Begin

90 16 0
                                    

Jimin yang jarang menginjakkan kaki di kantor ayahnya itu, hari ini ia menemui ayahnya seperti yang di katakan sekretaris nam,  meski dia keras kepala tapi ia termasuk anak yang penurut.

Lebih sering tidak mendengarkan ayahnya dan terkadang ia berteriak pada CEO agensi ternama di Seoul.

aideul-a, gaseo... ?”sahut ji yeong saat jimin memasuki ruang kerjanya.

“apa yang mau kau bicarakan padaku, tidak bisa katakan pada sekretaris nam saja.. setidaknya kau di rumah jika ingin bicara denganku.. “sahut jimin berdiri di depan meja kerja ayahnya.

Namja 50 tahunan itu duduk santai di kursinya sambil melirik putra satu² nya itu.

palli, aku sibuk.. “sahut jimin memeriksa ponselnya.

Ji yeong tersenyum melihat tingkah putranya itu. Ia bersandar di kursi kerja sambil mengetuk²kan jemarinya ke meja.

“jimin-a..”

mwoga? Tidak bisa kau selesaikan dengan cepat... haelma.. “

“kau harus fokus untuk latihan menari dan melatih vocalmu.. berhenti melakukan aktifitasmu di cafe.. “sahut ji yeong membuat jimin mengangkat kepalanya melirik namja yang rapi dalam setelan jas coklat nan mewah dan elegan.

geogjeongma dan lihat saja, geundae.. kau tidak bisa menghentikanku melakukan apa yang aku suka... “

“seo mi na.. biarkan dia mengelola cafemu, bukannya dia juga ingin membuka cafenya sendiri.. ? aku akan mewujudkan keinginan karyawan setiamu itu.. eotte? Kesepakatan yang bagus gechi? Jika kau tidak mau, aku akan menutup cafemu... “sahut ji yeong membuat jimin begitu kesal.

“jika kau menutup cafeku, neo juga akan melihat mataku tertutup selamanya.. arachi.. ? “sahut jimin menatap kesal ayahnya itu sebelum pergi.

jimin  keluar dari gedung industri musik ayahnya, ia ingin ke kafe. di pintu masuk ia berselisih dengan seseorang yang tak sengaja menabrak bahunya.

"aassh.. "

"jwesonghapnida.. " sahut geum jae

"hah.. " sahut jimin melirik namja di depannya itu sesaat dan segera pergi.

geum jae melirik jimin yang terus melangkah menuju mobilnya yang terparkir di loby gedung utama perusahaan ayahnya itu.

"camkan.. sepertinya aku pernah melihatnya.. geundae.. eodiseo?... aah molla.. " sahut jimin ingin mengemudi hari ini meski ia belum memiliki SIM.

"doryeonim.. biarkan aku mengantarmu , jebal.. " sahut sekretaris nam menghalangi mobil yang akan di bawa jimin.

"aaish.. shireo.." sahut jimin menghindari sekretaris nam dan segera meninggalkan lingkungan agensi.

Jimin berhenti di pinggir jalan  memikirkan ucapan ayahnya tadi. ada benarnya juga mina yang mengurus cafe nya.  jika ia sudah menandatangani kontrak itu ,ia akan sibuk latihan dan tinggal di asrama.

aah.. molla..”sahutnya melanjutkan perjalanannya menuju cafe.

geum jae melangkah menuju ruang Ceo saat berhasil masuk menggunakan QR Card miliknya.

"urimanhaeyo PDnim.... " sahut geum jae berhasil masuk ke ruangan pria yang terlihat sibuk di meja kerjanya itu.

"jwesonghapnida sajangnim, orang ini memaksa masuk... " sahut sekretaris ji yeong PDnim.

Young Forever [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang