36

5.1K 364 19
                                    

Malam hari pun tiba, Angga masih setia menunggu Kenan di depan ruang operasi

Drtttt drttttt

"Hallo"

'halo pa, papa di mana?'

"Lagi nungguin Kenan ma"

'maksudnya gimana? Mama gak paham'

"Mama pulang aja dulu, habisini papa ke ruangan Devan"

'emang papa di mana sih?'

"Besok papa ceritain, mama pulang dulu ya pake supir"

'yaudah iya mama pulang'

"Hati hati ya"

'iya pa, assalamualaikum'

"Waalaikumsalam"

Tuttt tuttt

Angga masih setia menatap pintu ruang operasi, tak beberapa lama pintu itu terbuka

"Bagaimana keadaan putra saya dok?"

"Operasinya lancar, putra anda akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap"

"Terimakasih dok, terimakasih banyak"

"Sama sama, saya permisi dulu" dokter itu langsung meninggalkan Angga, Angga menunggu Kenan di pindahkan ke ruang VVIP

***

"Devan"

"Jangan deketin gue lang gue malu" teriak Devan saat mendengar suara Gilang

"Gue sahabat lu apapun kekurangan lu apapun itu gue gak bakal ninggalin lu" ujar Marvel tiba tiba

"Kita semua sahabat lu, jangan kyk gini, nyokap lu nanti sedih" Gilang mencoba menenangkan Devan

"Gue buta gue gak berguna lagi gue mau mati"

"Jaga ucapan lu atau gue tonjok lu sekarang" Gilang benar benar marah dengan ucapan Devan, dia pikir dia tuhan bisa mengakhiri hidupnya dengan mudah

"Bunuh aja gue hiks hiks" untuk kedua kalinya sahabat sahabat Devan melihat Devan menangis, yang pertama karena kematian orangtuanya dan kematian adiknya

"Gue gak bakal pernah bisa nyakitin lu" Marvel dan Gilang memeluk sahabat kecilnya, kini di ruangan itu hanya ada mereka bertiga

"Gue bakal bantu cari donor mata buat lu,lu jangan sedih lagi" ujar Gilang menyemangati Devan

"Thanks" hanya itu yang keluar dari mulut Devan sisahnya hanya isakan tangis pilu

***

"Lu udah nyelidiki kenapa bang Devan bisa kecelakaan?" Tanya Alvaro pada Zie, saat ini mereka berada di kantin RS untuk memaksa Zie makan

"Suruhan bokap masih nyelidiki"

"Menurut lu, kira kira siapa yang buat bang Devan kyk gini?"

"Gue blm tau pasti tapi filing gue menuju ke Zaidan"

"Zaidan ?"

"Karna sebelum bang Devan gak kenapa kenapa sebelum dia ke SMA Garuda"

"Ngapain bang Devan ke SMA Garuda?" Tanya samudra

"Jemput Kenan"

"Jadi kecelakaannya berdua?"

"Kyknya sih gitu"

"Trs Kenan mana ?"

"Gak tau"

"Lah kok gak tau, lu gak khawatir ke Kenan ?"

"Khawatir sih, tapi gue lebih khawatir ke bang Devan"

"Dia kembaran asli lu kan?"

"Ya iyalah dodol Kenan Ama Zie aja hampir mirip" ujar Reno dengan ngegas

"Dih ngegas lu"

"Bodo"

"Dah lah gue udah makan, kalian balik aja"

"Lu ngusir kita?"

"Udah malem"

"Biasanya juga balik pagi"

"Yaudah deh terserah kalian" Zie meninggalkan teman temannya

"Kacau ni anak"

"Udah lah biarin aja, Zie juga butuh waktu"

***

"Lu udah ada info tentang Kenan dan Devan ?"

"Udah"

"Gimana kondisi mereka ?"

"Devan buta...

"Hahahaha anj gak nyangka banget gue Devan buta gak sabar liat gue, terus terus"

"Dia juga patah tulang, kalau Kenan gue masih gak tau"

"Hmmm semoga aja Kenan mati"

"Gue sih juga berharap begitu"

***

Zie POV

Gue pergi ke rooftop RS, di pikiran gue mungkin itu tempat yang tepat buat nenangin pikiran gue

Saat gue sampai di sana gue liat ada cewek rambut pendek dia berada di pinggiran

"Percuma juga kalau lu bunuh diri gak bakal nyelesaiin masalah lu" ujar gue tiba-tiba

Dia noleh ke gue "ngapain lu ikut campur" ujar nya dengan sinis

"Terserah gue dong"

"Yaudah kalau gitu juga terserah gue, mau gue bunuh diri kek mau gue apa itu terserah gue"

"Bodoh"

Wajah nya berubah jadi merah, mungkin dai menahan marah "he, lu tuh seenaknya ngatain gue bodoh? Lu gak tau gue ini orang terpintar di sekolah" teriak dia

"Lu itu bodoh, lu mau bunuh diri itu bodoh"

"Gue pinter, gue mau bunuh diri karena gue gak tahan gue gak tahan sama semuanya"

"Lu jadi cewek lemah banget banget sih"

"Iya gue emang lemah gue gak bisa apa apa gue cuma nyusahin keluarga" dia mulai maju buat lompat, eh wait lompat? WTF gue langsung lari dan tarik dia ke belakang

"Bodoh" bentak gue

"Lu itu siapa sih hiks hiks gue gak tahan hidup gue mau nyusulin mama" dia mulai nangis karna gue gak tahan gue peluk dia buat nenangin dia

***

HIIIII
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI BIAR AUTHOR SEMANGAT NULISNYA, VOTE + KOMEN JUGA JANGAN LUPA

gak salah kan ya author minta follow+vote+komen ?
Komen dong gimana sama cerita ini ? Apa rumit apa gak jelas apa cerita ini tuh membosankan
🌵🌻

LUKA; Kenan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang