Jakarta, 2020
"Mau apa?" Ketus Rizky
Riza memeluk Rizky sahabat nya yang sejak dulu selalu ada buat Riza hingga suatu ketika Riza membuat hati Rizky sangat kecewa hingga saat ini.
"I'm sorry for what I did that made you disappointed " ucap Riza masih memeluk Rizky erat.
Rizky yang masih kecewa dengan sikap Riza pun mendorong tubuh Riza hingga lepas dari tubuh Rizky.
"Sorry, did you say sorry ???? Enak Lo ngomong sorry. Setelah perbuatan Lo buat gw kecewa Lo buat gw di hina dan di acuhkan oleh banyak orang!!!! Za Where is your heart ... You're even happy when I suffer from my two younger siblings !!!! " Pekik Rizky wajah nya sudah membuat Lesti semakin takut.
Mobil Ali dan Rayn Melihat Rizky dan lesti keluar. Ribut bersama Riza pun mereka juga ikut keluar.
"Kakak!!!" Ali dan Rayn menengahi Rizky dan Riza ribut.
"Za lihat Rayn adik gw yang pernah Lo hina² habis²an di SMA. Sekarang dia udah jadi dokter dan ini Ali yang pernah hampir Lo dorongan dari lantai atas di sekolah.!!!" Pekik Rizky lagi.
"Udah kak, toh itu juga masa lalu. Sekarang Riza udah baik ko bukan kaya Riza yang dulu!" Lerai Ali.
"KY gw mohon maafin gw, dulu gw cuma di suruh!" Ucap Riza.
Rizky kini semakin emosi mendengar perkataan Riza.
"Siapa yang suruh Lo buat jahat sama keluarga gw?" Ketus Rizky.
"Ady!" Jawabnya takut.
Lesti semakin tak menyangka jika lelaki yang dari dulu ia tunggu sejahat itu.
"Bang Ady!" Lirih Lesti menutup mulutnya.
"Lo sama Ady itu sama aja, asal Lo tahun sekarang gw cuma ada satu sahabat ternyata yang setia sama gw cuma vriza yang selalu ada buat gw!" Rizky mendorong tubuh Riza hingga hampir terjatuh.
"Iya gw tau, Lo benci sama gw tapi ky gw mohon maafin gw, gw masih pengen jadi sahabat Lo!" Pinta Riza mengemis ke Rizky.
Rizky tersenyum sini "hah Lo mau jadi. Sahabat gw lagi, apa bisa gw pengen kata² Lo. Tapi sorry lebih baik gw hanya sama vriza dan gw mohon lupakan persahabatan kita di Bandung.!!" Ucap akhir Rizky.
Rizky kemudian masuk mobil, sedang kan Lesti hanya menahan tangisnya di hati.
"Ada apa sebenarnya ini mengapa semua berurutan, siapa sebenarnya mas Rizky ini dan kedua adiknya mengapa ia sangat mengenal bang Ady dan bang Riza.?" Batin lesti menahan tangisnya.
Rizky melanjutkan perjalanan menuju rumah. Ia melirik sedikit ke arah lesti.
"Jika kamu ingin menangis menangis lah, aku enggak mau kamu menahan sakit itu sendiri!" Ucap Rizky.
"Kita ke Bandung sekarang!" Lanjut Rizky membalikkan mobilnya.
Di sisi lain...
"Kak Rizky mau kemana?" Heran Ali dan prilly.
"Eh... Itu si kakak mau kemana?" Heran rayn dan Ranty juga di lain mobilnya.
"Coba telpon Lesti kalau enggak kakak!" Suruh rayn ke ranty.
"Mas, mbk Ranty telpon.!" Ucap lesti Melihat handphone nya.
"Angkat aja!" Suruh Rizky.
"Iya Mbk!"
"Itu kakak mau kemana?"
"Mas Rizky mau ke Bandung Mbk "
"Iya gw mau ke Bandung Lo bilang ke rayn dan Ali suruh ngikutin gw dari belakang!"
"Oke kak!"
Ranty menutup telponnya.
"Kita suruh ikutin mereka ke Bandung aku mau kasih kabar ke prilly dulu!" Jelas Ranty.
"Oh gitu ya udah kamu coba chat prilly.!"
Ranty segera mengabari prilly.
"Udah!"
Disisi lain...
"Kakak mau ke Bandung kata Ranty, baru aja chat aku!" Ucap prilly.
"Oke!".
Sekitar pukul 23.00
Ketiga mobil itu telah sampai di sebuah rumah sederhana yaitu tempat tinggal Rizky sebelum sukses.
"Ini kan rumah ketiga sahabat aku waktu kecil mas!" Heran lesti.
"Maksudnya?" Heran Rizky turun dari mobil nya.
Ali dan yang lain pun melangkah ke depan rumah sederhana itu.
"Lesti selamat datang di rumah kami!" Rayn mempersilahkan lesti untuk masuk.
"Sebentar!" Jeda Lesti.
"Kalian... Ai, Iki, dan Ian?" Tanya lesti masih ragu.
"Kenapa kamu tau panggilan kampung kami?" Heran Ali.
"Gadis bocil, uti lupa kalian?" Tanya lesti sedikit tersenyum.
"Kamu kenal uti sahabat kami?" Tanya rayn ragu.
"Aku uti, sahabat kalian bertiga!" Pekik Lesti bahagia.
"Enggak mungkin uti itu gadis yang enggak bisa diam!" Elak Rizky.
"Ayo ikut aku..." Lesti mengajak mereka semua ke rumah nya. Yang tak jauh dari rumah Rizky.
"Selamat datang di rumah uti!" Ucap lesti.
Ambu, keluar dari rumah mendapati Lesti sudah ada di rumah.
"Uti kamu udah pula neng, atuh kenapa kamu enggak kasih kabar ke Ambu?" Ucap Ambu memeluk Lesti.
"Aku datang sama ai,Iki dan Ian Ambu!" Ucap lesti.
"Atuh mereka bertiga sudah dewasa!"
"Ambu... Kita bertiga kangen Ambu!" Rizky memeluk ibunda Lesti yang mana Ambu ini sudah di anggap sebagai ibu setelah orang tua mereka bertiga meninggal
Perubahan yang membuat ke empat sahabat ini lupa.
"Iki, Ai, Ian Alhamdulillah kalian datang lagi ke rumah Ambu!" Ambu memeluk Rizky, Ali dan Rayn.
Ali dan Rayn masih tak percaya jika Lesti itu adalah sahabat kecil mereka.
"Ambu, ini prilly calon ai!" Ucap Ali memeluk Ambu.
"Ambu ini Ranty, calon Ian!" Ucap rayn.
Ambu mempersilahkan mereka semua masuk ke dalam rumah tapi tidak dengan Rizky, Rizky masih ingin di luar menikmati hawa di malam hari Bandung kota kelahirannya.
"Ternyata kamu Iki Sahabatku dulu,!" Lesti kini sudah tak ragu lagi dengan Rizky.
"Aku juga engga nyangka jika kamu adalah wanita yang sudah lama aku kenali! Lesti besok pagi aku akan melamar kamu ke Ambu!"
"Apa?"
To be continued.
Maaf ya baru bisa up lagi, selama hampir 1 Minggu ini aku masih sibuk dengan pekerjaan aku jadi lumayan susah untuk membagi waktu antara menulis dan kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM (END)✅
Historia Corta"kak, dia wanita baik kenapa sih Lo ketus banget!" ketus Ali duduk di bangku sebelah Rizky "all women are the same, material is just looking for my treasure! " ucapnya menengguk wine yang ia pegang. "tapi menurut gw lesti orang baik, wanita Solehah'...