51

5K 313 19
                                    

jam sudah menunjukkan pukul 9 malam,Kini Kenan di rawat di RS, Devan dan Zie benar benar kaget bahkan hampir tak percaya jika Kenan punya penyakit yang mematikan

"Zie gue pulang dulu ya" pamit Fanny

"Eh iya biar di anter sama Alvaro ya" zie mantap Alvaro sambil memberi kode

"Gak usah gue bisa pulang sendiri" tolak Fanny secara halus

"Gak ada penolakan" walaupun wajah zie terlihat kacau tapi nadanya terdengar tegas

"Iya deh, jangan lupa istirahat" Fanny merapikan rambut zie sambil tersenyum

"Iya" jawab zie dengan senyum kecil

Fanny keluar RS bersama Alvaro

"Tari mana?" Tanya Gilang kepada marvel

"Lah dia gak sama gue" jawab marvel

"Tapi tadi dia gak ikut di mobil" ujar Gilang

"Jangan jangan, tari masih di Dufan?" Ujar Marvel membuat Devan, Zie dan anak anak galaxy menatap mereka berdua

"Tari mana?" Tanya Devan dengan tegas

"Gu-gue gak tau" jawab marvel dan Gilang

"Shitt" zie menyambar jaket kulitnya dan berjalan keluar RS, diikuti dengan Reno, Samudra dan Bima

***

"TOLONGGG" teriak tari dalam gudang yang gelap dan terlihat menyeramkan

Kedua tangan dan kaki tari di ikat, dia benar benar ketakutan saat ini

"TOLONGGG"

cklekk

Terlihat pintu terbuka dan terlihat cahaya yang masuk berasal dari senter orang itu

"Hiks hiks lepasin aku" tangisan tari semakin pecah bahkan tubuh nya bergetar ketakutan

"Lu bisa diem gak?" Tanya pemuda itu sambil mendekati tari

"Hiks hiks tolong jangan apa apain aku"ujar tari memohon tetapi tak di gubris oleh pemuda itu

"Lu kenal zie?" Pemuda itu bertanya sambil mencengkram pipi tari membuat tari meringis kesakitan

"JAWAB" bentaknya membuat tari menganggukan kepala dengan cepat

"Siapa nama lu?" Tanya pemuda itu sambil membelai rambut tari , tetapi tari hanya diam saja sambil menangis

"Kok gak di jawab?" Tanya pemuda itu sambil menjambak rambut tari

"Aww sakit hiks hiks" ujar tari kesakitan

"Makananya di jawab" ujar pemuda itu sambil melepaskan jambakan dari rambut tari

"Ta-tari kak" Jawab tari dengan terbata bata

"Ohh tari, nama lu bagus juga" pemuda itu tersenyum licik , tiba tiba pintu terbuka menampilkan seseorang yang tari tau siapa itu

"Ini yang lu maksud?"  tanya pemuda itu sambil menoleh ke belakang

"Iya, dia yang gue maksud" jawab nya sambil mendekati tari dan pemuda itu

"Kakak kok tega hiks hiks hiks" ujar tari sambil menangis tetapi orang itu tak menggubris tari

"Trs gimana rencana selanjutnya?"

"Kita ngobrolin nanti aja, lu gak akan apa apa in dia kan ?" Pertanyaan yang keluar dari mulut orang itu membuat pemuda  itu menatap tajam ke arahnya

"Kenapa? Lu ada hubungannya sama ni cewek?" Tanya pemuda itu sambil menunjuk ke ara tari

"Gak lah, terserah lu dah kalau mau ngapa-ngapain dia gue gak peduli, gue cabut dulu" dia berjalan keluar

"Kakkk tolongin tari hiks hiks hiks" teriak tari membuat orang itu berhenti di ambang pintu

"Diem" bentak pemuda itu sambil menjambak rambut tari

"Awwww" teriak tari membuat orang itu melirik ke arah tari

"Tolongin tari kak dav hiks hiks" tangisan tari semakin menjadi jadi

***

Zie, samudra, Bima dan Reno sudah mencari di sekitar Dufan bahkan zie sudah ke rumah tari tapi hasilnya nihil

Bunda tari terlihat kecewa kepada zie, bahkan sampai pingsan. Dengan cekatan zie membawa Hanum ke rumah sakit terdekat

Dokter mengatakan bahkan jantung Hanum kumat lagi dan membuat kondisi nya sekalian parah

Hari semakin malam, zie benar benar tampak kacau, kini zie sedang duduk di atas motor nya, menopang kepalanya di atas tangannya sambil mengais

Hari yang seharusnya menjadi hari bahagianya kini menjadi hari yang paling menyediakan buat nya

Kenan yang sakit parah dan kini tari, orang yang sudah membuatnya nyaman orang yang sudah mencairkan beku di hati zie kini hilang entah kemana

Entahlah seakan semua berubah, kondisi Devan, kondisi Kenan dan keberadaan tari yang tak tau di mana membuat kepala zie hampir pecah

Tingg

Handphone zie berbunyi, terdapat pesan yang masuk membuat zie merogoh kantong celana nya untuk mengambil handphonenya

081*********

Halo bro, gimana kabar lu? Gue yakin lu sekarang lagi hancur hahahaha
Lu lagi nyariin cewek yang namanya tari kan? Dia lagi sama gue, gue tau tari pasti berharga buat lu. Karna gue mau liat lu hancur gimana kalau gue hancurin tari? Ide bagus gak?
Gue yakin lu bakal ketemu sama tari dengan kondisi tari yang nggk gue bilang sehat ya
Gue kasih pilihan, lu mau tari hamil, atau mati ?

Salam musuh terbesar lu

Zie hampir saja membantingnya handphonenya dia sudah bisa menebak ini pasti Zaidan, siapa lagi musuh terbesar dia kalau bukan Zaidan. Zie mengirimkan pesanan ke pada grup galaxy untuk berkumpul di markas

Dia harus bisa menemukan tari sesegera mungkin sebelum semuanya terlambat

***

Hallo semuanya
Maaf ya kalau misal part ini mengecewakan kalian
Makasih banyak buat yang udah vote, komen, dan follow aku

Thank you for reading my story🌼



LUKA; Kenan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang