33. Tipe Suami Idaman

9.6K 1K 69
                                    

Mempertimbangkan saran Ivan--yang katanya kasih hadiah berupa barang yang dibutuhkan-- Viano putuskan untuk membelikan jam tangan buat Nesta. Bukan jam mewah semacam Rolex atau Richard Mil, sih, cuma jam lokal, tetapi dengan kualitas terbaik.

Nesta belum punya jam tangan, dia pasti butuh. Kalau bisa jamnya dipasang alarm, biar sadar pas kelamaan dekat-dekat Kevin.

Cemburu? Oh, no! Viano tidak merasa kalau cemburu dengan Nesta. Dia cuma tidak suka Nesta bisa sopan dan lurus pikirannya kalau sama Kevin, sementara dengannya dia sembrono dan selalu bikin jengkel.

Setelah melihat-lihat sebentar, pilihan Viano jatuh pada jam tangan yang terlihat etnik dengan tali jam dari kayu. Tadinya dia pikir itu bakal tidak nyaman kalau dipakai, ternyata salah. Nyaman untuk dipakai dan pastinya dia sudah ikut program 'Cintai produk Indonesia'.

Harganya tidak sampai satu juta, cuma tidak murah-murah amat. Standar untuk hadiah sebagai ucapan terima kasih.

Sudah dibayar, masukkan dalam papper bag yang bagus, siap diberikan pada Nesta.

Pandangi dulu sebentar sebelum keluar dari toko jam. Cakep, dia yakin Nesta pasti suka. Walaupun kayaknya voucher gratis buat MRI isi kepala lebih dibutuhkan, deh, soalnya itu anak rada-rada gesrek.

Di dalam bungkus hadiah, jangan harap ada kata-kata manis. Tadi waktu sales girl tawarkan kartu ucapan, Viano cuma tulis; 'Awas ya kalau sampai hilang atau nggak kamu pakai!'

Hah, dia sebetulnya mau kasih hadiah atau mengancam Nesta?

Okei, kebetulan sudah siap semua, chat dulu mahluknya. Lagi ada di mana sekarang.

***

Sejak ada karyawan baru, tugas Kevin jadi lebih ringan. Dia bisa datang di jam tertentu saja; kontrol kerja para karyawan dan mengecek barang yang ada di toko, kadang kalau terlalu sibuk Dia cuma datang sebentar kemudian pergi lagi.

Hari ini dia sedikit lebih lama di toko--bersama Nesta pastinya. Karena itu cewek dapat shift pagi. Omong-omong Si Nesta memang jarang dapat jadwal sore sampai malam. Lebih sering dikasih jadwal pagi. Sementara yang sore dikasih ke karyawan baru. Dia cowok, jadi si Kevin lebih tega sama dia. Dipikir-pikir, Nesta beruntung punya bos kayak Kevin.

Omong-omong, apa kabar si Viano, ya? Lama-lama, Nesta kangen juga sama dia--si Bospret yang paling nyebelin sedunia--tapi semua omongannya tidak bisa dibantah.

Panjang umur rupanya. Baru saja dipikirin sama Nesta, tahu-tahu sudah kirim chat. Isinya tetap penuh dengan kesombongan yang hakiki.

Kamu awas ya, kalau sok sibuk sampai nggak bales chat saya. Di mana sekarang?

Dasar Bospret! Kerjaannya marah-marah melulu. Sabar ....

Tadinya mau langsung balas chat dari Viano. Berhubung ada pelanggan yang datang, ya diurus dulu pelanggannya. Lagipula, ini, 'kan saran dia sendiri yang bilang kalau harus memperlakukan pelanggan seperti raja; sopan, tanya baik-baik, tidak boleh marah-marah apalagi ditinggal sibuk main HP. Urusan chat Viano, belakangan saja.

Pelanggan yang baru masuk tadi, sudah selesai belanja. Taruh barang di depan meja kasir, scan, Nesta sebutkan jumlah yang harus dibayar, kemudian menerima uang.

Baru selesai transaksi pertama, ada pelanggan lain datang. Selain belanja kebutuhan hari-hari, anda juga yang mau isi saldo pulsa. Lumayan repot, Kevin sampai harus bantu juga supaya antrian tidak mengular.

Arrogant vs Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang