Hari ini tepat hari ke-sepuluh Devan dan Kenan di rawat dan pagi hari ini Devan di bolehkan pulang menggunakan kursi roda karna tulang pada kakinya patah membuat Devan di haruskan menggunakan kusir roda
"Zie mama mana?" Tanya Devan saat tidak mendengar suara ibu angkatnya
"Kyknya mama masih di ruangan Kenan, mau gue panggilin?"
"Eh nggk usah gue cuma tanya aja kok" ujar Devan dengan lesu
Udah hampir 10 hari Rita jarang mengunjungi Devan, dia juga sadar diri kalau dia anak angkat tapi entah mengapa hatinya sedikit nyeri saat mendengar mamanya lebih care dengan Kenan
"Kenan sakit apa ya Zie?" Tanya Devan
"Gue belum tau, kmrn gue ke ruangannya dia kyk biasa biasa aja bahkan dia sempat becandaan sama nyokap"
Devan sudah berfikiran negatif, apa iya mama udah nggk sayang dia? Apa karna dia buta dan patah tulang membuat dia menjadi anak yng merepotkan
Cklek
Terdengar pintu ruangan Devan terbuka, ternyata Angga yang masuk ke ruangan Devan
"Papa udah bayar administrasinya, ayo papa anter pulang" dengan pelan Angga memindahkan Devan ke kursi roda
"Mama masih di ruangan Kenan pa?" Tanya Zie sambil membawa tas Devan
"Iya, lagi bujuk Kenan buat makan" jawab Angga sambil mendorong kursi roda Devan
Saat mereka keluar terlihat anak anak galaxy menunggu Devan di depan ruangan
"Akhirnya Devan bisa balik juga" ujar Marvel
"Thanks ya udah nungguin gue" ujar Devan yang pasti menebak anak galaxy berada di sini
"Sama sama, biar saya dorong aja om" ujar Gilang dengan sopan, Angga mengangguk lalu bergeser memberi ruang untuk Gilang mendorong kursi roda Devan
Tiba tiba handphone milih Angga berdering
Drttt drttt
"Hallo"
'_____________'
"Oke oke papa ke sana sekarang"
Tuttt tuttt
"Devan, km sampe rumah langsung istirahat, maaf papa nggk bisa nganterin km sampe rumah, nenek sama Kakek km udah pulang karna kakek km harus balik berobat di Tokyo" ujar Angga sambil memegang pundak Devan
"Eh iya pa gakpapa" jawab Devan dengan senyuman tipis
"Papa mau kemana?"
"Itu Kenan..."
"Ohh Kenan yaudah papa ke Kenan aja" ujar Zie memotong ucapan Angga
"Ayo bang kita pulang" sekarang Zie menggantikan posisi Gilang, dengan pelan dia mendorong kursi roda Devan meninggalkan Angga, sedangkan anak anak galaxy mengikuti langkah Zie dari belakang
***
"Kenan mama panggilin dokter ya?" Ujar Rita dengan nada khawatir
"Nggk usah ma Kenan gapapa" ujar Kenan dengan sedikit ringisan menahan sakit
"Mama tau raut wajah km nahan sakit"
"Kenan-"
Cklek
"Kenan" panggil Angga saat memasuki ruang rawat inap Kenan
"Papa panggil dokter ya km kelihatan banget nahan sakit" ujar Angga menatap Kenan khawatir
"Nggk usah pa" Kenan memaksakan senyumannya, dengan ringinsan kecil membuat Angga makin khawatir dengan sigap dia langsung keluar dan memanggil dokter yang menangani Kenan
"Arghggg" Kenan tidak bisa menahan lagi dia menjambak rambutnya, pusing di kepalanya semakin menjadi jadi
"Kenan jangan gini nak" Rita mencoba menahan tangan Kenan
Tak butuh waktu lama dokter masuk ke ruangan Kenan, saat melihat kondisi Kenan langsung dokter menyuntikkan obat pada infus Kenan
Belum sampai satu menit obat itu beraksi, kenan mulai terlelap, Rita membenarkan selimut Kenan
"Sebenarnya anak saya kenapa dok?" Tanya Angga
"Tak apa itu hanya pengaruh obat dan masa pemulihan pasca operasi"
"Baik dok terimakasih"
"Sama sama, kalau ada apa apa bisa panggil saya lagi, saya permisi dulu" ujar dokter itu kemudian meninggalkan ruangan Kenan
"Pa, mama nggk tega liat Kenan" Rita mulai terisak
"Sttt semuanya akan baik baik saja sayang, kita doain yang terbaik buat Kenan" Angga memeluk erat istrinya guna memenangkan Rita
***
"Gue udah tau Kenan sakit apa" ujar pemuda itu
"Sakit apa?"
"Dia sakit leukimia...."
"Ha? Leukimia?"
"Iya dia sakit leukimia, dan katanya sih stadium akhir"
"Wah wah bentar lagi dia mati dong?"
"Bisa jadi, gue mikir gimana kalau kita bantu tuhan"
"Maksudnya?"
"Kita buat kematian dia lebih cepat"
"Gimana caranya?"
"Gue bakal buat hancur keluarga Madava sebelum kematian Kenan"
***
"Bang lu kok dari tadi diem aja sih" ujar Zie sedikit jengkel karena setelah mereka pulang dari RS sampai mereka berada di kamar Devan, Devan tidak mengeluarkan satu kata pun
"Zie.." bukannya menjawab Devan malah memanggil Zie
"Iya ini gue bang"
"Sorry ya kalau gue ngerepotin"
"Gue nggak ngerasa di repotin kok bang"
"Zie.."
"Hmm"
"Kenan kira kira kenapa ya"
"Gue juga gak tau, kelihatanya sih b aja, kmrn gue juga cuma liat dia di perban kepalanya dia kelihatan masih sehat" jawab Zie dengan memainkan handphonenya
"Kalau dia sakit parah gimana?"
"Kalau dia sakit parah pasti mama sama papa ngabarin kita"
"Gue khawatir sama Kenan"
"Udahlah bang, Kenan ada mama sama papa nggk usah khawatirin Kenan, lu juga harus istirahat" Zie membenarkan selimut Devan
"Lu istirahat dulu ya gue mau buat pop mie dulu" Devan mengangguk pelan
Zie keluar kamar Devan meninggalkan Devan sendiri dengan pikiran Devan yang khawatir dengan kondisi Kenan, jujur dia merasa bersalah dan dua takut terjadi sesuatu kepada Kenan
***
HIII GUYSS JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI BIAR AUTHOR SEMANGAT NULISNYA
VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA JUGA DONG HEHEHEthanks for reading my story💛
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA; Kenan [COMPLETED]
Teen Fiction#Book1 Luka yang tak kunjung berhenti di dalam hatinya, bekas bekas goresan luka dihatinya tak kunjung mengering, cobaan selalu datang di dalam hidupnya *** Mulai : 14.05.20 Berakhir : 14.10.20