50

5.1K 326 25
                                    

Saat sampai di RS Zie benar benar seperti orang kerasukan

"Cepet anj, adek gue sekarat" bentak Zie kepada suster maupun dokter

"Zie ada apa?"tanya Arlan yang menghampiri Zie

"Kenan om dari td nggk berhenti ngeluarin darah di hidungnya" ujar Zie dengan gemeteran

"Cepat" ujar Arlan kepada suster yang mendorong ranjang pasien

"Ayo bantu" Zie, Arlan dan bruder memindahkan Kenan dari mobil ke ranjang pasien. mereka mendorong ranjang itu ke UGD untuk memberikan penanganan pertama kepada Kenan

"Km tunggu sini, kabarin papa km" ujar Arlan kepada Zie lalu masuk ke UGD

Zie terduduk di kursi tunggu, pikirannya kemana mana Sekarang dia takut Kenan memiliki penyakit yang serius dia benar-benar ketakutan

"Zie..." Panggil Fanny, Zie menoleh ke arah Fanny

"Kenan akan baik baik aja" ujar Fanny dengan lembut sambil memegang tangan Zie membuat Zie sedikit lebih tenang

"Thanks ya fan" ucap Zie

"Ini tugas gue sebagai sahabat lu" ujar Fanny

Tak beberapa lama Devan berserta anak Galaxy datang

"Zie gimana keadaan Kenan?" Tanya Gilang

"Masih di periksa om Arlan" jawab Zie

"Kok bisa kyk gini?" Tanya Devan dengan nada khawatir

"Nggk tau bang, td kebetulan gue liat Kenan jalan sempoyongan ke arah toilet trs tiba tiba dia pingsan dan mimisan" jawab zie dengan nada khawatir

"Astaghfirullah, sekarang lu telfon mama" perintah Devan kepada zie

"Iya bang" zie segera merogoh kantong celana jeans nya kemudian mengotak atik benda pipih itu

"Hallo ma"

'kenapa zie?

"Ma..mama bisa ke rumah sakit gak?"

'ha? Kenapa si RS ? Siapa yang sakit zie?'

"Kenan ma"

'astaghfirullah'

"Mama bisa ke sini kan?" Tanya zie

'iya mama ke situ sekarang'

"Iya ma"

Tutt tutt

Semua yang berada di situ menunggu dokter keluar dengan rasa khawatir terutama Devan dan zie

Drttt drttt

Handphone Wulan berbunyi membuat semua menoleh ke arahnya, segera Wulan menjauh dari situ dan mengangkat telfonnya

***

"Hallo, gue liat cewek yang di bawa sama anak galaxy sendirian di Dufan"

"Dia penting gak?"

"Kelihatannya penting, coba aja kita culik dia"

"Tapi kalau gak penting gimana?"

"Gini deh ya, kan dia di bawa sama geng galaxy pasti ada hubungannya sama salah satu dari mereka dan pasti zie akan turun tangan"

"Hmmm bener juga, yaudah biar gue suruh anak anak culik dia, tapi lu ada fotonya gak"

"Ada, td gue foto dia"

"Yaudah kirim ke gue, hahahah liat aja abis ini lu hancur zie"

***

Hari semakin sore, tari masih setia duduk di bangku yang td dia duduki bersama Devan, Marvel dan Gilang

"Ini mereka udah pulang apa gimana? Masa aku di tinggal" gumam tari sambil menatap handphonenya yang mati karena kehabisan baterai

"Gimana aku pulang, jarak dari sini ke rumah jauh, sedangkan uang ku td udah di pake buat beli minum" tari berfikir keras apa yang harus ia lakukan

"Jalan kaki aja deh, gapapa jauh kan itung itung olahraga" tari berdiri dan berjalan keluar Dufan

Sudah hampir 30 mnt tari berjalan dan rumahnya benar-benar masih jauh

Dia mengelap keringat yang membasahi wajah dan leher nya

"Tega banget sih kak zie sama kak Devan ninggalin aku" ujar tari dalam batin sambil duduk di trotoar

Tari menatap langit langit yang berwarna oranye

"Bunda pasti khawatir" gumam tari, dia menengok ke kanan dan kiri tak ada satupun kendaraan yang melewati jalan ini, entahlah biasanya jalan ini ramai tapi sekarang mendadak menjadi sepi tapi tari tak pedulikan itu dia kembali berdiri dan berjalan lagi

"Capek" ujar tari, dia berhenti sebentar dan berjongkok, sungung kakinya benar benar lelah dia sudah berjalan 20 mnt dari trotoar tadi

Tiba tiba ada sebuah mobil yang berhenti di sebelah tari, tari pun tak menyadari mungkin karena dia terlalu lelah

"Capat" suara bariton itu mengangetkan tari dan membuat tari sadar kalau dia sudah di kelilingi oleh orang orang berpakaian hitam

"Jangan, kalian mau apa" teriak tari saat tangannya di tarik oleh salah satu dari mereka

"Diam" bentak orang itu membuat tari semakin takut

"Tolong jangan culik saya, saya cuma orang miskin, saya gak punya apa apa" ujar tari dengan melas sambil menangis

"Gue bilang diem ya diem lu budeg ya" bentak orang itu lagi

"Jangan, aku gak mau" tari berusaha tidak masuk ke dalam mobil itu namun orang itu membekap tari dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius hingga akhirnya tari tak sadarkan diri.

Dengan mudah orang itu masuk ke dalam mobil dengan tari lalu mengikat tangan tari dan melakban mulut tari untuk berjaga jaga kalau tari sadar

***

Hallo guys
Gimana kabar kalian ?
Maaf ya aku lama banget up nya
Semoga kalian gak kecewa sama part ini
thanks for reading my story🌼

LUKA; Kenan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang