CINTA DALAM DIAM (END)✅

🍁PERNIKAHAN🍁

Jakarta, 2021

   Berjalan nya waktu hari yang di tunggu itu juga datang, kini Rizky dan lesti sudah sah menjadi pasangan suami dan istri.

    Sudah satu tahun, Rizky menyembunyikan jati diri nya dia dengan pintar nya menipu banyak orang termasuk kedua adiknya.

   Prilly dan Ali sudah Melangsungkan pernikahan sesudah kepulangan nya dari Bandung, sedang kan Ranty dan rayn berbeda dengan beberapa bulan sudah Melangsungkan pernikahan nya.

   Banyak pasang mata yang memandang jika Rizky kini menjadi Rizky yang baik dan tidak gampang menyakiti hati wanita apa lagi hati seorang istri yang luar biasa baik. Tapi apa mungkin itu terjadi menjadi kenyataan, apa iya Rizky akan benar-benar mencintai seseorang gadis kampung yang ia manfaatkan untuk kelancaran rencana nya ya licik dan jahat.

    "Selamat ya bro, akhirnya Lo bisa menikahi wanita yang Lo idam²kan!" Vriza atau hariss bersama Tissa sang kekasih.

    "Selamat ya, Rizky semoga Lo dan Lesti bahagia terus!" Tissa ya dia juga ikut andil dalam rencana nya Rizky pintar dan licik sama seperti Rizky.

   "Lesti, Selamat ya oh ya aku minta maaf soal waktu itu aku merusak acara nya Rizky!" Tissa memeluk Lesti dengan pelukan sahabat.

   Setelah selesai acara pernikahan, Rizky dan lesti pun memutuskan untuk pulang dan beristirahat, ya masih terlihat harmonis.

    "Sampai kapan pun, kamu enggak akan pernah bisa bahagia dalam pernikahan ini lesti!" Batin Rizky tertawa bahagia...

    "Sayang, Alhamdulillah sekarang kita sudah bahagia semua semoga kakak langgeng terus sama Lesti!" Doa terbaik terlontar dari bibir Ali yang tak tau apa apa tentang kelicikannya sang kakak.

    "Kita pulang yuk, tamu udah pada enggak ada dan ini udah mau pagi!" Usul prilly mengusap air mata bahagia dia sama seperti Ali, prilly juga tak tahu menahu soal kelicikannya sang ipar.

    "Gimana, acara lancar?" Tanya Ray menenggung wine yang ia pegang.

    "Berjalan dengan lancar, tadi gw dapat chat, dari Rizky besok kita bertiga dan yang lain harus stay di kantor pH jam 10.00 pagi!" Jelas hariss menuangkan wine yang ada di meja dan meminum bersama Ray.
    "Mau ngapain?" Ketus Ray.

   "Nyusun rencana selanjutnya, dan tadi gw dapat telfon dari Dinda kalau Minggu depan dia pulang, kalau udah ada instruksi dari Rizky!" Jelas Tissa duduk santai di balkon.

    "Bentar Rizky telpon!" Ray mengambil handphone dari sakunya.

   "Ya halo bro?"

   "Besok Ady,Riza, Haris, Lo, Tissa, dan Ranty harus udah ada di kantor jam 9 pagi!"

   "Bentar bro... Kan rencana awal jam 10pagi.?"

   "Lebih cepat lebih baik!"

   "Oke!"

   Ray kembali ke halaman balkon, "kenapa lagi itu anak?"

   "Jam 9 kita harus di kantor pH.!" Jawab malas ray malas.

   "Lah kata Rizky jam 10 gimana sih!" Tak terima Tissa.

   "yes I don't know, just ask your boss Rizky! " Ketus Ray.

    "Malam,,, ini kenapa pada suntuk semua sih muka kalian?" Tanya Ady dan Riza masuk ke apartemen Ray.
    "Rizky suruh kita besok jam 9 pagi kumpul di kantor nya.!" Jelas Hariss.

   "Oke, masih ada wine engga?" Sudah biasa Ady dan Riza jika sudah berada di apartemen Ray, menu utama yang mereka cari adalah wine.

   "Di lemari banyak!"

   "Pesta!" Tawa mereka semua bergema dia ruang apartemen Ray.

   Di sisi lain.

    Rizky dan lesti telah selesai beres2 dan beristirahat... Perlahan Lesti. Heran dengan sikap Rizky yang sedari tadi hanya diam tak ada satu kata pun yang keluar dari bibir Rizky.

   Lesti perlahan berjalan ke tempat duduk Rizky dan memeluk Rizky dari belakang.

   "Mas?" Panggil Lesti pelan.

   "Aku mau istirahat aku capek, besok pagi aku harus ke kantor, dan lanjut ke lokasi syuting!" Ketus Rizky membuang tubuhnya ke atas kasur king size nya.

   "Mas kan kita baru menikah kenapa kamu langsung mau kerja?" Tanya lesti masih bingung dengan sikap Rizky.
  
   "Mending kamu tidur jangan kebanyakan bacot!" Ketus Rizky membuang muka

    "Ya Allah kenapa mas Rizky seperti ini?" Batin lesti yang masih belum paham ada apa dengan Rizky mengapa dia berbeda seperti ini.

   "Selamat malam mas!" Lirih Lesti menahan tangisnya.

    "Malam dear, malam ini adalah malam dimana seharusnya aku merasakan kebahagiaan itu bersama suami ku, tapi mengapa aku harus merasa seperti ini. Ya Allah ada apa dengan suami ku, apa dia sedang ada masalah atau apa?"

   Lesti menulis dalam diary milik nya setetes air matanya jatuh ia teringat kata guru dia yang mengajarkan agamanya. *Satu tetes air mata dari mata istri akibat ulah suami, maka 70rb malaikat mengutuk sang suami!*

    Lesti menghapus air matanya dan melangkah ke depan tempat di mana Rizky tidur.

   "Kamu tampan mas, selamat malam. Aku mencintaimu dengan hati tulus ku. Aku yakin kamu hanya lelah makanya kamu ketus sama aku. Tidur yang nyenyak ya sayang. See you!" Ucap lesti mencium kening Rizky dan membenarkan selimut untuk nya.

    Lesti, memilih mengambil air wudhu dan sholat tahajud.

    Sujud nya di akhir, "ya Allah beri kesehatan untuk suami ku, dia lelaki yang kuat. Ya Allah berilah rezeki yang berlimpah untuk suami ku, dan ampunilah kesalahan yang pernah di lakukan oleh mas Rizky hamba Sangat menyayangi suami hamba!"

   Skip pagi...

   "Mas bangun udah lagi, katanya mau berangkat kerja pagi nanti telat aku udah buat sarapan!" Lesti mencoba untuk membangun Rizky yang masih terlelap dalam tidur nya.

    "Mas!"

   "Iya bawel,.ini juga udah bangun, cerewet banget kamu!" Ketus Rizky bangun dari tidur nya dan segera siap² untuk berangkat ke kantor.

   "Maaf mas!" Sesal lesti.

   Setelah selesai Rizky bersiap, Rizky turun ke bawah dan hanya mengambil kunci mobil dan tak ada niatan untuk bertemu dengan Lesti yang masih sibuk di ruang makan.

    "Mas, enggak sarapan dulu?" Tawar lesti berlari ke Rizky.

   "Gw udah telat,!"

   "Mas ini kopinya, aku bawain makannya ya biar kamu makan di kantor kalau enggak di lokasi!" Tawar lesti lagi.

   "Enggak perlu, gw nanti cari makan di luar, males gw lihat muka Lo!"

   Deg...

   Hati Lesti serasa di hantam oleh ombak yang besar di dadanya sakit rasanya.
  
   "Ya Allah, ada apa sebenarnya ini?" Ucap lesti menutup mulutnya menahan tangisnya.

To be continued....