Map of the soul

130 17 1
                                    

Jimin melangkah turun dari atap ketika alunan terus menggema di telinganya,  ia mencoba mencari sumber suara itu hingga ia harus menebar senyuman sepanjang lorong sekolah ketika ada yang menyapa dan memberinya beberapa bingkisan.

Seakan langkah kakinya menuntun untuk mengikuti alunan musik itu.

kini ia sampai di atap gedung yang ia yakini, Ia menutup kedua telinganya ketika alunan musik itu semakin menggema, memang indah tapi mengganggu pendengarannya.

Jimin melihat sebuah lukisan dan menoleh ke sekeliling tempat itu dan tidak menemukan siapapun. Ia melangkah menghampiri lukisan di atas kanvas putih itu.

Jungkook yang tadi mengelilingi rooftop untuk menemukan alunan piano itu namun ia tidak menemukan apapun.  Ia tersenyum sendiri sembari menggeleng² kan kepalanya.

Remaja itu berfikir mungkin ia berhalusinasi.  Alunan itu juga sudah tidak terdengar lagi.  Ia kembali melangkah ke bangku dan kanvasnya.

Namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang berdiri di depan lukisannya. Angin yang sejuk di atap itu menerbangkan rambut poninya.

nuguseyo? “sahut jungkook

Hagsaeng yang memakai seragam yang sama dengannya itu menoleh pada jungkook sambil tersenyum membuat mata sipitnya semakin kecil.

“lukisanmu bagus... kau yang membuatnya? “sahut jimin memperhatikan lukisan  elang hitam yang di gambar jungkook.

ne,  neo nugu?  Sedang apa disini.. “sahut jungkook membuat jimin meringis melihat tingkah bocah di hadapannya itu.

“kau lebih muda dariku,  bicara yang sopan pada yang lebih tua darimu eoh,  jeon jungkook-ssi.. “sahut jimin melirik namtag jungkook yang tersemat di seragamnya.

aah..  Aku mengingatmu..”sahut jungkook mengingat keributan di hari pertama ia masuk sekolah.

geurae?  Neo mengenalku..? “sahut jimin duduk di bangku yang jungkook gunakan untuk bersantai dengan kuasnya.

ani,  kau bukannya kelas 3, sedang apa diisni? “sahut jungkook membuat jimin tersenyum.

neo too,  kau sedang apa disini,  ini belum jam istirahat.. .. “sahut jimin menatap lukisan jungkook itu.

“mata pelajaranku kosong. .”

ooh geurae,  berarti kita sama.. Mau ngemil,  aku dapat banyak cemilan hari ini..”sahut jimin tersenyum.

yaa!  Jiminie,  kau sedang apa disini?”sahut taehyung yang baru saja sampai di atap.

“ooh taehyung-a,  mwoya?  Kenapa kau kesini. “sahut jimin menoleh pada tae sembari memakan wafer coklat.

“aku sedang mengikuti suara alunan piano. Aaish.. aku pikir suaranya dari sini... “sahut tae

jinjja,  aku juga mencari sumber suara itu sampai kesini,  geundae.. suaranya menghilang gechi?  “sahut jimin

ooh majhayo,  suaranya menghilang... “

“apa yang sedang kalian bicarakan.. “sahut jungkook.

ooh,  bocah ini siapa?  Wahh gambar yang bagus.  “sahut tae melirik lukisan jungkook

“Kau tidak mendengar sesuatu disini,  aku yakin suaranya dari sini,  hhah..  Apa aku mulai gila..? “sahut jimin

“sejak kapan kau peduli dengan hal lain.. ,  bukannya duniamu hanya lee ji eun saja. .”sahut tae mengambil permen lolipop di kantong cemilan yang jimin dapatkan hari ini.

Young Forever [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang