Beat 52 : Anna Andrews

11 1 0
                                    

Anna membuka mata. Semula samar, lambat laun semakin jelas situasi di sekitarnya. Kepalanya berputar, ingatan mencoba mundur ke belakang, mengulang apa yang sudah terjadi, dan ia ingat segalanya!

"Hafiz!" panggilnya, namun sosok itu tiada.

"Turunlah dari tempat tidur dan bantu aku!"

Suara seorang wanita. Ingin mencari tahu apa yang sudah terjadi, gadis itu meninggalkan pondok untuk menemui pemilik suara tadi.

Ternyata gadis seumuran dirinya. Mungkinkah dia ....

"Airyn?" panggil Anna memastikan.

Airyn menghentikan pekerjaannya mengumpulkan tanaman obat, lalu tersenyum melihat Anna telah kembali sehat. "Kemarilah! Akan kutunjukkan sesuatu."

"Apa itu?" Dilihatnya Airyn membuka telapak tangannya dan tampak sebuah istana megah di sana.

"Inilah gambaran istana Dark Kent yang sesungguhnya, kau akan tinggal di sana sebagai ratu. Yang Mulia, hidupmu takkan pernah sama. Takdirmu bersama kami sekarang."

Anna tersenyum pahit, masih terombang-ambing antara mimpi dan kenyataan sehingga berharap sesuatu akan membangunkannya esok hari. "Hafiz tidak pernah menyiapkan ini untukku. Ia hanya berkata bahwa orang tuanya tinggal di sebuah istana yang jauh. Sekarang, aku harus berhadapan dengan orang-orang yang bukan manusia biasa?"

"Ayah Hafiz juga manusia biasa."

"Maksudku, kalian ... tidak normal. Paham maksudku? Dan kau bilang aku adalah ratu? Ratu apa? Sesuatu merasukiku dan tiba-tiba hidupku harus berubah? Katakan, demi apa? Demi siapa? Yang kutahu, tak lama lagi aku dan Hafiz akan menikah dan tak ada yang terjadi setelah itu. Ambillah kekuatan itu sebanyak yang kau mau, sebab aku tak peduli. Aku ingin pulang!"

Sebelum gadis berkacamata bulat itu jauh melangkah, Airyn menghentikan langkahnya dengan berkata, "Bila kau nekat melakukannya, menikah dengan Pangeran Hafiz, maka tidak ada yang bisa kau berikan padanya selain penderitaan. Sisi lain dari dirimu belum bisa kau kendalikan. Percayalah, aku tahu."

Cukup lama Anna berpikir, berusaha menyanggah prediksi Airyn tentang masa depan yang seharusnya miliknya. "Bagaimana jika aku bisa mengendalikannya?"

Dan Airyn pun sudah siap dengan pertanyaan tersebut. "Kapan? Sepuluh, dua puluh tahun ... tahun? Sampai kau sadar telah membuat Hafiz kehilangan waktunya?"

Anna tertawa. "Tadinya aku menganggapmu cemburu padaku. Ya, Hafiz cerita tentangmu. Tentang teman masa kecil yang harus ia tinggalkan demi ibunya. Kau sangat mengenal Hafiz dan tiba-tiba ia akan menjadi milik orang lain? Katakan padaku, Airyn, apakah terselubung niat dalam hatimu untuk mengakaliku? Sengaja menitipkan kekuatanmu padaku lalu bicara pada semua orang bahwa aku harus belajar mengendalikannya dalam waktu lama? Aku seorang hacker, bukan gadis lugu yang gampang kau manfaatkan demi tujuanmu!"

Airyn terdiam, namun dengan tenang menjawab, "Kau mulai berubah. Hati-hati dengan sikapmu."

Benar saja, sekujur tubuh Anna mulai memancarkan cahaya keemasan dan sulit redup bila Airyn tidak cepat mengatasinya.

"Buat apa aku melakukan itu? Tuduhanmu membuatku sedih. Terlalu lama tempat ini menunggu kehadiranmu tapi ini balasanmu? Tentang Pangeran Hafiz ... aku hanya penjaga masa kecilnya, tidak lebih. Sekarang, aku menjagamu. Jika kau ingin tetap bersamanya, maka tergantung tekadmu menunaikan tugasmu. Pertama, kendalikan dulu kekuatanmu. Mampukah kau lakukan itu?"

***

"Inikah sebabnya ibu melarangku dekat dengan Airyn? Sebab dia memanfaatkanku untuk menemukan ratunya yang hilang?"

Carlo Dante : A King's Chapter of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang