Terjadi beberapa perdebatan di basecamp tetapi apa boleh buat mantan ketua mereka membuat liburan ke Dufan, jujur saja mereka khawatir dengan kondisi Devan tetapi Devan tetap memaksa untuk pergi ke Dufan
Dan yaa, saat ini mereka berada di Dufan
"Bang..." Panggil Zie kepada Devan
"Kenapa?" Tanya Devan yang terlihat seperti biasa biasa saja
"Kenapa kita nggk ke pantai aja atau ke mall gitu" ujar Zie ragu
"Gue lagi pingin ke Dufan" jawab Devan dengan santai
"Zi biar gue dorong kursi roda Devan" ujar Gilang
"Kalian main aja, gue biar sama Gilang, gapapa kan Lang?" Tanya Devan kepada Gilang
"Iya santai aja kali" jawab Gilang
"Udah kalian main aja" perintah Devan kepada anak galaxy
Dengan pasrah anak galaxy berpencar, ada beberapa ke arah timur ada beberapa ke arah barat dan ada beberapa ke arah selatan sedangkan Devan, Gilang, Marvel dan tari berada di tempat duduk yang di sediakan
"Lu nggk ikut main?" Tanya Gilang kepada tari, tari hanya menggelengkan kepalanya sedikit sesak di dadanya saat melihat Zie di tarik oleh Fanny untuk bermain bersama
"Lu lagi ngomong sama siapa?" Tanya Devan kepada Gilang
"Tari" jawab Gilang membuat Devan terkejut dan heran
"Tar, lu nggk ikut main?" Tanya Devan
"Enggak kak" jawan tari seadanya
"Zie mana?"
Belum sempat menjawab Gilang sudah menyela duluan "Zie di tarik sama Fanny" ujar Gilang membuat Devan menghela nafas panjang
"Yaudah tari lu main sama Gilang sama Marvel" ujar Devan
"Eh nggk usah kak" tolak tari
"Udah main aja biar gue di sini"
"Nggk usah kak, mending tari beli minuman buat kita" ujar tari memberikan ide
"Boleh, lu sama Gilang aja ya jangan sendiri" ujar Devan
"Yaudah ayo" Gilang menarik pelan tangan tari
"Bentar ya kak" pamit Tari pada Devan
"Iya" jawab Devan
Gilang menggandeng tangan tari mencari minuman, tanpa sepengetahuan mereka ada yang memandang mereka dengan tatapan yang sulit di artikan
***
Wulan dan Kenan sedang menikmati Bianglala. Sudah hampir semua permainan ia coba dan sekarang giliran bianglala
"Ken.." panggil Wulan
"Hmm?"
"Gue seneng banget hari ini" ujar Wulan sambil menikmati pemandangan di atas
"Gue juga" jawab Kenan sambil memandang Wulan
"Thanks ya" ucap Wulan sambil menatap Kenan
"Sama sama" kenan tersenyum manis, tiba tiba Kenan merasakan kepalanya seperti di hantam batu besar
"Shh" Kenan meringis sambil memegang kepalanya
"Ken lu gapapa kan?" Tanya Wulan dengan raut wajah khawatir
"Gue gapapa" jawab Kenan bohong
"Tapi wajah lu pucet banget" ujar tari, jujur saja tari benar benar khawatir dengan kondisi Kenan
"Gue gapapa" jawab Kenan berusaha terlihat baik baik saja
Tepat saat tari ingin berbicara bianglala yang mereka tumpangi sudah sampai ke dasar, tanpa ba-bi-bu Kenan langsung turun dari bianglala
"Ken..." Panggil tari yang berada di belakang Kenan
"Bentar gue ke toilet dulu" dengan memegang hidungnya Kenan berlari ke toilet meninggalkan tari dengan perasaan khawatir
'Astagfirullah kuatkan hamba ya Allah' batiln Kenan sambil memegang kepalanya, rasa pusing yang di kepalanya semakin bertambah membuat dia berjalan gontai
"Ken.." teriak Zie yang tak jauh darinya
"Akhh" Kenan menjambak rambutnya, tak peduli orang orang menatapnya aneh yang terpenting sakit di kepalanya bisa bilang
"Kenann" teriak Zie saat melihat Kenan mulai tumbang. Dengan sigap Zie berlari ke arah Kenan dan membopong tubuh Kenan
"Buka mobil gue" teriak Zie kepada Fanny, dengan cepat Fanny mengambil kunci mobil itu dan berlari ke parkiran di susul oleh Zie dan Wulan yang membopong tubuh Kenan
Saat di tengah jalan mereka bertemu dengan salah satu anak galaxy
"Zie Kenan kenapa?" Tanya oki
"Kabarin yang lain buat nyusul gue ke RS Madava" hanya itu yang di ucapkan oleh Zie lalu ia meninggal oki yang kebingungan
Saat sudah sampai di parkiran dengan cepat Zie menaruh tubuh Kenan di belakang dengan kepala Kenan yang di pangku oleh Wulan
"Biar gue yang nyetir" ujar Zie kepada Fanny, raut wajah Zie sangat khawatir dnegan gemeteran dia melakukan mobil dengan kecepatan tinggi dia benar benar takut sesuatu terjadi kepada Kenan dengan melihat wajah Kenan yang sangat pucat dan hidung Kenan yang mengeluarkan darah membuat seorang Kenzie ketakutan. Zie berdoa semoga tidak terjadi sesuatu kepada Zie
***
"Bang" panggil oki saat melihat Devan, Gilang dan Marvel
"Lu kenapa? Kok sampe keringetan gitu ?" Tanya Marvel
"Kenan bang"
"Kenan kenapa?" Kali ini Devan yang bertanya
"Td Kenan pingsan trs di bawa Zie sekarang mereka ke RS" ujar oki sukses membuat Devan dan yang lainnya kaget
"Lu hubungi yang lain, gue hubungi samudra dulu" ujar Marvel sambil mengambil handphone miliknya
"Halo, buruan ke sini bawa kunci mobil Alvaro"
'kenapa bang? Kok lu kelihatan buru buru gitu?"
"Jangan banyak tanya cepet ke sini"
Tuttt tuttt
Marvel mematikan telfonnya sepihak, tak lama kemudian Anak galaxy sudah berkumpul di tempat Devan
" Gue pake mobil lu, lu pake motor gue" ujar Gilang kepada Alvaro
"Iya bang, tapi sebenarnya ada apa?" Tanya alvaro yang masih belum tau apa apa
"Kenan pingsan, cepet kita susul Zie ke RS" ujar Gilang membuat anak galaxy khawatir dan langsung ke parkiran. Gilang mendorong kursi roda Devan.
Akhirnya mereka semua ke RS untuk Melihat kondisi Kenan dan tanpa mereka sadari tari tak ikut bersama mereka karena sebelumnya tari berada di toilet dan sempat tersasar
***
thanks for reading my story💛
Maaf kalau alurnya gak nyambung atau banyak typo
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA; Kenan [COMPLETED]
Teen Fiction#Book1 Luka yang tak kunjung berhenti di dalam hatinya, bekas bekas goresan luka dihatinya tak kunjung mengering, cobaan selalu datang di dalam hidupnya *** Mulai : 14.05.20 Berakhir : 14.10.20