Beat 21 : Darkest Side of the Heart

23 1 0
                                    

Masih teringat kalimat terakhir Ramshad, "Ratu mulai curiga."

Lalu apa masalahnya? Dante terkekeh. Ia memang akan pulang malam ini.

Di istana, Eyn Mayra sengaja mencari Dante. Sesuai dugaan, raja kerajaan Eyn itu tengah duduk sendirian di bangku taman. Gerak-geriknya sedikit aneh, bersiul sambil bersenandung sesekali. Apa yang terjadi? Batin Eyn Mayra. Tapi sudahlah, apapun yang dilakukan Dante, betapapun anehnya, ia akan selalu mencintainya. Tidak masalah! Bukankah Dante seorang Space DJ? Maka sangat wajar bila dia suka menyanyi juga, tapi....

Tunggu, apa lagi ini? Mata Eyn Mayra membulat tak percaya ketika tiba-tiba Dante bangkit dari bangku lalu bergoyang pinggul mengikuti irama lagu yang dia nyanyikan. Cukup lama hingga akhirnya Eyn Mayra tak bisa menahan rasa geli.

"Aku baru tahu kau suka menari." ucap Eyn Mayra, sangat mengagetkan Dante sehingga pria itu terlonjak karenanya.

"A-aku...aku baru akan pergi. Selamat malam, Yang Mulia."

"Pergi? Ke mana? Bukankah tempatmu bersamaku? Aku yang seharusnya melayanimu, Yang Mulia. Kumohon, habiskan malam ini bersamaku." Eyn Mayra mendekat, akibatnya, Dante justru menggigil ketakutan. Keringat mengucur deras, lututnya mendadak lemas.

"Ja-jangan, Yang Mulia! Hamba tidak berani! Ampuni hamba!"

"Apa maksudmu? Aku istrimu, mengapa kau menyebut dirimu 'hamba'? Berhenti main-main, Dante. Aku sangat merindukanmu." Nyaris mendesak Dante dan menciumnya, Eyn Mayra menjerit histeris ketika tiba-tiba wajah pria itu berubah. Wajah hologram Dante berubah menjadi wajah asli seorang pemuda yang sama sekali belum dikenalnya. Bersamaan dengan itu, suara tawa dari balik pohon membuat Eyn Mayra berbalik. Carlo Dante berhasil memperdaya dirinya!

Sedangkan pemuda tadi segera lari terbirit-birit setelah meminta maaf berkali-kali.

"Ampuni hamba, Yang Mulia. Tolong, jangan marah." Carlo Dante yang asli terus menggoda istrinya, namun sigap menerima tubuh wanita itu yang melompat ke arahnya, menghujaninya dengan kerinduan melalui ciuman yang menggebu.

" Carlo Dante yang asli terus menggoda istrinya, namun sigap menerima tubuh wanita itu yang melompat ke arahnya, menghujaninya dengan kerinduan melalui ciuman yang menggebu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku menginginkanmu." desah Eyn Mayra, tak sanggup menahan hasratnya. Membiarkan Dante mencium aroma setiap inci kulitnya yang lembut. Dante tersenyum, masih menahan tubuh Eyn Mayra dalam dekapannya.

"Ayo, Ratu. Malam ini aku akan memanjakanmu."

***

Eyn Mayra terbangun.

Ia masih terbaring dalam pelukan Dante. Bibirnya bergerak menyentuh dada pria itu menyebabkan suara desah pelan, kemudian sadar dan membuka mata.

"Zufras sudah selesai?" tanyanya manja, memulai percakapan mesra mereka berdua.

"Hm, sedikit lagi. Sudah subuh?"

Carlo Dante : A King's Chapter of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang