48

4.3K 305 7
                                    

"mami?" Ujar Devan

"Mami? Maksudnya gimana?" Tanya Hanum kebingungan

"Itu namanya maminya bang Devan Bun" jawab Zie

"Ha? Km seriusan?" Tanya Hanum tak percaya

"Iya Bun" jawab Devan membuat Hanum langsung memeluk Devan

"Astaga Lia akhirnya aku ketemu sama anak km" ujar Hanum sambil mencium kepala Devan

"Bunda udah denger tentang keluarga km, maaf bunda waktu itu nggk bisa Dateng ke pemakaman karna ada satu masalah" ujar Hanum dengan raut wajah sedih

"Gapapa Bunda" jawab Devan dengan tersenyum

"Lia itu sahabat bunda dari SD, dan juga Rita kita bertiga bareng terus sampe SMA dan bunda berpisah sama mereka waktu lulus karna-"

"Bunda.." Hanum dan Zie menoleh ke samping terlihat tari yang sudah siap untuk pergi bersama Zie

"Bunda ngapain di luar dan emm bunda peluk kak Devan?" Tari melihat bundanya kebingungan

"Kalian masuk yuk bunda pingin cerita banyak" ajak Hanum kepada Devan dan Zie

"Maaf bunda tapi temen temen Devan nungguin, lain kali Devan ke sini lagi" ujar Devan membuat Hanum sedih

"Yaudah, janji sama bunda km ke sini lagi"

"Iya bunda Devan janji"

"Zie, bang Devan sama tari pamit ya Bun" ucap Zie sambil mencium tangan Hanum 

"Iya kalian hati hati ya" Zie mengangguk lalu naik ke dalam mobil

"Bun..." Panggil tari dengan wajah bingung

"Nanti bunda jelasin, udah sana" Hanum tersenyum kepada Putri satu satu nya itu

"Iya deh" ujar tari dengan lesu lalu ia mencium tangan Hanum

"Bunda kalau ada apa apa langsung telfon tari ya" pesan tari kepada Hanum

"Iya sayang" jawab Hanum dengan tersenyum

"Assalamualaikum" salam Hanum kemudian naik ke mobil

"Waalaikumsalam" jawab Hanum Hanum dengan tersenyum

Mobil Zie mulau meninggalkan Hanum sendirian

'lia, rati aku kangen sama kamu, andai kalian tau aku butuh kalian saat ini, seharusnya dulu aku mendengarkan kata kata kalian mungkin aku tak seperti ini sekarang' batin Hanum

***

Kenan dan Wulan kini berada di basecamp galaxy. Jujur saja mereka sedikit canggung berada di sini karna mereka tak begitu dekat dengan anak galaxy

"Ken..." Bisik Wulan pada Kenan

"Kenapa?" Jawab Kenan dengan bisik bisik

"Gue canggung, harusnya lu nggk usah ajak gue"

"Ck lu pikir gue ngajak lu karna siapa? Abang gue maksa gue buat ajak lu"

"Tapi-"

"Sttt udah jangan di bahas mending diem aja" Ujar Kenan membuat Wulan terdiam

"Woyy ini buat lu" Alvaro memberikan dua kaleng minuman soda

"Thanks" Kenan mengambil satu untuk Wulan dan satu untuk dirinya sendiri

"Lu sakit?" Tanya Alvaro sambil menatap lekat wajah Kenan

"Enggk" jawab Kenan dengan gugup lalu meminum minumannya

"Yakin?"

"Iya"

"Tapi wajah lu pucet, ren, sam, bim sini deh" panggil Alvaro kepada teman temannya

"Napa?" Tanya Reno sambil merangkul pundak Alvaro

"Kalian liat deh apa mata gue yang bermasalah, wajah Kenan pucet kan" ujar Alvaro membuat Reno, samudra, dan Bima memperhatikan wajah Kenan

"Iya wajah Kenan pucet" ujar samudra

"Lu sakit?" Tanya Reno

"Enggak" jawab Kenan sambil tersenyum kecil

"Jangan bohong, jujur aja" ujar Bima

"Enggk gue gak sakit"

"Mungkin dia pucet karna ketakutan, lu habis liat hantu?" Pertanyaan konyol itu keluar dari mulut Alvaro

"Ck jangan bahas hantu deh, lu nggk envy Minggu lalu tiba tiba ada barang yang jatuh" ujar Reno

"Eh iya anjim gue inget gila" pekik Alvaro

"Makanya jangan bahas deh"

"Btw Zie sama bang Devan kok blm ke sini ya" ujar samudra membuat mereka melirik jam

"Udah hampir dua jam kita nungguin"

"Coba tlfn Zie"

Alvaro mengeluarkan handphonenya dari saku dan menelfon Zie

'halo'

"Heh lu di mana?"

'jalan'

"Dari rumah lu ke basecamp cuma 30 mnt woy"

'jemput tari'

"Tari siapa?"

'tmn'

"Temen apa temen?"

'bacot'

"Hahahah gue gak nyangka zie punya gebetan"

Tuttt tuttt

"Anj belum juga selesai ngomong udah di matiin aja" gerutu Alvaro

"Zie punya gebetan?" Tanya Reno dengan penasaran

"Katanya jemput tari"

"Ha? Tari siapa?" Tanya Bima dan samudra secara bersamaan

"Gak tau gue" jawab Alvaro

"Ken lu tau tentang tari ?" Tanya Alvaro kepada Kenan membuat teman temannya menatap Kenan dengan penasaran

"Enggak" jawan Kenan seadanya

"Gak nyangka gue si es batu itu punya gebetan" ujar Alvaro dengan dramatis

"Kira kira siapa ya yang bisa bertahan dengan sikapnya Zie yang super cuek itu" ujar samudra dengan berfikir

Di saat mereka berfikir ada suara Zie yang memasuki basecamp

"Assalamualaikum" salam Zie kepada teman temannya sambil mendorong kursi roda Devan

"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak

"Eh eh kok ada dua cewek" ujar Alvaro saat melihat tari dan Fanny yang berjalan di belakang Zie

"Mana Cakep cakep lagi" ujar samudra

"Lu bukannya tari ? Kelas X yang sering di bully itu kan?" Tanya Reno sambil menatap lekat wajah tari

"I-iya kak" jawan tari dengan gugup

"Dan dia?" Tanya Reno sambil menatap Fanny

"Sahabat gue" jawan Zie

"Widih cantik banget" celetuk Alvaro

"Makasih" ucap Fanny dengan tersenyum

"Yaudah sekarang kita kemana?" Tanya Gilang

"Dufan"

***

thanks for reading my story💛
Maaf kalau ceritanya gajelas atau makin ribet alurnya
Maaf kalau banyak typo

LUKA; Kenan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang