memarahi Nesta. "Cari kerja apa aja, kita ini butuh uang. Kita butuh makan, Yato belum beres sekolahnya."

Arrogant vs Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang