🍁PERLAHAN🍁

1.7K 143 5
                                    

Jakarta, 2020

   Rayn, berjalan sendiri di gelapnya malam hari ini semu perasaan nya campur aduk.

  Setelah mengantar Ranty, rayn memilih untuk berjalan sendiri dan menikmati hujan yang sedang turun

   POV rayn.

   "Sudah cukup keluarga ku menjadi keluarga yang berantakan, jika aku boleh memilih

   Aku akan memilih menjadi rayn yang dulu, yang hidup di rumah gubuk dan bisa di bilang kami kekurangan, tapi disitulah aku bisa merasakan kebahagiaan yang tak bisa aku dapatkan sekarang ini.

   Tuhan, kembali kan kakak ku menjadi Rizky yang penuh kasih sayang kepada aku dan Ali.

   Jujur aku sangat rindu, semenjak 5 tahun lalu aku enggak pernah bisa Melihat kakak tersenyum dan bahagia.

  Aku selalu mendapat kan kabar jika kakak selalu ada masalah di pekerjaan nya.

  TUHAN aku ingin keluarga ku Kembali menjadi keluarga harmonis."

  Aku terjatuh, di tengah jalan dingin. Mengapa sekarang hanya ada tangis dan derita yang ada di keluarga ku.

  "Tuhan apa engkau belum puas, memberikan cobaan ke pada kakak. Mengapa Tuhan?" Aku bangkit dari jatuh ku dan melanjutkan perjalanan ke rumah.

  Author POV

  Rizky, seseorang yang terkenal cuek dan ketus dia bisa tersenyum melihat tingkah laku Lesti yang menurut nya itu sangat bodoh.  

   Tapi entah mengapa dia bisa tersenyum.

   Rizky duduk di bangku balkon dengan menikmati kopi di tengah hujan deras, nyaman itu yang terlintas di benak Rizky.

   Hingga dia menyadari ada yang membuka gerbang, Rizky bangkit dari duduknya dan Melihat siapa yang membuka gerbang.

  "Rayn?" Batin Rizky Melihat rayn yang sudah basah kuyup.

   Rizky segara berlari ke luar dan membawa payung.

  "Kenapa baru pulang?" Ketus Rizky memayungi rayn.

  "sorry tadi gw nganterin Ranty terus mobil yang gw tumpangi itu mogog jadi gw pilih jalan kaki, sambil menikmati hujan" ucap bohong rayn mengikuti jalannya Rizky.

  "Udah malam, bersih² terus istirahat jangan sampai sakit besok Lo udah mulai kerja!" Jelas Rizky masuk ke dalam rumah.

   Rayn menganggukkan kepalanya yang terasa sedikit pusing.

  "Kak, apa Lo masih sayang sama gw dan Ali?" Lirih rayn menatap mata tajam Rizky.

  "Enggak ada waktu lain bicara soal ini? Lihat badan Lo yang basah kuyup begini. Lain kali saya jelaskan apa arti kasih sayang sebenarnya dari saya!" Jelas Rizky

   Rayn meninggalkan Rizky di ruang tamu dan Segera pergi ke kamar nya.

  Rizky, tertegun memikirkan pertanyaan yang di lontarkan rayn.

  "Mas? Saya kira udah tidur!" Panggil Lesti dari arah dapur.

  "Kamu sendiri?" Tanya balik Rizky.

  "Tadi saya haus jadi ke dapur!"

  Rizky berjalan menuju dapur dan mengambil gelas dan teh celup.

  "Mau ngeteh mas?" Tanya lesti lagi.

  "Buat rayn, dia habis hujan²an takut dia sakit!" Jelasnya membawa segelas teh dan obat² untuk rayn..

   Tok...

  "Iya masuk!"

  "Ini teh, sama obat biar enggak sakit!" Rizky meletakkan teh dan obatnya di meja.

   "Iya kak thank!" Ketus Rayn cuek.

   "Besok, kamu kerja di rumah sakit kasih bunda. Pak Arya udah bicara sama saya!" Ucap Rizky menepuk bahu rayn dan meninggalkan nya.
 
   "Udah tau, tadi pak Arya udah telpon gw! Mending Lo keluar gw mau tidur capek!" Ketus rayn merebah badannya di kasur.

   "Oke terserah kamu!" Rizky yang tadinya ingin mengakrabkan diri lagi dengan rayn tapi sudah gagal terlebih dahulu.

   Rizky keluar dengan wajah yang datar lagi tak ada senyum lagi di wajahnya yang tampan.

  Lesti yang melihat pun merasa ada yang tak beres dengan Rizky. Lesti menghampiri Rizky.

   "Punten mas, kenapa bukannya tadi udah senyum eh sekarang datar lagi mukanya?" Tanya lesti sopan.

  "Cuma lagi capek aja, saya mau istirahat. Oh ya besok jangan lupa jam 9 pagi kita udah harus berangkat ke kantor saya!" Jelas Rizky ketus dan pergi dari hadapan lesti.

   Skip pagi....

   "Selamat pagi mas Ali, mas Rayn udah mau pada berangkat kerja ya?" Tanya lesti menyiapkan semua makanan untuk ketiga bersaudara ini.

  Rayn dan Ali celingukan mencari keberadaan Rizky yang dari tadi tampaknya belum ke bawah untuk ikut sarapan.

   "Lesti, kamu udah rapi aja mau kemana?" Tanya Ali heran melihat lesti sudah rapi.

   "Kakak belum kebawah ti?" Tanya rayn masih saja menjadi Rizky.

   "Saya juga enggak tau mau kemana, cuma semalam mas Rizky suruh saya buat dandan rapi pagi ini. Belum mas mungkin sebentar lagi.!" Jawab Lesti mengeluarkan senyum manisnya.

   Rizky dia sedang menuruni anak tangga dan berjalan menuju meja makan.

   "Lesti kita berangkat sekarang!" Ketus Rizky tak sekalipun Melihat ke arah rayn dan Ali.

   "Mas, enggak sarapan dulu. Saya masak kesukaan mas Rizky loh?" Tanya lesti mengejar Rizky.

   "Sarapan di kantor, sekarang kita berangkat!" Pekik Rizky.

   Lesti mengejar Rizky tak lupa membawa segelas kopi kesukaan Rizky.

   Ali yang heran melihat Rizky menjadi ketus lagi.

   "Ada masalah sama kakak?" Tanya Ali melirik ke arah rayn.

   "Ini salah gw semalam!, Nanti malam gw minta maaf sama kakak!" Sesal rayn
  "Oke, gw langsung berangkat ke lokasi dulu!" Pamit Ali.

   "Ini gw juga mau ke rumah sakit juga."

   Ali dan Rayn memutuskan untuk pergi bekerja.

   Disisi lain...

   Rizky masih saja terlihat murung ya. Karena kejadian semalam.

   "Lesti, apa saya salah saya khawatir dengan rayn?" Ucap Rizky di dalam keheningan mobil.

  To be continued.

CINTA DALAM DIAM (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang