47

4.3K 325 18
                                    

"bang, menurut lu enaknya kita kemana?" Tanya Zie kepada Devan

"Hmmm gimana kalau ke Dufan" jawab Devan

"Dufan? Tapi kan-"

"Udah ke Dufan aja pasti anak anak juga seneng jarang jarang loh galaxy main bareng apalagi sekarang ketuanya bawa gebetan" Devan tertawa kecil

"Ck cuma temen bang" ujar Zie dengan nada jengkel

"Temen apa temen?" Goda Devan pada Zie

"Temen" jawab Zie dengan penekanan

"Iya deh temen besok awas aja kalau lu jadian sama dia" ujar Devan dengan nada mengancam

"Dih serah gue lah, tari juga masih jomblo" ujar Zie membuat Devan melontarkan pertanyaan yang menjanggal

"Lu naksir ya sama si tari?" Tanya Devan dengan nada jail

"Kagak" jawab Zie dengan ketus

"Masaaa"

"Iyaa"

"Yaudah gue rebut tari ya" kalimat itu membuat Zie langsung memberhentikan mobilnya

"Aduh Zie sumpah ya lu tuh ngeselin banget sih" ujar Devan saat merasakan mobilnya berhenti mendadak

"Ck salah lu sendiri"

"Eh eh salah gue di mana coba?"

"Lu bilang lu mau rebut tari dari gue" jawab Zie dengan nada ketus

"Lah lu bilang tari jomblo" ujar Devan membuat badan Zie kaku

"Emm anu i-iya sih dia jomblo" ujar Zie dengan gugup

"Suara lu kok gitu?" Tanya Devan

"Gapapa" jawab Zie kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah tari

"Oh iya lu inget Fanny?"

"Ha? Fanny siapa?" Tanya Devan dengan penasaran

"Aduh itu loh tetangga kita dulu" jawab Zie

"Fanny emmm Fanny yang dulu rambutnya pendek itu?" Tanya Devan memastikan

"Iyaa, dulu dia gendut sekarang dia cantik banget"

"Demi apa lu ketemu sama dia?" Tanya Devan tak percaya pasalnya sudah lama sekali ia tak melihatnya

"Iya, udah lama sih gue ketemu sama dia emm sekitar 3 Minggu yang lalu"

"Tiga Minggu yang lalu berati gue masih tfi RS dong"

"Iya gue ketemu sama dia di RS"

"Kok lu tau itu dia ? Katanya dia udah berubah banyak"tanya Devan dengan penasaran

"Jadi gini, gue ketemu dia di rooftop RS, waktu itu dia mau bunuh diri-"

"Ha? Bunuh diri? Buat apa dia bunuh diri?" Tanya Devan yang terlihat kaget

"Gue gak tau pasti gue waktu itu selamatin dia trs gue bawa ke ruangannya karna dia pingsan" jawab Zie

"Dia sakit apa?"

"Gagal jantung" jawaban dari Zie membuat Devan sangat terkejut, bagaimana bisa seorang Fanny memiliki penyakit yang cukup berbahaya

"Lu nggk bercanda kan?" Tanya Devan dengan gugup

"Enggk, dokter sendiri yang bilang, gue waktu itu nungguin dia semaleman trs paginya gue ke ruangan lu trs pas balik ke ruangan dia kata suster dia udah pulang, untung aja gue taruh nomer hp gue di atas hp dia" jelas Zie

"Terus?" Tanya Devan yang penasaran dengan kelanjutannya

"Semenjak itu gue nungguin dia nelfon dan akhirnya td pagi dia nelfon"

"Dia bilang apa aja?"

"Katanya dia bosen di rumah jadi habisini gue jemput dia, dia juga udah kirim alamat rumahnya yang baru"

"Jadi setelah jemput tari kita jemput Fanny?" Tanya Devan

"Iya" tepat saat Zie menjawab mobil berhenti di depan rumah tari

"Kita udah sampe?" Tanya Devan

"Iya, lu mau ikut turun?"tanya Zie 

"Nggk usah gue tunggu di mobil aja" jawan Devan

"Yaudah, gue cuma bentar kok" Devan mengangguk, Zie turun dari mobil dan masuk ke halaman rumah tari

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

Cklekk

"Waalaikumsalam, kak Zie ?" Tari keluar dengan menggunakan baju tidur bermotif Doraemon membuat dia terlihat menggemaskan menurut Zie

"Gue mah ajak lu jalan"

"Tapi kan kemarin-

Ucapan tari terpotong dengan suara bundanya "eh nak Zie? Kok gak masuk?"

"Selamat pagi Bunda" sapa Zie kepada ibunya tari

"Pagi, ayo masuk dulu" ajak bundanya tari

"makasih bun tapi saya nggk bisa lama lama di sini, tari boleh main nggk Bun? Zie mau ajak tari main" ucapan Zie membuat tari melotot tak percaya, bukannya apa apa cuka dia tak tega meninggalkan bundanya sendirian di rumah

"Boleh kok, tari juga jarang keluar" ujar bunda tari dengan tersenyum

"Yaudah sekarang lu siap siap gih, bunda juga udah izinin" perintah Zie kepada tari

"Tapi aku gak mau ninggalin bunda" ujar tari sambil menatap bundanya

"Bunda gapapa sayang, km juga jarang main kan, udah sana" bunda tari tersenyum manis dan menuntun anaknya agar segera bersiap siap, mau tak mau tari bersiap siap dan ikut Zie

"Ayo masuk dulu nak" ajak bunda tari kepada Zie

"Maaf bunda Zie nunggu di mobil aja, abangnya Zie nungguin di mobil" jawab Zie

"Loh kok gak di suruh turun aja?"

"Anu bunda Abangnya Zie lagi sakit"

"Sakit apa? Bunda boleh nyamperin Abang km?" Tanya bundanya yang di angguki oleh Zie

"Bang Devan beberapa Minggu yang lalu kecelakaan dan sekarang kondisi bang Devan di bilang gak baik" cerita Zie kepada bunda sambil berjalan menuju mobil

"Astagfirullah"

Zie membuka pintu mobil di bagian tempat duduk Devan

"Tari mau di ajak?" Tanya Devan saat mendengar pintu terbuka

"Mau bang, ini ada bundanya tari mau kenalan sama Abang" ujar Zie

"Eh Hay Tante" Devan tersenyum walaupun dia tak melihat keberadaan ibunya tari

"Haii, nama km Devan?" Tanya ibunya tari

"Iya Tante"

"Panggil saja saya bunda" ujar bundanya tari sambil mengelus rambut Devan dengan sayang

"Kamu persis seperti teman bunda"

"Maksudnya gimana Bun?" Tanya Zie dengan penasaran

"Teman bunda namanya Agustin agilia retnoantica"

Deg

"Mami?"

***
thanks for reading my story🌻
Maaf kalau cerita gajelas atau makin ribet atau alurnya gak nyambung

LUKA; Kenan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang