Geng galaxy dengan cepat menuju ruang rawat inap Devan
"Gimana keadaan Devan?" Tanya Gilang saat pada Zie
"Bang Devan patah tulang samaa...."
"Sama apa?"
"Buta"
Semua anak galaxy kaget dan sedih
"Gak gak mungkin Devan buta" ujar Marvel tak percaya dengan kondisi Devan
"Astagfirullah" Marvel dan Gilang terduduk di lantai
"Gak mungkin"
"Kita harus cari pendonor mata buat Devan" ujar Gilang
"Iya kita harus cari"
"Gak semudah itu bang" ujar Zie
"Zie" panggil Angga
"Kenapa pa?"
"Abang km udah sadar" Zie tanpa basa-basi langsung masuk ke dalam ruangan itu
"GAKKK MA DEVAN GAK MAU BUTAA" teriak Devan
"Sttt sayang sabar ya km tenang dulu, Devan pasti sembuh kok" ujar Rita menenangkan putranya itu
"ENGGAK MAUUU DEVAN GAK MAU BUTA ma hiks hiks Devan gak mau buta" Rita memeluk erat Devan, Zie benar benar nggak tega liat Abang kesayangannya dalam kondisi seperti ini
"Abang" panggil Zie
"Zie... Jangan deketin gue Zie" ujar Devan sambil menggerakkan kedua tangannya agar Zie menjauh
"Bang"
"Gue malu Zie gue malu hiks hiks hiks" Zie langsung memeluk erat Devan
"Ada gue bang ada mama ada papa jangan malu" ujar Zie menghibur Devan
"Gelap Zie gue sama Kenan...Kenan? Mana Kenan?" Devan merubah raut wajah nya menjadi panik
"Kenan?" Rita seketika sadar langsung lari keluar menghampiri suaminya
"Mass Kenan mana ?" Tanya Rita saat melihat Angga dan geng Galaxy
"Astagfirullah Kenan" Angga langsung lari ke resepsionis
"Suster atas nama Kenan putra Madava"
"Sebentar ya pak saya cek dulu"
"Maaf pak atas nama Kenan putra Madava tidak ada"
"Coba cari sekali lagi sus"
"Baik pak"
Saat menunggu susternya Angga mendengar percakapan dokter dan suster yang lewat di belakangnya
"Gimana sus udah ketemu sama keluarga pemuda itu?"
"Belum dok"
"Trs gimana ? Ini kondisi dia makin parah"
Angga memberanikan diri untuk bertanya dokter itu "permisi dok, apa dokter menangani pasien yang td kecelakaan?"
"Iya, dia pemuda sekitar 16/17 tahun"
"Apa wajah nya mirip ini?" Angga menunjukkan foto Kenan
"Iya dia pemuda yang saya tangani"
"Gimana kondisinya dok, dia putra saya"
"Anda orangtuanya? Mari bicara di ruangan saya" Dokter itu berjalan duluan menuju ruangannya sedangkan Angga mengikutinya dari belakang
***
"Lu tadi ngapainn?"
"Potong kabel rem nya"
"Gila emang lu"
"Td sih niat gue mau bocorin ban nya tapi gue mikir mikir sekalian aja gue potong kabel rem nya"
"Wah wah hebat hebat, segitu bencinya lu sama keluarga Madava?"
"Gue benci banget sebanget bangetnya"
"Emang kenapa sih lu benci sama keluarga Madava"
"Salah satu keluarga Madava buat perusahaan bokap gue bangkrut disaat bunda gue sakit, gue sama bokap gue sengsara gue masih SD harus bantu nyari uang demi kesembuhan bunda gue"
"Oke oke gue paham, sekarang lu di pihak kita kan?"
"Ya tentu gue di pihak lu"
"Tapi lu harus tetep pura pura baik di depan Kenan"
"Iya itu gue tau kok tenang aja"
"Jadi rencana hancurin pesta Kenan gak jadi dong"
"Ya gimana mau ngehancurin orangnya aja di RS hahahah"
"Hahahah semoga aja dia mati"
***
"Jadi gimana keadaan anak saya dok?"
"Pembuluh darah di otak nya pecah jadi harus dilakukan tindakan operasi"
"Lakukan yang terbaik asal bisa menyembuhkan Anak saya"
"Kami akan melakukan yang terbaik buat putra bapak, tapi apa bapak sudah tau kalau putra bapak punya penyakit yang cukup serius"
"Penyakit? Penyakit apa dok?"
"Putra anda mengidap penyakit leukemia"
DEG
"Dokter gak bercanda kan?"
"Saya tidak mungkin bercanda dalam keadaan seperti ini"
"Lalu gimana dengan anak saya?"
"Penyakit leukimianya sudah stadium 4 kemungkinan kecil bisa di sembuhkan"
"Gak dok saya gak mau kehilangan anak saya"
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin, sebelum itu saya harus mengoperasi putra anda dan saya kebutuhan izin anda" dokter itu menyerahkan surat untuk di tandatangani oleh Angga
"Baik dok" Angga langsung menandatangani perjanjian itu
"Baik terimakasih, 1 jam lagi saya akan melakukan operasinya"
"Boleh saya liat anak saya dulu dok?"
"Silahkan dia berada di ruang ICU"
"Terimakasih dok" Angga langsung keluar dari ruangan dokter itu dan lari menuju ruang ICU
'tuhan cobaan apalagi yang kau berikan pada keluarga hamba' batin Angga menangis
Saat di depan ruang ICU dia langsung memakai baju khusus dan masker
"Kenan" panggil Angga pelan
"Km kuat nak, papa doain km dari sini, cepet sembuh, papa nungguin kamu di sini papa akan di samping kamu terus" bisik Angga sambil menahan tangisnya
"Mama, papa, Zie dan bang Devan sayang km, jangan buat kita sedih km harus kuat berjuang demi kita"
***
HIII GUYSS
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI BIAR AUTHOR SEMANGAT NULISNYA DAN VOTE JUGA JANGAN LUPA KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYAgak salah kan author minta follow+vote+komen dari kalian ?
🌻🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA; Kenan [COMPLETED]
Teen Fiction#Book1 Luka yang tak kunjung berhenti di dalam hatinya, bekas bekas goresan luka dihatinya tak kunjung mengering, cobaan selalu datang di dalam hidupnya *** Mulai : 14.05.20 Berakhir : 14.10.20