Cekrek! !! Cekrek!!!
Cukup banyak reporter yang datang hari ini ke gedung seni Seoul, untuk menyaksikan penandatanganan lukisan dari seorang anak yang berbakat.
Jungkook tersenyum senang menerima tepuk tangan dari tamu² penting setelah ia menandatangani lukisan yang akan di pajang di gallery milik negara itu.
Anak muda yang berbakat akan membuat Korea Selatan menjadi negara hebat.
Jungkook sangat senang saat kata² itu di tujukan padanya. Ia terus mengucapkan terima kasih saat wawancara. Ia tak menyangka jadi seperti ini.
"jungkook-ssi, bakat melukismu sangat luar biasa. Apakah anda tumbuh dalam keluarga seni ? "Sahut salah seorang reporter mengajukan pertanyaan setelah jungkook mengucapkan rasa terima kasihnya atas kehormatan yang ia dapatkan hari ini.
"Sejak kecil aku selalu menghabiskan waktu untuk melukis bersama ayah, aku rasa.... Ayahku inspirasiku untuk terus belajar menciptakan karya seni yang bisa di sukai semua orang..... "sahut jungkook.
"apa anda ingin mencoba bidang seni yang lainnya seperti menyanyi dan menari?"
"ye? Ahh.. Aku belum berfikir kesana, aku rasa.. Aku harus sekolah dengan baik supaya bisa memutuskan apa yang ingin saya lakukan di masa depan.. "
"jungkook-ssi, saya dengar anda mendapat beasiswa SOPA, anda tau sekolah tempatmu belajar banyak menghasilkan idol yang luar biasa.. Apa kau tertarik jadi idol? "
"ye.? Aah.. kau membuatku malu.. Kamsahamnida untuk semuanya.. "sahut jungkook tersenyum dan memberi salam sebelum meninggalkan ruangan itu.
**
Hoseok tertidur di meja kerjanya semalaman, suara bel apartement yang sangat berisik itu membuatnya terbangun. Ia meraih ponselnya saat nama suho memenuhi layar ponsel.
"yaa! Kau kemana saja semalam susah di hubungi eoh, buka pintumu aku di depan... Jika kau mengabaikanku lagi ku bunuh kau.. "sahut suho ketika hoseok mengangkat panggilan seluler itu.
"aaish.. Kau membuat telingaku sakit saja. "sahut hoseok mengakhiri panggilan itu dan segera membukakan pintu untuk temannya.
"aigoo.... Kenapa tidak mengangkat telponku semalaman eoh, gwaenchana..?" sahut suho geram ketika hoseok membukakan pintu untuknya.
"hahh.. Gwaenchana, wae, kenapa kau kemari sepagi ini.. "sahut hoseok duduk di sofa.
"pagi katamu, Yaaa! Buka mataku eoh, lihat matahari sudah naik tinggi. Kau baru bangun.."
"aah... Lalu apa masalahnya, hari ini hari libur aku bisa tidur semauku.. "
"cih. . sejak kapan kau menghabiskan hari libur untuk tidur eoh... Biasanya kau selalu merancang dan membuat karya terbarumu, wae geurae? Jinjja gwaenchana.. ?"
"aaish kenapa kau selalu bertanya dua kali, .."
"gaja.. "
"eodiga? "
"menikmati hari libur, ke taman hongdae, eotte? "
"shireo... "
"yaaa! Jika suasana hatimu buruk seharusnya kau harus keluar dari sini.. "
Hoseok menghela nafas dan tak menjawab suho,.
"oi.. rapikan dirimu, kau pasti juga belum makan, aku lapar... Kau harus mentraktirku.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Forever [End]
FantasíaForever we are young neomeojyeo dachigo apado kkeut eopsi dalline kkumeul hyanghae Forever we are young ** Seseorang di kegelapan tampak asik dengan pianonya memainkan lirik lagu yang indah namun belum pernah ada yang mendengarnya. Jemarinya berhen...