Jin kecil berlari menuju ladang bunga sambil membawa kameranya, kali ini ia kabur dari sekretaris ayahnya yang selalu mendampingi kemanapun langkah bocah tampan itu.
Namun bukan jin namanya jika dia tidak bisa memiliki kebebasan. Nafasnya tergesa² sampai di ladang bunga.
Ia menerawang tempat yang menyegarkan penglihatannya dengan hamparan tanaman bunga.
Ketika ia mendengar suara seseorang yang sedang menangis, jin melangkah mencari sumber suara itu dan menemukan anak kecil yang sedang menangis duduk sendiri tenggelam dalam hamparan bunga.
"cogiyo? Gwaenchana? Kenapa kau menangis.. “sahut jin mendekati anak perempuan yang memunggunginya itu.
Ji eun menghapus airmatanya saat menoleh ke suara yang terdengar dari balik punggungnya dan mendapati anak laki laki yang tersenyum manis sambil menyandang sebuah kamera mahal.
“ahnyeong, kenapa kau menangis sendirian disini. . “sahut jin dengan hati² duduk di samping ji eun yang hanya diam.
“uljima, kau tidak sendirian, aku akan menemanimu disini. Na kim seokjin imnida, neo nugu? Sepertinya aku sering melihatmu.. “
“Lee ji eun imnida.. “
“aa.. aku ingat sekarang, aku sering melihatmu di TV, kenapa kau menangis di tempat yang indah ini.. “sahut jin memperhatikan ji eun yang hanya diam.
“neo, kau sedang apa disini? “sahut ji eun melirik anak lelaki yang selalu tersenyum itu.
“uhmm.. Tempat ini sangat indah, aku sangat menyukainya, aku akan mengambil foto² yang indah disini, ..”
“kau sendirian?”
“uhmm. . Sendirian itu tidak selalu menakutkan, buatku itu menyenangkan. Mau main bersama? “bujuk jin berdiri dan mengulurkan tangannya. ji eun tersenyum dan meraih tangan jin untuk main bersama.
**
Jin melangkah menghampiri ji eun yang sedang besenandung “kau masih datang ke tempat ini? “sahut seseorang dari belakangnya.
Melihat bayangan lelaki itu yang berdiri di belakangnya, Jin tersenyum saat yeoja itu menatapnya dengan teduh.
“oppa... “sahut ji eun.
“sudah lama ya, kau masih ingat aku? “
“waah, kau makin tampan saja, kau sudah punya pacar?, sedang apa kau disini eoh. “sahut ji eun
“aish... sopan sedikit padaku eoh, aku setahun lebih tua darimu.. “sahut jin tersenyum unjuk gigi menjitaki kepala ji eun.
“aaish, “sahut ji eun sangat senang bisa bertemu bocah tampan 15 tahun yang lalu di tempat yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Forever [End]
FantasyForever we are young neomeojyeo dachigo apado kkeut eopsi dalline kkumeul hyanghae Forever we are young ** Seseorang di kegelapan tampak asik dengan pianonya memainkan lirik lagu yang indah namun belum pernah ada yang mendengarnya. Jemarinya berhen...