Beat 23 : Dante vs Ardeth

31 1 0
                                    

Tinggal beberapa hari di hotel cukup melelahkan. Eyn Mayra harus menahan diri untuk tidak menggunakan kekuatannya di dunia manusia biasa. Sejak titah raja diberlakukan, keamanan istana dan seluruh kerajaan diperketat. Dampaknya, kebosanan mendera Eyn Mayra yang tengah mengandung. Dan di sinilah ia berdiri sekarang, di anak tangga depan hotel megah Cavellier, tengah menunggu Dante datang membawa mobil untuk sekadar jalan-jalan.

"Selalu payah dan tak matang dalam rencana, itulah Carlo Dante."

Suara itu nyaris membuat dirinya terlonjak karena kaget bukan kepalang. Telinganya masih lekat mengingat siapa pemilik suara bariton itu. Seorang pria yang begitu terobsesi padanya, menjadi satu-satunya alasan permusuhan Eyn dengan Hinnan.

Zaghas Ardeth.

"Mau apa kau di sini?" Eyn Mayra menyingkirkan jauh-jauh rasa takut pada sosok yang mampu 'menelannya' bulat-bulat meski di tempat umum seperti ini sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau apa kau di sini?" Eyn Mayra menyingkirkan jauh-jauh rasa takut pada sosok yang mampu 'menelannya' bulat-bulat meski di tempat umum seperti ini sekalipun.

"Mau apa kau di sini?" Eyn Mayra menyingkirkan jauh-jauh rasa takut pada sosok yang mampu 'menelannya' bulat-bulat meski di tempat umum seperti ini sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Entah kenapa, aromamu tercium kuat setelah meninggalkan istana. Saranku, jangan bermain terlalu jauh, Yang Mulia. Serigala jahat akan mengincarmu."

"Seperti ... dirimu?" tantang Eyn Mayra penuh kebencian tanpa sadar justru hal itulah yang membangkitkan asmara dalam dada Ardeth semakin menggelora.

"Aku tidak akan pernah mencelakaimu, sebab yang bisa kulakukan hanyalah mencintaimu. Memberikan segala yang mustahil diberikan Carlo Dan ...."

"Cukup sudah rayuan mautmu, Don Juan." Kehadiran Dante dari arah belakang menyebabkan Ardeth menyingkir, memperlebar jarak dengan Eyn Mayra yang menyembunyikan cemas dalam batinnya. Meskipun sudah bertekad membunuh rasa takut, bukan perkara mudah ketika Ardeth benar-benar muncul, apalagi secara tiba-tiba, pada saat sedang sendiri.

"Roma punya banyak gadis cantik, pilih satu, jadikan istrimu. Berhentilah menjadi benalu pada rumah tangga kami yang bahagia. Atau ... kau ingin melihat kami bermesraan? Rasanya pasti sakit, seperti tertusuk duri, sampai ingin mati." Tangan Dante tergenggam di dadanya sendiri, menunjukkan bagaimana sakitnya perasaan Ardeth jika ia sampai tega melakukannya.

"Ahahahaha!" Raja Hinnan itu terbahak mendengar ungkapan Dante yang sangat menggelitik. "Aku seorang pencinta, lain dari dirimu yang cuma pintar membiarkan seorang wanita menunggu. Kalau aku jadi dirimu, semestinya kau tinggal menyuruh seseorang menyiapkan mobilmu. Kau mengaku yang paling pantas untuk Eyn Mayra, tapi sesungguhnya kau hanya beruntung, Carlo Dante. Beruntung karena Ratu Eyn jatuh cinta padamu."

Carlo Dante : A King's Chapter of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang