Misteri

140 19 5
                                    

Sekolah dasar Itaewon, IU melangkah menuju kelasnya namun langkahnya terhenti saat melewati kelas 1, ia mendengar suara keributan seperti seorang guru menegur muridnya. Ia memperhatikan bocah lelaki yang hanya diam saat di tegur.

"aaish.. Apa harus di marahi seperti itu, bukannya baru awal semester.. "gumam IU melanjutkan langkah menuju kelas.

Saat jam istirahat sekembalinya dari kantin untuk membeli susu stobery ia melihat juniornya yang di marahi guru tadi pagi. Ia memperhatikan anak itu sibuk menghapus airmatanya sambil terus menggambar di salah satu meja taman yang ada di sekolah mereka.

Ji eun yang menelusuri lorong menuju ke kelasnya itu memutar langkahnya menghampiri bocah itu dan memberikan susu stobery.

Hoseok menengadah melihat seseorang yang berdiri di hadapannya.

"gwaenchana? Wae geurae? Neo kesusahan mengikuti pelajaran..? "sahut ji eun duduk di sebelah hoseok yang hanya diam.

Ji eun melirik hasil gambar yang di kerjakan bocah itu, tak lama ia langsung menutup buku gambarnya dan tak bicara sepatah katapun.

"hmm.. Jung hoseok.. Nama yang bagus, seseorang yang akan di kenal seluruh penjuru negeri, arti namamu bagus tidak seharusnya kau bersedih, igho untukmu, suasana hatimu akan membaik jika minum susu stobery yang menyegarkan ini... Ambillah.. "sahut ji eun menyodorkan minuman itu pada hoseok.

Hoseok melirik anak perempuan yang tersenyum manis padanya, ia meraih minuman yang di berikan anak itu.

"minumlah.. "sahut ji eun menusukkan sedotan di susu stoberi kemasan kotak persegi itu.

"kamsahamnida.. "sahut hoseok meminum susu stobery itu.

"sekarang katakan padamu wae geurae? Apa kau kesulitan dalam menggambar? Aku akan membantumu, aku sangat pandai menggambar hingga ibuku menyuruhku bersekolah disini.."

Hoseok menggangguk.

"geurae, kau bisa minta bantuanku, boleh aku lihat gambarmu? "

Hoseok lagi² mengangguk.

ji eun membuka halaman demi halaman buku gambar hoseok dan takjub dengan gambarnya yang sangat bagus.

"waah, gambar kau bagus sekali lalu kenapa kau bersedih.. "sahut ji eun menyukai gambar hoseok.

"ani, semua ini bukan gambarku.. "sahut hoseok malu

"uhmm.. "sahut ji eun melihat gambar terakhir hoseok, ia hanya melihat bekas pensil yang di hapus berulang kali.

"semuanya gambar noonaku, dia selalu membuatkan tugasku dari TK.. "

"aah. . Sekarang aku mengerti, kau sekolah disini bukan karena keinginanmu sendiri..? "sahut ji eun

Hoseok mengangguk lagi.

"aku akan membantumu menggambar... Tadi pagi aku melihatmu di marahi, kau tidak membuat tugas..? "

"ani, aku tidak bisa mengerjakan tugasku di papan tulis, tapi benar juga aku tidak membuat tugas, noona ku yang selalu mengerjakannya.. "

"waah, noona mu hebat sekali menggambar, harusnya dia mengajarimu eoh bukan membuatkan tugasmu, mau aku bantu...? "sahut ji eun.

"jinjja? "

"uhmm... Berikan tanganmu, aku akan mengajarimu membuat pola, "sahut ji eun meraih jemari hoseok dan membantunya untuk menggambar.

Young Forever [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang