55

5.6K 350 17
                                    

Cklekk

Semua pandangan menuju ke arah pintu

"Papi?mami?" Rita bergitu terkejut melihat mertuanya

Ayu tersenyum kearah Rita "hey sayang, bagaimana kabar mu?" Tanya ayu kepada Rita

Rita menghampiri ayu "kabarku baik mi,mami bagaimana kabarnya?"

"mami baik-baik saja dan keadaan papi juga sekarang sudah baik-baik saja, oh ya dimana anakku?" Tanya ayu saat tidak melihat batang hidung Angga

"Angga lagi ada di kantor Ning, sedang ada meeting dengan klien penting" ujar Rita kepada ibu mertuanya

"Oh iya gimana kedua putramu Devan dan zie? " Tanya Lucas pada Rita

"Devan tadi bilangin ke makam mami dan papi nya karena katanya rindu dengan orangtua kandungannya sedangkan Zie entahlah dia sudah pergi jadi tadi pagi" jelas cerita kepada lucas

Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba Andri dan dokter masuk ke dalam ruang rawat inap Kenan

dokter menghampiri kanan dan langsung menanyakan bagaimana perasaannya ataukah ada keluhan atau dia merasa pusing atau mual atau sesuatu yang membuatnya tidak nyaman

"Tidak do, saya tadi hanya sedikit pusing dan kakek saya sedikit lebay" Kenan terkekeh kecil

"Kakek tidak lebay kenan, kakek hanya mengkhawatirkan mu karena kau cucu kakek" ujar lucas pada Kenan

"aku hanya bercanda aku tahu kau sangat menghawatirkan ku dan maaf kalau aku membuatmu khawatir" ujar Kenan sambil tersenyum simpul

setelah dokter memeriksa kondisi Kenan mengatakan bahwa kenan baik-baik saja hanya saja dia sedikit pusing karena keramaian di ruangannya hingga akhirnya dokter itu kembali bekerja

"Wulan apakah kau tidak merindukan ayah mu?" Tanya Ayu pada Wulan

Wulan hanya tersenyum dan menatap Andre dengan tatapan sangat rindu

"Nenek kenal dengan keluarganya Wulan?" Tanya Kenan dengan tatapan penasaran

"Tentu saja" bukan ayu yang menjawab melainkan Lukas yang menjawab

"Kakek kenal wulan dari mana dan mana keluarga Wulan?" Tanya Kenan yang terlihat bingung

Lucas tersenyum "ini ayahnya Wulan" ujar Lucas sambil merangkul pundak Andre

"Hah?" Terlihat wajah Kenan terkejut

"Ini asisten pribadi kakek, dia ayah wulan" jelas ayu

"Jadi kakek nyuruh Wulan ke Indonesia buat ngawasin kamu" jelas Lucas

Bagai di jatuhkan dari langit, jadi selama ini? Wulan perhatian ke dia karena perintah kakek? Bodohnya Kenan mencintai seseorang dengan cepat

"Wulan dan Andre pulanglah dulu, pakai saja mobil ku nanti aku pulang dengan putra ku" ujar ayu

"Terimakasih nyonya" ujar Andre

"Panggil mami ndre, masih aja lupa" peringat ayu

"Terimakasih nenek" ujar Wulan sambil membungkukkan badan

"Iya iya, udah sana kalian pasti capek" Wulan menghampiri Andre lalu memeluk nya

"Rindu ayah" lirih Wulan, Andre tersenyum

"Kita permisi dulu" ujar Andre, Lucas mengangguk mengizinkan

Setelah kepergian Wulan dan Andre Lucas, ayu dan Rita mengobrol sedangkan Kenan dia hanya melamun menatap langit langit di ruangannya dengan tatapan kosong

Cklekk

Semua menatap ke arah pintu kecuali kenan

"Zie.." panggil ayu sambil tersenyum

"Loh kakek sama nenek kapan sampai di Indonesia?" Ujar zie dengan terkejut

"Kemarilah"perintah Ayu, sih langsung berjalan menuju Ayu dan Lucas lalu menyalimi mereka berdua

"Apa kabar cucuku??" Tanya lucas

"Alhamdulillah baik" jawab zie

"Kau tidak bersama Devan?" Tanya Ayu kepada zie

Zie hanya menggelengkan kepala lalu dia melirik kearah Kenan

"Aku izin kalau kenan jalan-jalan" ujar zie kepada Rita

Kenan yang merasa namanya dipanggil dia menoleh ke arah zie dan yang lainnya, dengan tatapan bertanya-tanya mengapa mereka pun memanggil namanya

"boleh asal jangan jauh-jauh cukup di taman saja dan enggak boleh jajan sembarangan" ujar Rita

Zie tersenyum dan menganggukkan kepala lalu dia keluar untuk meminjam kursi roda terhadap suster

Tak beberapa lama kemudian di kembali membawa kursi roda ke ruangan kenan, Kenan yang masih kebingungan mengapa zie membawa kursi roda ke ruangannya sedangkan tidak ada yang membutuhkannya

"Gue mau ajak lu jalan-jalan keluar, gue tahu lu tuh bosen" ujar zie kepada Kenan

Kenan mengangguk berusaha untuk duduk dan zie sedikit peka dia membantu kenan untuk duduk

setelah membantu Kenan untuk duduk di kursi roda Zie mendorong kursi roda kenan menuju ke taman rumah sakit

saat sesampainya di taman banyak sekali anak-anak kan ada yang seumuran mereka sedang duduk dengan berpakaian pasien

mereka memutuskan duduk disalah satu kursi lebih tepatnya zie yang duduk sedangkan kanan berada di sebelahny

Kenan mengamati anak-anak itu yang sedikit ceria walaupun wajahnya terlihat pucat

"Ken...." Panggil zie

"hmmm?" Kenan hanya bergumam

"Gue mau ngomong sesuatu" ujat zie sambil menoleh ke arah Kenan

Aku cinta padamu hahahaha sok  serius lu zie - author

Bct -zie

"Apa?" Kali ini kenan menoleh ke arah zie

"Sahabat lu ternyata penghianat" ujar zie sambil menatap langit sore

"Wulan?" Zie menggelengkan kepalanya

"Dava"

Kenan nampak terkejut, gak mungkin, Dava adalah sahabat terbaik nya, Dava yang selalu ada di saat dia kesusahan Kenan menatap zie tak percaya

***

Hallo semuanya
Buat kalian yang komen di setiap kalimat cerita ini makasih banyak kalian moodbooster ku hehe
Makasih juga buat yang udah follow dan vote cerita ini

Thank you for reading my story>.<
Maaf kalau part ini mengecewakan kalian

LUKA; Kenan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang