Prolog

1.7K 75 1
                                    

Budayakan vote sebelum membaca :)

"Aku mau kita putus." ucap Nara tanpa ragu.

"Ta-tapi," lelaki itu ingin membantah. Namun, ia tak bisa berpikir dengan jernih sekarang. Terlalu mendadak, wanita di depannya ini memutuskan hubungan dengannya.

"Maaf, keputusan aku udah bulat." Kemudian, Nara pergi begitu saja dari pantai itu.

Lelaki itu nampak kebingungan dan tak tau harus bagaimana. Dari kejauhan, ia masih dapat melihat wanita yang sudah menjadi mantan pacarnya itu masuk ke dalam mobil mewah yang sudah menunggunya. Dengan murung, ia berjalan ke motornya dan bergegas pulang.

Sementara itu, selama perjalanan di dalam mobil, Nara menangis sejadi-jadinya. Ia sangat sedih karena harus mengakhiri hubungannya dengan cara seperti ini. Wanita paruh baya di sebelah Nara merengkuh badan Nara ke pelukannya.

"Udah, lupain aja dia Nara." ucap wanita itu dengan senyum misteriusnya. Tangisan Nara malah semakin menjadi-jadi. Namun, tiba-tiba,

Brakk....

7 tahun kemudian

Sinar mentari menyeruak di sela-sela jendela kamar Auris. Ia mulai membuka matanya secara perlahan. Namun, entah mengapa kasurnya bak magnet yang terus menariknya sehingga ia enggan beranjak dari kasur. Tak lama kemudian, seseorang dari luar mengetuk pintu kamarnya.

"Nar, ayo dong bangun. Udah siang ini! Lo ada janji fitting sama klien dari Bandung jam 9." ucap Ainun yang menjadi asisten sekaligus satu-satunya teman Auris.

Setelah mendengar ucapan Ainun, Auris langsung membuka matanya lebar-lebar. Ia lupa bahwa pagi ini ada janji dengan kliennya. Dengan bergegas, Auris pun langsung masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap.

Tiga puluh menit berlalu, Auris telah siap dengan blazer putih dan celana creamnya. Wanita bernama lengkap Naraya Auristela itu memang terkenal memiliki selera yang bagus dalam segala hal. Ia termasuk orang yang perfeksionis, Auris bisa sangat marah jika ada suatu hal dalam bajunya tidak sesuai dengan design yang telah ia gambar, meskipun kurang satu payet pun ia akan tahu.

Auris bergegas menuju ruang makan untuk sarapan. Di sana ia mendapati Ainun tengah lahap memakan sarapannya. Sedangkan Ainun, ia tak sadar jika bos sekaligus temannya telah duduk persis di depannya.

"Ekhm." Ainun pun terkejut dan langsung menghentikan kegiatan sarapannya, "Eh, Nar, udah siap?" tanya Ainun basa-basi. Sementara Auris malah menatap tajam ke arah Ainun.

"Udah gue bilang berapa kali sih? Jangan panggil gue Nara! Panggil gue Auris." tegas Auris.

Ainun mengleha napas, "Sorry, udah kebiasaan dari jaman SMA. Lagian kenapa sih harus ngerubah nama panggilan lo? Ribet tau." omel Ainun, "Panggilan itu bikin gue trauma. Lo tau sendiri kan, ibu gue—" ucapan Auris terpotong.

"Iya gue tau! Udah, gausah ngebuka luka lama lo. Sekarang cepetan sarapan, habis itu kita berangkat ke butik." ucap Ainun memotong ucapan Auris.

Sementara itu di tempat lain, seorang lelaki tengah tertidur pulas di mobilnya. Lelaki itu bernama Ivander Haidar, seorang Aktor terkenal berusia 28 tahun yang sudah membintangi berbagai film. Hari ini adalah hari terakhirnya menjalani shooting film terbarunya. Tak lama kemudian, Ivan bangun dari tidurnya dan bergegas keluar mobil.

Ivan berjalan menuju ruang make up, dimana ia harus memperbaiki wajahnya yang sangat terlihat kurang tidur. Di sana, ia mendapati seorang wanita yang juga menjadi lawan mainnya di film ini.

"Udah bangun lo?" tanya Seana, seorang aktris yang menjadi pemeran utama di film ini. Ivan hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Van, gimana kalo setelah syuting, kita hang out?" ajak Seana, sementara itu lagi-lagi Ivan mengabaikan Seana, "Van?! Hei, lo kenapa?" tanya Seana yang mulai khawatir dengan keadaan Ivan.

"Gapapa cuman kurang tidur aja." jawab Ivan lesu, "Wajah lo pucat. Beneran gapapa?" tanya Seana lagi. Ivan hanya menggeleng sebagai jawaban. Kemudian, tiba-tiba manager Ivan datang menemuinya.

"Van, nanti setelah syuting. Kita ada meeting konsep baju buat acara gala premier film ini." ucap Nevan, pria berusia 40 tahun yang menemukan bakat akting Ivan sedari usia 20 tahun.

"Iya." jawab Ivan singkat.

For more info

Ig : alfinaaind19

Twitter : Alfinaindira

wattpad : alfinaaind19

Enjoy !!!

Schédio Auris (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang