Jakarta, 2020
Rizky entah mengapa dia selalu merasa nyaman dengan Lesti dia selalu tersenyum walaupun Lesti sedang kesal kepada nya.
"Kakak!" Panggil rayn masuk kedalam ruang rawat Rizky.
"Eh, Lo di kasih tau siapa gw ada di sini?" Tanya Rizky masih saja tersenyum dan tetap memandang wajah Lesti.
"Tuh, calon kakak ipar gw!" Ledek rayn melirik Lesti
"Ya enggak lah, kan gw kerja di sini gimana sih kak. Tadi gw lagi di ruang kerja gw eh gw lihat Lesti ya udah gw ikutin eh ternyata Lo yang sakit!" Lanjut rayn.
"Oh gitu, rayn gw boleh pulang sekarang enggak?" Pinta Rizky memelas.
Lesti melirik tajam ke Rizky, "mas ayo lah jangan keras kepala kamu itu baru aja pingsan kamu, itu kecapean." Ucap lesti sedikit marah...
"Neng, coba lah lihat aku. Aku udah sehat gini kalau aku boleh pulang, aku janji aku nanti akan teratur makan dan teratur minum vitamin!" Pinta Rizky sekali lagi menggenggam tangan lesti.
"Kak, boleh setelah infus nya habis.!" Rayn mencoba menengahi mereka berdua.
"Gw keluar dulu ya, mau cek pasien yang lain dulu!" Pamit rayn meninggalkan lesti dan Rizky berdua di ruang rawat nya
"Neng!!" Panggil Rizky.
Lesti berjalan mendekati Rizky yang masih terbaring lemah di brangkar rumah sakit.
"Kenapa mas?" Tanya lesti duduk di samping Rizky.
"Aku boleh ngomong sesuatu enggak sama kamu?"
"Mau ngomong apa?" Tanya lesti lagi.
"Permisi, maaf mengganggu. Saya mau memberitahu kalau nanti sore pak Rizky sudah bisa pulang!" Ucap suster itu membuka pintu kamar rawat Rizky.
Lesti mengangguk dan tersenyum sedang kan Rizky hanya terdiam kesal mengapa dari tadi ingin berbicara sesuatu dengan Lesti ada aja halangan nya
"Lesti.... !!!!" Panggil Rizky sudah menekan suaranya.
"Iya mas, mau ngomong apa sih dari tadi kayanya susah banget!" Sekarang Lesti mulai menahan tawanya Melihat Rizky sudah kesal.
"Aku cuma mau bicara kalau aku mulai suka sama kamu!" Jelas Rizky.
"Mas Rizky lagi bercanda pasti!" Lesti masih saja mengelak ucapan Rizky.
"Kenapa sih kamu enggak percaya, sama perkataan aku! Kan aku serius!" Cerca Rizky.
"Ya bukan, saya enggak percaya sama mas Rizky tapi ya apa mungkin mas Rizky bisa suka sama saya?" Tanya lesti masih tak percaya dengan pernyataan Rizky.
"Kakak itu suka sama kamu udah lama, semenjak kamu tinggal di rumah!" Ali masuk ke ruang rawat Rizky bersama Ranty dan Prilly.
"Ali...!!!" Teriak Rizky.
Ali tersenyum beralih ke samping Rizky dan menyuruh lesti dan yang lain untuk keluar dahulu.
"Prilly sama yang lain bisa enggak keluar sebentar gw mau ngobrol penting sama kakak!" Ucap Ali.
"Oh oke kita bertiga keluar dulu!" Prilly dan yang lain pun keluar dari ruang rawat Rizky.
Ali kini wajah nya mulai serius, dia sedikit mendekat kan diri nya ke samping Rizky, dan mengambil sesuatu dari tasnya.
"Ini!" Ali memberikan seamplop kertas ke Rizky.
"Ini apa?" Tanya Rizky masih bingung.
"Itu surat dari Ray, dia menitipkan surat itu ke Tissa dan Tissa kasih itu ke gw waktu gw mau berangkat tadi ke Bogor. Kita ketemu di pom bensin.!" Jelas Ali.
Rizky mulai membuka surat itu antara takut dan marah. Rizky masih tak percaya jika Ray masih saja mengirimkan surat itu ke dia.
"Lo masih sakit mending ini surat gw simpan dulu, gw takut Lo tambah drop.!" Ali mengambil lagi surat itu dari tangan Rizky
"Udah. Gw mau baca sekarang ini enggak bisa di di diemin terus kalau enggak malah ngelunjak, udah 1 tahun lebih Ray seperti ini!" Pekik Rizky mulai emosi.
"Kakak dengerin gw lah sekali² jangan egois! Coba Lo belajar tenang!" Ali mencoba untuk menenangkan hati Rizky kini yang mulai kembali emosi.
"Iya, tapi orang kaya gini enggak bisa kita kasih cela, dia di penjara aja masih bisa neror keluarga kita!" Ketus Rizky.
Di sisi lain...
"Ngapain kalian bertiga, di luar?" Tanya rayn Melihat prilly dan yang lain di luar.
"Ali lagi ngobrol serius sama kakak!" Jawab Ranty.
"Oh gitu ya udah aku masuk dulu. !!" Rayn pun masuk ke dalam.
"Ini orang udah kurang ajar gw harus kasih pelajaran sama dia!!!" Pekik Rizky melepaskan kan jarum infus di tangannya dan berjalan dengan penuh emosi.
Rayn yang masih tak tau mengapa Rizky emosi dia hanya menahan Rizky yang ingin keluar dari ruangan tersebut.
"Kakak Lo mau kemana? Lo masih harus disini!!!" Pekik rayn menggenggam tangan Rizky.
"Lepas tangan gw, gw mau ke penjara mau ngasih pelajaran buat Ray!!! Dia udah kurang ajar sama keluarga kita!!!" Rizky menepis tangan rayn dan terus berjalan ke arah pintu keluar rumah sakit.
"Mas Rizky mau kemana?" Lesti juga mencoba mengejar Rizky yang terus berjalan terburu-buru.
"Kejar kakak, gw enggak mau dia naik mobil posisi emosi!!" Rayn dan Ranty masuk mobil rayn.
Sedangkan Lesti dan Ali masuk mobil milik prilly, mereka semua mengejar mobil Rizky yang sudah melewati batas wajar kecepatan!!!..
"Awas aja Lo Ray, kalau bisa tangan gw sendiri yang akan bunuh Lo saat Lo macam² sama keluarga gw apa lagi Lo berani menyentuh kedua adik gw!!!" Rizky menambah kecepatan tinggi mobilnya.
Skip kantor polisi...
"Ray....!!!" Teriak Rizky masuk ke kantor polisi...
"Kakak..." Rayn dan Ali mengejar Rizky.
"Raynald Biani... !!!" Rizky terus mencari keberadaan Ray..
Polisi pun segera menghampiri Rizky.
"Pak, ada apa kenapa mencari keributan di kantor??" Polisi itu menghadang Rizky.
"Pak saya mau ketemu sama raynald Biani... Mana orang nya?" Pekik Rizky.
"Ada urusan apa?" Tanya polisi itu lagi..
"Kakak, kita lagi di kantor polisi jangan emosi.!" Rayn mencoba untuk melerai pertikaian antara Rizky dan polisi tersebut.
"Mas!!" Lirih Lesti memeluk Rizky.
"Pak, maaf kakak saya mau mencari narapidana yang bernama raynald Biani, dia sudah menyuruh orang untuk meneror keluarga kami!" Jelas Ali tenang.
"Oh saudara Ray, dia ada di sana!" Polisi Tersebut menunjuk salah satu penjara.
"Ray....!!!" Rizky menghampiri Ray...
To be continued.
mulai besok dan tiga hari kedepan kita up yang "ada cerita" dulu ya guys.
Selamat menikmati!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM (END)✅
Historia Corta"kak, dia wanita baik kenapa sih Lo ketus banget!" ketus Ali duduk di bangku sebelah Rizky "all women are the same, material is just looking for my treasure! " ucapnya menengguk wine yang ia pegang. "tapi menurut gw lesti orang baik, wanita Solehah'...