"Zie, sini nak" panggil Rita saat melihat Zie melewati kamarnya, Zie mau tak mau dia berjalan masuk ke kamar orangtuanya
"Kamu kenapa hmm?" Tanya Rita dengan lembut
"Zie sehat kok"
"Bukan itu sayang, km ank mama, mama hafal gerak gerik kamu itu beda, kalau ada apa apa cerita ke mama" ujar Rita sambil menggenggam tangan Zie
"Zie cemburu ma" Zie menidurkan kepalanya di paha Rita
"Cemburu sama siapa hmm?" Tanya Rita sambil mengusap rambut Zie
"Zie cemburu sama Kenan" jawab Zie tanpa basa-basi
"Kok cemburu sama Kenan ?" Rita tersenyum kecil saat Zie cemburu dengan adiknya sendiri
"Mama tiga Minggu nggk peduliin Zie mama cuma peduliin Kenan, Zie sama bang Devan sendirian ma" ujar Zie sambil memejamkan matanya
"Kenan sakit sayang"
"Kenan sakit apa sih kok mama sampe segitunya, kelihatannya baik baik aja, mama liat bang Devan, bang Devan buta sama patah tulang, mama kenapa nggk bisa ngertiin sih" ujar Zie dengan mengubah posisinya menjadi duduk
"Bukan begitu sayang-
"Enggk mama emang sayang sama Kenan aja, Kenan ngilang selama ini dan sekarang dia udah balik mama lebih sayang sama Kenan daripada Zie sama bang Devan" Rita sedikit jengah dengan anaknya ini, sifatnya masih kekanak-kanakan tetapi saat di luar dia terlihat dewasa
"Bukan begitu sayang, km sekarang harus bisa berbagi, sekarang km ada adek, bukan kamu yang jadi adek, sebagai Abang harus ngerti ya" ujar Rita dengan lembut
"Nggk, Zie milih lebih Kenan nggk pulang aja biar mama nggk berubah"
Plakk
"ZIE JAGA UCAPAN KAMU" Bentak Rita sambil menampar pipi Zie
"Dia adik kamu Zie" ujar Rita dengan penekanan, kesabaran Rita sudah habis dia benar-benar tak habis pikir sebegitu cemburunya Zie dengan Kenan sampai Zie bisa berucap itu dengan santai
"Maaf, permis" ujar zie dengan dingin dan datar, dia langsung meninggalkan kamar ortunya lalu berjalan cepat ke bawah sedangkan Rita menangis di kamar
***
"Bang gue titip bang Devan" ujar Zie kepada Marvel dan Gilang
"Lu mau kemana?" Tanya Devan
"Mau keluar sebentar, gue pergi dulu" tanpa mendengarkan Devan, Marvel ataupun Gilang Zie berlari ke bagasi untuk mengambil motor kesayangannya
Dia mengendarai motornya dengan sangat cepat, entah sakit di hatinya semakin menjadi jadi apa lagi mamanya membentaknya, selama 17 thn Zie tak pernah di bentak oleh mamanya, bukan karena dia anak manja tetapi karna mamanya orang yang paling sabar
Mamanya jika ia salah akan di kasih tau dengan lembut, dengan kasih sayang bukan dengan bentakan atau tamparan? Ah Zie baru sadar telapak tangan ibunda tercinta mendarat di pipi kanannya
Zie berhenti di sebuah danau, danau yang sepi bisa membantu mengurangi rasa panas di hatinya
Zie turun dadi motor lalu berjalan mendekati danau, dia melihat air yang tenang, udara yang sejuk juga menemaninya
Tanpa sadar sudah hampir satu jam Zie memandangi air dan awan
"Kak Zie?" panggil seseorang di belakang Zie, Zie yang merasa terpanggil menoleh ke belakang
"Ohh beneran kak Zie, kak Zie ngapain di sini?" Tanya gadis berkepang dua itu
"Lu ngapain di sini?" Bukannya menjawab Zie malah bertanya balik
"Lagi mau kondangan" jawab gadis itu
"Kondangan? Tapi pakaian lu.." Zie melihat pakaian gadis itu seperti pakaian rumahan bukan pakaian kondangan
"Hahaha bercanda kak, tari mau jalan jalan aja menikmati udara segar" ujar gadis itu bernama tari
"Ohh"
"Kak Zie ada masalah ya, wajahnya kusut banget" tebak tari sambil menatap lekat wajah Zie
"Sok tau"
"Eh bukan sok tau kak, emang wajah kakak itu kelihatan banyak masalah"
"Ya"
"Ya apa kak? Jawabnya singkat banget kyk cewek pms aja" ejek tari sambil ketawa kecil
"Iya gue banyak masalah" ujar Zie sambil melempari kerikil ke air
"Kakak udah sarapan?"
"Udah"
"Kakak suka yang manis manis nggk?"
"Lumayan"
"Mau ini nggk?"
Zie hanya menatap coklat itu
"Mau nggk?" Tanya tari sekali lagi
"Mau" Zie mengambil coklat itu dan langsung memakannya
"Kakak beneran udah makan?" Tanya tari ragu
"Udah"
"Tapi kakak makannya lahab banget kyk belum makan" ujar tari dengan santai, Zie berhenti memakan coklat itu dan menatap tari sinis
"Suka suka gue dong" ujar Zie dengan sewot
"Ih ngegas"
"Bodo"
"Marah marah Mulu cepet tua entar"
"Lu doain gue cepet tua"
"Eh Bukan gitu maksudnya"
"Trs maksud lu gimana?" Wajah Zie mendekat ke wajah tari
"Emm anu itu kata emm google" ujar tari dengan gugup
"Masa sih gue gak percaya tuh" Zie semakin mendekat
"Kak jangan kyk gini" tari menahan nafasnya dan memejamkan matanya
"Trs kyk gimanaa? Kyk gini?"
Cup
***
HALO GUYS
GIMANA KABAR KALIAN? BAIK BAIK KAN PASTINYA HEHEHE
DI SINI AKU MAU MENGINGATKAN
FOLLOW VOTE DAN KOMEN AKAN MEMBANTU MEMBUAT AUTHOR SEMAKIN SEMANGATTthanks for reading my story🌻💛
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA; Kenan [COMPLETED]
Teen Fiction#Book1 Luka yang tak kunjung berhenti di dalam hatinya, bekas bekas goresan luka dihatinya tak kunjung mengering, cobaan selalu datang di dalam hidupnya *** Mulai : 14.05.20 Berakhir : 14.10.20