🍁LESTIANA PUTRI🍁

3.6K 172 6
                                    

Bandung, 2020

"Ambu, Lesti pamit ya. Neng minta doa restu dari Ambu. Neng mau berangkat ke Jakarta." Pamit Lesti mencium tangan ibunya dan menghapus air matanya.

"Neng, Ambu akan selalu doain neng, neng ingat ya jaga diri baik² di kota orang, berdoa terus. Minta petunjuk Sama Allah" pesan sang ibu memeluk Lesti.

" Neng, ayo berangkat bis Udah mau berangkat ke Jakarta" teriak tetangga lesti yang akan mengantarkan lesti ke terminal.
"Iya, aa sebentar dulu ya" pekik Lesti antara tersenyum dan menangis.
"Neng, jaga diri baik-baik ya nak" pesan sang ibu memeluk Lesti sekali lagi
"Ambu, neng pamit"

Lestiana putri, wanita Solehah itu melangkah ke depan bis yang mengarah ke Jakarta.

"Ya Allah, neng harus kuat ninggalin Ambu di kampung!" Batin lesti menaiki tangga bis.

"Aa, neng titip Ambu ya! Lesti pamit" teriak Lesti menahan air matanya.

"Iya neng, aa akan jaga Ambu!"

"Neng kuat!" Batin lesti.

Jakarta, 2020

"Alhamdulillah, udah sampai di Jakarta" ucap lesti turun dari bis.

"Dan sekarang aku harus cari alamat ini!"

Lesti membuka alamat tersebut dan mulai berjalan kaki menyusuri jalanan Jakarta yang masih awam untuk lesti.

Lesti terus berjalan sendiri ke arah perumahan yang elit.

BRAK...

"Kenapa?" Tanya ketus lelaki itu

"Maaf tuan saya menyerempet orang!" Ucap takut supir tersebut.

"Bodoh!" Ketus lelaki tersebut turun dari mobil dan menghampiri Lesti.

"Anyone sick? " Tanya lelaki itu acuh.

"I am doing fine" ucap lesti bangun dari aspal tanpa di bantu boleh lelaki itu.

"Oke, silahkan kamu minggir mobil saya mau lewat!" Ketusnya masuk ke mobilnya lagi.

Sebenarnya hati Lesti ingin menangis tapi apa boleh buat dia harus tegar dan enggak boleh cengeng.

" Woman looking for face! " Batin lelaki itu kembali ke posisi duduk nya.

"Ke rumah dulu, terus ke apartemen." Perintah nya acuh.

Di sisi lain, lesti terus berjalan sendiri takut dan lelah itu yang ia rasakan sekarang.

"Alhamdulillah, ini alamat nya ketemu!" Batin Lesti tersenyum dan segera berjalan ke halaman rumah besar dan mewah tersebut.

"Assalamualaikum, permisi!" Salamnya sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam, sebentar!" Ucap seseorang dari Balik pintu rumah tersebut.

Seseorang yang dibalik pintu itu membuka pintu nya

"Assalamualaikum, apa benar ini rumah pak Ali?" Tanya lesti ramah

"Iya benar saya sendiri, kamu Lesti ART baru?" Tanya Ali santun.

"Iya pak, saya teh lesti yang mau kerja di sini" ucap nya tersenyum

"Oh silahkan masuk, udah malam"

Ali mempersilahkan lesti masuk dan mengantarkan Lesti untuk beristirahat di kamar pembantu.

"Kamu tidur disini, besok pagi kamu udah bisa kerja, sama mbok inem." Jelasnya lagi sebelum pergi.

"Baik, pak makasih!"

"Jangan panggil pak, panggil aja mas atau nama!"

Tok...

Tok...

"Lesti kamu istirahat, saya mau buka pintu dulu, itu pasti kakak saya"

"Iya mas, sekali lagi makasih"

Lesti pun masuk dan segera membereskan tasnya dan segera beristirahat.

"Ya Allah semoga neng betah di sini" batin lesti merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Iya sebentar" teriak Ali berlari

"Kurang lama buka pintu nya" ketus lelaki itu masuk kerumahnya
"Iya maaf kak. Ada pembantu baru, jadi gw nganterin dia ke belakang dulu" jelas Ali di belakang lelaki itu.
"Bukan urusan saya, mbok mana?"

"Udah tidur, udah malem"

"Ya udah saya mau istirahat, besok pagi harus ke apartemen dan ke kantor!" Jelasnya meninggalkan Ali.

Ali hanya bisa mengendus kesal, melihat kakaknya terlalu dingin.

"Gini punya kakak, terlalu monoton" grutu Ali.

Skip pagi...

"can I love a woman besides you dear, I already love you, but why did you leave me when I still really love you. " batin lelaki itu bangun dari tidur nya.

Sambil melihat foto yang terpajang di dinding kamar nya.

   " Enggak ada gunanya lagi, kak dia udah pergi selamanya dan enggak pernah bisa balik lagi" ketus Ali duduk di kasur samping lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Enggak ada gunanya lagi, kak dia udah pergi selamanya dan enggak pernah bisa balik lagi" ketus Ali duduk di kasur samping lelaki itu.

"Sejak kapan kamu enggak punya sopan santun, masuk ke kamar saya tanpa ketuk pintu" ketusnya lagi menatap tajam Ali.

"Setahu gw, Rizky Erlangga putra Mahendra yang dulu enggak kaya gini terlalu dingin dan engga perduli dengan orang lain."

Lelaki itu yang tak lain Rizky kakak dari Ali keluar dari kamar dan berjalan perlahan menuju dapur ..

"Siapa kamu?" Teriak lesti dari belakang Rizky

"Kamu yang siapa, ngapain kamu di rumah saya?" Kaget Rizky menyiram air ke wajah Lesti

"Astagfirullah, kamu yang kemarin mau nabrak saya kan, dan sekarang kamu siram saya" grutu Lesti membersihkan wajah yang penuh air.

Ali yang mendengar keributan pun menghampiri lesti dan Rizky.

"Astagfirullah, ada apaan sih ribut terus ini, kak kenapa?" Tanya Ali memisahkan lesti dan Rizky

"Dia siapa?" Ketus Rizky

"Dia art baru kak," jawab Ali

"Kalau kerja yang becus!"

"Maaf pak saya enggak tau!" Sesal lesti.
"Ya udah, lesti kamu ke dapur aja. Kak Rizky urusan saya" ucap Ali

Lesti pun mengikuti perintah Ali,

"Lusa saya akan berangkat ke Jepang" ketus Rizky mengambil roti tawar untuk sarapan.
"Kak, kemarin Lo baru sampai dari Thailand, dan lusa Lo akan berangkat ke Jepang?" Kaget Ali terbatuk-batuk

"I have work to do! "

" You may change, but remember me and Rayn will always be behind you. I beg you to change to the old Rizky" pinta Ali memohon.
"Saya sudah nyaman dengan kehidupan saya sekarang!"

Tanpa Ali dan Rizky sadari ternyata lesti sedang mendengarkan pembicaraan kedua kakak Adik tersebut.

"Mbok, mereka berdua cuma tinggal berdua?" Tanya lesti membereskan meja masakannya.

"Tuan Rizky punya dua adik, tapi tuan rayn belum pulang dari luar negeri, beliau sekolah di sana!" Jelas si mbok sambil menyapu.

To be continued.

CINTA DALAM DIAM (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang