"Kenan" Panggil Dava membuat lamunan Kenan buyar
"Eh kenapa dav" tanya Kenan gelagapan
"Lu dari tadi ngelamun terus" ujar Dava
"Ada masalah?" Tanya nya
"Eh enggak kok enggak" jawab Kenan
"Kalau ada masalah cerita aja" ujar Dava, Kenan pun mengangguk "oh ya tadi siapa yang nemuin lu ?" Tanya Dava
"Bukan siapa siapa" jawab Kenan
"Yakin ? Kok pas balik lu berubah gitu sih" ujar Dava curiga
"Iya dav gue yakin, cuma laper aja gue jadi kayak gini" ucap Kenan meyakinkan Dava
"Mau ke kantin?" Tawar Dava
"Kan belum istirahat dodol"
"Ck, Sans aja kali, jamkos juga kan, udah ayo" Dava menarik tangan Kenan menuju kantin
"Eh Kenan mau kemana?" Tanya Wulan yang melihat Dava dan Kenan berjalan di koridor
"Mau ke kantin" jawab Kenan
"Gue boleh ikut?" Tanya Wulan
"Boleh kok"
Akhirnya Wulan, Kenan dan Dava menuju kantin bersama
"Oh ya Minggu jalan yok" ajak Wulan kepada Kenan
"Boleh, emang mau kemana?" Tanya Kenan
"Gue pesen makanan dulu" pamit Dava diangguki oleh Kenan. Dava meninggalkan Kenan dan Wulan
"Emmm gimana kalau nonton" ucap Wulan
"Yaudah Minggu nonton, langsung ketemuan di bioskop nya aja" ujar Kenan di angguki oleh Wulan
"Nih makan" ujar Dava tiba tiba datang membawa 2 porsi nasi goreng
"Gue gak lu pesenin ?" Tanya Wulan
"Salah lu gak bilang" ujar Dava dengan sinis
"Ck sialan" umpat Wulan
"Ehem gimana kalau lu makan punya gue aja" tawar Kenan
"Gak usah deh" tolak Wulan
"Beneran?"
"Iya beneran"
"Yaudah deh gue makan ya" Kenan memakan makanannya dengan lahap sedangkan Dava melihat Wulan dengan tatapan tajam
"Eh gue balik duluan ya" pamit Wulan
"Mau ke mana ?" Tanya Kenan
"Ke kelas" ujar Wulan
"Ohh yaudah" jawab Kenan, sedangkan Wulan tersenyum sinis
'gue gak di cegat gitu' batin Kenan
"Katanya mau ke kelas kok diem" sindir Dava tanpa melihat Wulan
"Eh iya hehe" Wulan segera menuju ke kelas
"Lu jangan deket Deket sama Wulan deh" ujar Dava
"Emang kenapa ?"
"Gue ada filing gak enak" ujar Dava
"Dia baik kok tenang aja" ujar kenan
"Gue gak yakin dia baik" ujar Dava sambil menghabiskan minumannya
"Udah jangan nethink dulu" ucap Kenan
"Ck serah lu deh" ujar Dava pasrah
***
Saat ini Zie berjalan sendiri di koridor yang sepi karna jam masih menunjukkan KBM
BRUKK
"Sorry sorry gue gak sengaja" ujar perempuan yang menabrak Zie sedangkan Zie hanya diam aja dan meneliti wajah perempuan itu
"Maaf sekali lagi kak" ujarnya dengan menundukkan kepala
"Hm" jawab Zie
Perempuan itu adalah salah satu perempuan Nerd yang berada di sekolah ini
"Saya permisi dulu" ujarnya berjalan meninggalkan Zie. Zie masih saja terdiam di situ hingga beberapa menit Zie sadar dan kembali melangkahkan kakinya ke toilet
'huhh kok gue dag dig dug ya' batin Zie
Saat Zie sampai di toilet tak sengaja dia menabrak seseorang yang asing baginya, orang itu trs menundukkan kepalanya yang tertutup Hoodie
'gejalas' batin Zie
Zie yang bersikap bodo amat melewati orang itu dan membasuh mukanya di wastafel
'kok gue kepikiran perempuan tadi sih' batin Zie saat melihat pantulannya di kaca
***
Saat ini Kenan berada di taman belakang sekolah, dia mengingat kejadian tadi pagi
Flashback on
"Lama gak ketemu" ujar seseorang yang berada di belakang Kenan membuat Kenan terkejut
Kenan membalikan badannya dan melihat siapa seseorang yang berbicara di belakangnya tadi
"Za-zaidan" ujar Kenan ragu
"Ya ini gue, kenapa ? Kaget ?" Ujar Zaidan
"Kok-"
"Apa ? Lu tuh anak paling gak tau diri di dunia ini" ujar Zaidan dengan tajam
"Maksudnya?"
"Hahahaha pura pura bego apa bego beneran ?" Ujar Zaidan dengan ketus
"Gue gak paham maksud lu"
" Lu itu udah di rawat keluarga gue dari kecil, udah di kasih makan sama tempat tinggal sekarang gini balesan lu?"
"Tapi-"
"Tapi apa? Keluarga kandung lu ? Mereka udah mati, dan yang ngaku keluarga kandung lu sekarang itu bukan keluarga lu mereka hanya manfaatin lu yaa atau gak mereka bakal lakuin lebih parah apa yang kelurga gue lakuin" ujar Zaidan sambil memutari Kenan
"Mereka keluarga kandung gue"
"Bukan, mereka itu cuma bersalah karna udah buat nyokap bokap lu mati"
"Gak gak gue sama Zie itu kembaran dan mama sama papa itu orangtua kandung gue"
"Bener ya ternyata lu pinter cuma di pelajaran lu gak pinter di dunia luar" ujar Zaidan dengan sinis
"Mereka gak mungkin nipu"
"Lu liat hasil DNA nya?" Tanya Zaidan. Kenan menggelengkan kepalanya
"Hahaha itu udah membuktikan kalau emang bener lu bukan anak kandung Mr.Madava"
"Lu yang ngarang, mereka baik gak kyk kalian"
"Lu bener bener gak tau terimakasih ya" ujar Zaidan dengan mencengkeram pipi Kenan
"Mau bukti kalau mereka bukan orangtua kandung lu?" Tanya Zaidan dengan tajam
"Temuin gue besok di cafe tempat lu kerja dulu" ujar Zaidan
Zaidan mendorong Kenan hingga Kenan tersungkur ke belakang
"Dan satu lagi, jangan bilang keluarga fake lu itu" peringat Zaidan dengan tajam. Zaidan meninggalkan Kenan yang terduduk di rumput dengan pandangan kosong
Flashback off
***
Maaf guys critanya makin lama makin gajelasMakasih udah baca+vote crita ku
Semoga kalian suka sama critanya
🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA; Kenan [COMPLETED]
Teen Fiction#Book1 Luka yang tak kunjung berhenti di dalam hatinya, bekas bekas goresan luka dihatinya tak kunjung mengering, cobaan selalu datang di dalam hidupnya *** Mulai : 14.05.20 Berakhir : 14.10.20