Jakarta, 2020
"Banyak kenangan yang sudah saya lakukan untuk kedua adik saya. Tapi terkadang saya berfikir jika saya sudah membuat kedua hati adik saya terluka akibat ulah saya.!" Rizky mengelilingi ruangan kosong hanya ada bangku dan meja yang terletak pojok belakang.
Rizky terduduk di kursi yang ada di pojok belakang.
Lesti yang tau bagaimana, pedihnya hati Rizky yang selalu membuat kedua adiknya sakit.
"Mas, kalau saya boleh saran. Apa lebih baik mas menurunkan ego mas dan kembali berkumpul dengan mas Ali dan mas rayn. Apa lagi sebentar lagi mas Ali Akan menikah dengan Mbk prilly dan mas rayn akan menikah dengan Mbk Ranty."
Ungkap Lesti berusaha untuk menenangkan hati Rizky.
"Eh.. percuma Lesti coba kamu lihat semalam. Saya sudah berusaha untuk membantu rayn yang sedang kedinginan karena kehujanan. Dan saya sudah menurunkan ego saya. Sejak kapan saya mau membikin kan teh untuk adik saya. Tapi apa? Saya berusaha untuk coba terus mencoba tapi Mereka berdua belum bisa memaafkan saya!" Pekik Rizky tersenyum sini bangun dari duduk nya.
Lesti kaget Rizky berkata seperti itu.
"Mas, cuma dalam kurun 1 tahun. Mas melakukan kesalahan dan saya rasa mas Rizky masih bisa untuk memperbaiki itu semua.!" Ucap lesti
Rizky Melihat mata Lesti yang sudah mulai berkaca-kaca Melihat nya sudah mulai menyerah.
"Apa benar saya bisa memperbaiki semua itu?" Tanya ragu Rizky.
"Saya yakin masa Rizky masih bisa. Saya akan selalu di samping mas Rizky dan berusaha untuk membantu mas Rizky untuk menjadi lebih baik lagi." Ucap lesti tersenyum.
Tanpa aba² Rizky memeluk Lesti "makasih Lesti saya tau kamu orang baik."
"Mas, maaf enggak enak pelukan di tempat sepi!" Ucap lesti sopan melepaskan pelukannya dari Rizky.
"Sorry, saya refleks!" Sesal Rizky.
Lesti dan Rizky pun keluar dari ruangan itu dan kembali ke ruang kerja Rizky.
Di sisi lain...
SMA ERLANGGA UNIVERSITY.
"Sekian pembelajaran kita di hari ini, dan untuk Minggu depan kita ulangan!" Ucap Ranty mengakhiri pembelajaran dikelas Xl.
"Iya Bu, makasih untuk hari ini!" Salam kompak mereka murid ranty
Setelah Ranty mengajar Ranty keluar dari kelas tersebut dan kembali ke ruang khusus kerjanya.
Tapi tanpa sepengetahuan Ranty, rayn sudah ada di ruang kerja Ranty.
"Hay!" Lesu rayn.
Ranty pun kaget "Hay, kamu dari kapan disini?" Tanya Ranty meletakkan buku-buku nya di meja.
"Sekitar 45menit yang lalu,!" Ucap rayn masih saja lesu.
"Kamu kenapa ada masalah?" Ranty menghampiri rayn dan duduk di sebelahnya.
"Aku nyesel,!"
Ranty mengerutkan keningnya bingung.
"Kamu nyesel kenapa, kamu enggak ngelakuin hal yang buat aku atau keluarga kamu kecewa kan?" Ranty sudah waspada dengan rayn.
"Enggak, bukan itu. Aku nyesel udah ketus banget sama kakak!" Jelas rayn.
"Kenapa bisa sayang!"
"Kamu ingat kejadian semalam, waktu aku nganterin kamu pulang. Nah di tengah jalan TAXI mogog jadi aku terpaksa harus pulang jalan kaki dan posisi hujan." Jelas setengah rayn.
Ranty di posisi itu masih belum paham dengan penjelasan rayn.
"Oke, terus gimana?" Ranty mencoba untuk paham dengan cerita rayn.
"Ya terus aku pulang dan setelah aku sampai rumah aku enggak tau kenapa tiba-tiba kakak itu keluar dan bawa payung buat aku, dan saat aku di tengah mau masuk ke rumah aku sempat tanya sama kakak ,kakak kapan kakak seperti dulu.? Dan kakak jawab suatu saat nanti. Dan membuat aku mulai ada rasa kesal sama dia." Setengah dari penjelasan rayn.
"Terus, saya membuat kan rayn teh. Di saat itu saya ingin merubah sikap saya ke pada adik saya perlahan tapi rayn membalas sikap saya menjadi acuh. Dan saya berfikir buat apa saya perlahan merubah sikap saya, jika perubahan saya tidak dihargai, ya mending saya seperti ini terus." Jelas Rizky dari balik pintu ruang kerja Ranty.
Ranty dan rayn seketika diam mendengarkan penjelasan Rizky dan kaget ada nya rayn di SMA.
"Kak, bukan itu maksud gw. Maksud gw itu kenapa Lo harus berubah, sedang kan waktu kita di dalam kesusahan kita selalu bareng. Tapi setelah Dinda istri Lo meninggal, Lo berubah kak. Kita kangen Rizky yang selalu mengayomi kita gw dan Ali.!" Pekik rayn bangun dari duduknya.
"Kan saya pernah bilang sama kalian berdua! Suatu saat saya kan bicara kan semua nya alasan saya kenapa saya seperti ini. Tapi bukan sekarang!" Ketus Rizky menatap tajam Wajah rayn.
"Kapan kak? Kapan kita berdua udah 5 tahun enggak ketemu, sekali nya kita ketemu kenapa Lo udah berubah. Mana janji Lo yang mau selalu ada buat gw dan Ali. Mana kak!!! Mana gw sama Ali rindu.... Rizky Erlangga putra Mahendra yang dulu!!!" Teriak rayn meluapkan emosi ke Rizky.
Lesti yang sudah tak tega melihat rayn sedih. Tanpa di sadari rayn meneteskan air mata di depan Rizky.
"Mas, kasian mas rayn saya enggak tega!!!" Lirih Lesti mencoba untuk membuat Rizky bicara tanpa emosi.
"Rizky Erlangga putra Mahendra yang setahun lalu sudah mati. !!" Pekik Rizky keluar dari ruangan tersebut.
Rayn terduduk lemas, dia kaget dengan kejadian barusan.
"Sayang,,, kamu minum dulu!" Ranty memberikan minuman ke rayn.
Di sisi lain..
"Siang pak,!!!" Sapa salah satu guru yang sedang berpapasan dengan nya.
"Siang!" Jawab lesti.
Rizky masih saja berjalan dengan emosi nya masih di ubun-ubun.
Lesti masih tetep mengejar kemana pun Rizky pergi.
Hingga Rizky berhenti di sebuah danau hanya keheningan yang ada di danau itu.
"AAAAAAAaa...." teriak Rizky melempar batu ke dalam danau.
"Lesti lihat dia. Buat apa saya selalu ada di samping mereka jika mereka selalu menuntut saya!!!" Teriak Rizky sudah bingung apa yang ia perbuat.
Di pikiran Rizky ada beberapa pilihan yang harus ia pilih.
Antara harus tetap stay di rumah atau pergi dari rumah dan tinggal di apartemen dan sudah tak bisa sering bertemu dengan Lesti??.
Bingung!!!
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM (END)✅
Short Story"kak, dia wanita baik kenapa sih Lo ketus banget!" ketus Ali duduk di bangku sebelah Rizky "all women are the same, material is just looking for my treasure! " ucapnya menengguk wine yang ia pegang. "tapi menurut gw lesti orang baik, wanita Solehah'...