Penobatan Dante sebagai raja berlangsung khidmat. Tiada suara yang terdengar ketika mahkota dikukuhkan di atas kepalanya. Semua menahan napas, detik-detik itu demikian berharga sehingga banyak dari mereka yang lupa mengedipkan mata. Selesai memasangkan mahkota, Eyn Huza mengucapkan sumpah yang diikuti oleh Carlo Dante. Sumpah yang akan mengubah hidup Dante selamanya. "Mahkota ini bisa hilang dan tertelan bumi. Namun ingatlah, raja sah pemiliknya akan selalu diingat sebagai bagian dari sejarah. Kesetiaan, tugas, dan tanggung jawab raja pada rakyatnya ada pada setiap tarikan napas dan denyut jantungnya. Hari ini, raja baru rakyat Eyn, Carlo Dante, telah menempati singgasananya. Kami bukan lagi bangsa yang melangkah tanpa arah. Yang Mulia, negeri ini milik Anda." Eyn Huza sedikit menunduk, memberi kesempatan rajanya untuk bicara.
Mata Dante tajam menatap hadirin yang menunggunya mengucapkan titah. Sesungguhnya Eyn Huza dan Eyn Mayra sempat khawatir bila Dante salah kata atau malah bercanda dalam situasi sepenting ini. Sudah menjadi sifat Space DJ itu bersikap santai dan apa adanya, tapi kali ini, Eyn Huza sangat berdoa sampai keluar keringat dingin, berharap semoga adik iparnya itu mulai mengubah kebiasaan dan tidak membuat kesalahan.
"Aku tidak pernah bermimpi menjadi raja," Dante mulai membuka suara, membiarkan hadirin termasuk Eyn Huza yang was-was, menunggu kelanjutannya. "Namun aku terlahir untuk rakyat Eyn. Suatu bangsa yang dipertemukan denganku melalui ikatan takdir yang rumit. Bermula dari pertemuan dua anak kecil yaitu aku dan Eyn Mayra, ikatan itu mulai terjalin. Tuhan memiliki rencana misterius dan tiap gurat rasa sakit dari setiap peristiwa akan menjadi cambuk yang berharga. Kami, bangsa Eyn dan rajanya, telah kenyang dengan derita. Tapi kami bahagia. Bersyukur, masih tersisa napas hingga detik ini. Maka dengan ini kuterima tahta, mempersatukan semua wilayah Eyn, dan bekerjasama dengan negeri asing untuk mewujudkan perdamaian. Tidak ada yang akan mencabik darah kita lagi selama aku berdiri! Tidak akan ada!"
"HIDUP RAJA!" Beberapa hadirin mulai mengelukan dirinya, diikuti yang lain, lalu diteruskan oleh angin hingga terdengar rakyat di luar istana. Dalam waktu singkat, pidato Dante membakar jiwa rakyatnya. Gemuruh suara mereka terdengar di dalam balairung istana tempat penobatan raja, menggetarkan siapa saja yang menginjakkan kakinya di sana. Dante menutup mata, membentangkan kedua tangan, menyerap energi rakyat yang merasuk dalam jiwanya, lalu membuka mata. "Kupersembahkan diriku utuh untuk negeri ini. Aku berjanji."
Eyn Huza menghembuskan napas lega, dengan demikian selesailah tugasnya melaksanakan amanat mendiang raja Eyn Rasyid. "Andai kau menyaksikannya, Eyn Rasyid, kau akan bahagia. Carlo Dante telah menyatu dengan rakyat kita. Selamanya."
***
Raja Kerajaan Hinnan, Ardeth, menapak anak tangga menuju ke hadapan raja. Ia diberi kesempatan untuk kembali berhadapan dengan penguasa Eyn yang baru, Carlo Dante, sebelum meninggalkan negeri itu. Menatap Dante sebentar, lalu beralih pada Eyn Mayra yang berdiri di sisi suaminya, dengan pandangan yang membuat sang permaisuri merasa risih. Ia tersenyum ketika wanita itu memeluk erat lengan Dante, meminta perlindungan.
"Selamat kuucapkan padamu, mulai sekarang aku tidak bisa sembarangan menyebut namamu seperti dulu, Yang Mulia." Ardeth terkekeh tapi tak seorangpun yang menganggapnya lucu, sementara Dante masih berdiri dengan tatapan menunggu. "Hm, baiklah. Begini, sebenarnya aku ingin menuntut sesuatu dari raja kerajaan Eyn. Bukan harta atau istrinya yang cantik, melainkan seorang ksatria wanita yang akan menggantikan Namira. Bagaimanapun raja kalian telah menghabisinya, membuatku kehilangan tangan kanan yang berharga. Kesalahan itu, kuanggap hutang."
Kalimat itu jelas menyulut emosi semua orang. Hafiz tak terima ayahnya dipermalukan. Baru saja hendak bicara membela, Dante mencegahnya melalui telepati. Segera ia mengurungkan niat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Carlo Dante: A King's Chapter of Life
FantezieSepak terjang Carlo Dante ketika masa restorasi kapal induk Saturn Gallant II. Menghadapi komplotan penjahat membutuhkan konsentrasi tinggi dan pengorbanan fisik. Ia harus rela berpisah dari Eyn Mayra selama bertahun - tahun, bahkan dipenjara di Ch...