Season 2? Mungkinkah...

393 13 0
                                    

Akhirnya setelah sekian lama Naruto sekali lagi terbangun dari tidur panjangnya. Di kamar bernuansa mewah dan elegan perlahan-lahan Naruto akhirnya membuka matanya kembali.

Rambutnya yang terurai terlihat semakin cantik saat sang empunya tersenyum hangat menyambut kembali dunia barunya.

"Ohayou",sapa Naruto pada kembarannya yang baru saja terbangun.

"Ohayou",balas Naruto.

"Karena kau sudah bangun. Sekarang aku bisa pergi",ucap Naruto beranjak dari tempatnya duduk.

Sementara Naruto yang baru saja terbangun turun ke lantai segera pergi ke kamar mandi untuk memulai kembali harinya dari awal.

"Nona sarapannya telah kami sediakan, silahkan Nona memakannya hingga perut nona kenyang",ucap para pelayan berbarengan.

"Hm arigatou",balas Naruto dan memulai sarapan paginya.

"Mi bagaimana keadaan saat ini?",tanya Naruto seusai sarapan.

"Sekarang Nona sudah ada di dunia ke 510. Saat ini keluarga Nona masihlah Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina. Di dunia ini Nona adalah seorang lelaki sebatang kara yang selalu dianiaya oleh seluruh penduduk desa akibat ulah Kyuubi sang jinchuriki ekor sembilan. Nona saat lahir ke dunia selalu diasuh oleh Hokage ketiga Hiruzen Sarutobi. Di desa Nona terkenal sebagai pembuat onar, ceroboh dan selalu mengacau dimana pun anda berada. Nona ini adalah dunia dimana Shinobi, Hokage dan penduduk terbagi menjadi tiga kalangan. Kemampuan Nona disini adalah elemen angin dan air sebagai pusatnya, tapi terbebas dari itu Nona mempunyai kemampuan layaknya penguasa dunia",jelas Mi ketua pelayan di Mansion Naruto sebenarnya.

"Kali ini aku jadi laki-laki lagi kah?",ucap Naruto mendesah malas.

"Nona satu hal penting yang ingin saya sampaikan pada Nona",ucap Mi lagi.

"Berbahagialah", lanjut Mi kemudian.

Akhirnya setelah pembicaraan dengan Mi, Naruto pun melihat sekitarnya yang tiba-tiba menjadi besar.

"Hahh apa disini aku masih anak-anak?",tanya Naruto pada dirinya sendiri.

"Baiklah mari kita lihat seperti apa dunia ini",gumam Naruto pada akhirnya.

Namun belum sampai 5 menit Naruto telah dihadang oleh para warga desa. Terjadilah aksi kejar-kejaran antara Naruto dengan hampir seluruh penduduk desa mengejarnya.

Melihat mangsa mereka yang kewalahan, para penduduk desa memukul dan menusuk Naruto dengan benda-benda yang mereka bawa sedari tadi. Setelah itu, meninggalkan Naruto dalam keadaan babak belur.

Tapi tidak, sebenarnya yang terjadi adalah Naruto yang terlalu malas dikejar-kejar dan para penduduk desa yang penuh amarah tidak menyadari bahwa Naruto merasa bosan hingga jatuh tertidur dan  membiarkan pada penduduk desa melukainya habis-habisan tanpa merasakan kesakitan apapun.

Saat tersadar, Naruto merasakan dirinya ada di suatu ruangan penuh akan bau obat-obatan.

'Apa yang terjadi?',batin Naruto miris karena tiba-tiba sudah ada di tempat asing di dunia barunya itu.

Naruto pun berniat beranjak pergi dari tempat itu tapi malah melihat tubuhnya yang penuh luka.

"Naruto kau sudah tak apa?",tanya seorang pria tua dengan pakaian kebesarannya.

'Tunggu apa yang harus kujawab?',tanya Naruto pada dirinya yang lagi-lagi merasa miris.

"Gomen membuat terluka akibat para warga desa kare Jiji memintamu mengunjungi Jii-san di ruangan hokage",ucap pria tua itu lesu melihat Naruto.

Mendengar itu Naruto tiba-tiba senang,'Apa tubuhku sebagus itu sampai mereka ingin melukaiku?'.

Naruto pun menggelengkan kepalanya,"tidak, arigatou telah membawaku kesini Jiji".

"Jadi ada apa sampai Jiji memanggilku ke kantor Hokage?",tanya Naruto polos. Sementara aku yang sebenarnya hanya sedang menganalisa keadaan saat ini.

"Jiji ingin memasukanmu ke akademi ninja",ucap pria tua itu.

'Yeay aku pasti akan mendapatkan banyak informasi disana',pikirku senang.

"Arigatou Jiji. Aku menyayangimu",ucap Naruto semangat melupakan luka-luka yang ada di tubuhnya.

Setelah dapat izin keluar rumah sakit, Naruto malah mengikuti Jii-sannya ke rumahnya.

"Jiji bolehkah aku tinggal bersamamu?",pinta Naruto tiba-tiba.

"Tentu. Tapi bagaimana dengan barang-barangmu Naruto?", pria tua balik.

'Gomen aku saja baru sampai ke sini. Mana mungkinkan tiba-tiba tahu dimana tempatku tinggal?',pikir Naruto lagi-lagi merasa dirinya sungguh miris.

"Etto kalau begitu tidak jadi",balas Naruto tiba-tiba berubah pikiran dan langsung berlari menjauh.

Pada akhirnya Naruto pun tidur luntang-lantung karena kebingungan.

Keesokan harinya Naruto pun diantar ke akademi. Setelah sedikit berpamitan, Naruto langsung melihat sekeliling akademi yang benar-benar keninjaan dan berbeda dengan dunia yang selama ini di tempatinya.

"Ano.. dimana Sensei yang bernama Umino Iruka?",tanya Naruto tiba-tiba pada seorang pria putih dengan penutup di salah satu matanya sampai ke area tenggorokan.

"Huh?",kaget pria itu karena tiba-tiba ditanyai seorang anak kecil yang dikenalinya sebagai si pembuat onar di antara para warga desa dan para ninja.

Pria itu pun mendesah sebelum menjawab,"Entahlah coba kau cari sendiri".

Naruto pun seketika kembali merasa miris dengan kehadiran dirinya di dunia baru.

'Aku yang gila atau aku yang selalu serba salah?',pikir Naruto dalam pikirannya yang semakin miris.

Akhirnya Naruto menemukan Sensei yang sedari tadi dicarinya dan saat ini sedang berhadapan dengan teman-teman sebayanya menatapnya dengan berbagai tatapan buruk kecuali seorang gadis kecil blonde yang menatapnya malu-malu membuat Naruto kembali berpikir,'Apa aku juga melakukan sesuatu yang salah pada gadis blonde itu hingga dia bertingkah aneh?'.

"Namae wa Naruto..Uzumaki desu~ Yoroshiku Onegaishimasu",ucap Naruto memperkenalkan diri dengan tampang ceria dan bersemangat.

Setelah itu Naruto pun memilih duduk di tempat yang masih kosong pilihan Senseinya. Di hari pertamanya Naruto benar-benar memperhatikan secara seksama pelajaran yang diajarkan Sensei barunya itu.

Menghabiskan waktunya dengan pembelajaran baru tentang dunia barunya itu. Setelah akademi selesai, Naruto pun berinisiatif menemukan rumahnya didunia baru dan asing ini tanpa menyadari tatapan lapar dan buas para warga yang tak tahan ingin melukai bahkan membunuhnya saat ini.

Disisi lain terlihat seorang pria tua yang kita ketahui berpangkat Hokage dengan Sensei Naruto di akademi.

"Bagaimana Naruto di akademi?",tanya Hokage pada Iruka dengan membelakanginya.

"Naruto adem anyem selama kelasku Hokage-sama",lapor Iruka.

"Begitukah? Tumben dia tidak membuat ulah...tapi kau harus terus mengawasinya Iruka. Kau tahu dia sama sepertimu dan kuharap kau tidak menyimpan dendam padanya",ucap Hokage dan berbalik menghadap Iruka.

"Ha'i Hokage-sama akan kuusahakan",ucap Iruka dengan menggenggam erat kedua tangannya.

Sekian dulu...

YOU AND ME (❌HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang