15

9.5K 622 1
                                    

Clek

Zie dan Devan menoleh ke arah pintu terlihat ibu mereka terdiam di depan pintu

"Ma ayo masuk" ujar Angga sembari menggiring Rati untuk masuk

"Pa..pa..Ken Kenan anak kita ?" Tanya Rita dengan terbata bata dan mata berkaca-kaca

"Iya sayang dia anak kita" ujar Angga sambil merangkul Rita

Rita perlahan berjalan kearah Kenan, terlihat wajah Kenan pucat dan kacau, dia mengusap rambut Kenan dengan sayang tiba tiba dia menangis dan menciumi tangan Kenan yang tak dipasang infus

"Hiks hiks maafkan mama sayang maafkan mama hiks hiks mama gagal menjaga mu waktu itu hiks hiks hiks maaf"

Zie dan Devan menghampiri Rita kemudiaan memeluknya dari belakang untuk menguatkan ibunya. Tak disangka Zie ikut menangis.

"Eghhh" Kenan sadar karna merasakan ada air yang menetes di tangannya

Rita yang merasakan ada pergerakan ditangan Kenan langsung menatap wajah anaknya, ia melihat Kenan mulai membuka matanya perlahan

"Om... Tante.... Bang Devan.... Bang Zie" ujar Kenan dengan lirih

"Sayang kamu udah sadar ? Mana yang sakit bilang ke mama sayang" ujar Rita sambil menghapus air matanya

"Haus" ujar Kenan dengan suara serak, dengan cekatan Rita langsung mengambilkan minum dan membantu Kenan untuk minum.

"Makasih Tante" ujar Kenan dengan tersenyum kecil

"Mama sayang panggil mama jangan Tante" ujar Rita dengan mengecup kening Kenan

"Mama....?" Kenan bingung dan mengernyitkan dahinya

"Sayang sabar Kenan baru aja sadar" bisik Angga pada Rita, Rita menganguk

"Sayang apa km ngerasain pusing ? Mual ? Atau sakit di bagian tubuh km?" Tanya Rita mengalihkan pembicaraan

"Saya baik baik aja kok Tan" ujar Kenan bohong, nyatanya dia merasakan sakit di semua bagian tubuhnya bahkan untuk digerakkan sedikit saja rasanya sudah gak kuat

"Gak bohong kan?" Tanya Rita, Kenan menjawab dengan gelengan kepala dan tersenyum

"Oh ya pah, ayo kita beli makanan Kenan, Zie dan Devan pasti laper" ujar Rita

"Iya mas ayo"

"Kenan mau makan apa sayang?" Tanya Rita

"Terserah Tante aja" ujar Kenan dengan senyum lebar nya

"Zie sama Devan ?" Rita menoleh ke arah belakang

"Terserah mama aja ma" ujar Devan

"Yaudah mama beliin kalian makan dulu ya, kalian baik baik disini" ujar Rita kemudian meninggalkan mereka bersama Angga

***

Kenan POV

Aku lihat Tante Rita keluar bersama om Angga, ya tuhan beginikah rasanya kasih sayang ibu, andai Tante Rita ibuku huftt apalagi dia bilang tadi suruh manggil mama? Benarkah? Aku rasa hanya mimpi. Tapi bagaimana bisa aku ada di rumah sakit dan Zie ? Devan ? Kenapa mereka disini ? Bukannya terakhir kali aku ada di rumah dan Zaidan sedang memukuli ku, aihh badan ku sakit semua

Tanpa ku sadari Zie  ada di sebelah ku

"Hey"

"Ah i iya" ucap ku gugup dan menundukkan kepala, aku selalu gugup kalau didekat Zie dia memiliki aura dingin buat merinding saja

"Kalau diajak bicara itu liat ke orangnya" ucap dia dengan nada tegas, ku beranikan untuk natap wajah nya, oke Kenan tarik nafas trs keluarin dia bukan monster. Saat aku tatap matanya bukan tatapan dingin seperti waktu pertama kali ketemu tapi tatapan sedih dan rindu? Gak mungkin

"Bang Zie ?" Panggil ku karna dari tadi dia cuma diem aja

"Zie lu panggil Zie aja kita cuma beda 10 mnt doang kok" jelasnya dengan senyum kecil

"10 mnt? Maksudnya?"

"We are twins, you're my brother"

"Hah? Kembar? Kita ? Lu ? Gw ? Kembar?" Okay gw mulai bingung dia bilang kita kembar? Hahahah lolucon macam apa ini ?

"Iya kita kembar, gw duluan yang lahir dan lu adik gw Kenan putra Madava adik yang selama ini gw rindukan gw kangen bngt main sama lu" ujar dia dengan lirih

"Zie jangan becanda deh hahaha eh btw lucu sih lucu banget ya walaupun lu gak jago ngelawak gw masih hargain lah"

"Gw gak becanda" ucap dia dengan tegas

"Lu becanda Zie gak mungkin kita kembar, wajah lu sama gw beda hahahhaah"

'orangtua lu itu udah mati hahhaahha lu itu anak haram lu itu gak pantes ada di dunia ini hahhaahha'

'anak haram, mati aja lu'

'pembawa sial'

'anak gak tau diri anak pembawa sial kamu dan kedua orang tua mu itu menyusahkan'

"GAK GAK GW BUKAN ANAK HARAM ARGGGG GW BUKAN ANAK HARAM" teriak ku, bayangan bayangan Zaidan, mama dan papa muncul di otak ku ucapan ucapan sangat menyakitkan hahahaha tuhan aku gak kuat, lama kelamaan gelap pandangan ku gelap dan aku hanya mendengar suara isakan tangis dan tak lama kemudian telinga ku mulai berdenging, gelap sunyi itu yang saat ini ku rasakan

***
Hii guysss maaf ya kalau critanya gajelas

Semoga kalian suka sama critanya

Happy reading guys 🥀

LUKA; Kenan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang