Lie

108 13 6
                                    

Yoongi pagi itu sibuk membuat sarapan.

"yaaa!  akhir² ini apa kau bertemu teman lamamu.. "sahut geum jae duduk di meja makan dengan santai sambil menatap tajam pundak yoongi.

Yoongi hanya diam dan berfikir apa hyung nya tau sesuatu yang ia sembunyikan.

“maksudmu?  Dari kecil aku tidak punya teman, bukannya kau  tau itu.. “sahut yoongi menyajikan telur gulung di meja makan dengan wajah santai.

“kau tidak tertarik untuk berteman.... Yaaa! Hiduplah dengan normal.. “sahut geum jae meraih sumpit dan mencoba telur gulung yang ada di hadapannya.

**

Jimin hanya duduk di minibar cafenya sambil menikmati segelas coffe,  Ia sungguh penasaran dengan apa yang di rencanakan ayahnya. Ucapan ayahnya waktu itu masih tergiang² di telinganya.

kalau begitu lakukan hal yang seharusnya kau lakukan.. Jadilah putra kecilku yang sangat lincah dalam menari. Kembali ke dirimu yang sebenarnya jiminie.. "sahut ji young membuat jimin menghentikan langkahnya.

hahh.. “gumamnya meneguk wajahnya di meja.

doryeonim,  kau terlihat kusut hari ini, kau juga tidak ke sekolah,  wae geurae? “sahut mina memperhatikan tingkah jimin yang tidak seperti biasanya.

“waktu itu kau pernah tanya apa aku suka musik dan kenapa sekolah di sekolah seni..? “

ye,  waeyo? Kau begini karena memikirkan ucapanku waktu itu.. Heol,  daebak.. “sahut mina tak percaya.

andwaeyo...  Memangnya kau siapa sampai aku harus memikirkan ucapanmu eoh.. “

“lalu kenapa kau membahasnya..  Apa jimin-ssi saat ini sedang kebingungan dengan jati dirimu yang sebenarnya. .”sahut mina menatap jimin sembari melihat ekpresi jimin yang jarang terlihat kusut seperti sedang berfikir keras.

yaaa!  Jangan menatapku,  aku tidak bertanggung jawab jika kau sampai menyukaiku. “sahut jimin membuat mina tertawa.

“yang benar saja,  neo lebih seperti adikku,  Aku ini lebih tua darimu,  seharusnya kau lebih sopan padaku,  panggil aku noona eoh..  “

“kalau begitu panggil aku sajangnim..  Aku ini bos mu eoh. “

aigoo...  “sahut mina menggeleng² kan kepalanya.

“mina-ssi, apa kau melakukan apa yang kau inginkan. ?”sahut jimin mengangkat kepalanya melirik mina yang sibuk  membuatkan menu pesanan pelanggan.

“tentu saja,  eommaga menyuruhku untuk kuliah tapi aku lebih suka bekerja sesuai skill ku saat lulus sekolah. Aku lebih suka mempraktekkan kemampuan yang aku dapatkan di sekolah , itu membuatku senang dan nyaman,  suatu saat nanti aku ingin memiliki usaha di bidang kuliner sepertimu..  “sahut mina

jinjja? “

uhmm..  Doryeonim,  kau harus hidup sesuai keinginanmu,  kau sangat jago dalam hal memasak, aku yakin kau belajar dari ibumu.  Aku fans ibumu,  Ha na Chef ,  aku selalu menonton Variaty show ibumu , aku sangat suka melihatnya.. Ibumu orang yang hebat...  Kau harus jadi sepertinya..  “sahut mina

ne,  aku sangat menyukai ibuku. Aku ingin jadi sepertinya geundae—“sahut jimin tak melanjutkan ucapannya dan hanya tersenyum.

“boleh aku bertanya satu hal..? “

mwondae? “

“apa yang kau sukai? “

Young Forever [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang