Jakarta, 2021
Lesti menangis, memandangi wajah tampan Rizky yang sedang tertidur pulas, dua hari, dua hari Rizky bersikap kasar dengan nya.
"Ada apa sebenarnya kamu mas, apa ada yang salah dengan aku. Apa kamu menyesal sudah menikahi aku. Mas di saat aku udah mulai jatuh cinta dengan kamu, kamu malah kasar dengan aku. Mas aku sayang sama kamu!" Lesti kini hanya bisa menangis dia sadar dia hanya seorang wanita kampung yang beruntung di nikahi oleh pria tampan dan mapan seperti Rizky.
"Mas, jaga kesehatan kamu ya, aku enggak mau kamu sakit.!" Lesti mencium kening Rizky.
Lesti melangkah ke depan meja yang ada foto nya bersama Rizky.
"Dear night, foto pertama aku saat aku bertunangan dengan seseorang yang kini sudah menjadi suamiku. yes Allah but why after marrying my husband too harsh with me, what was my fault. O Allah I'm just an ordinary and weak woman. Aku berusaha selalu sabar dengan perlakuan suami ku yang setiap hari kasar dengan aku!" Tulisannya masih sama seperti semalam dengan tangisnya ia berusaha tegar dan kuat.Akhirnya aku tak sanggup lagi
Untuk tetap bertahan hidup begini
Cukuplah, cukup sampai di sini
Silahkan saja bila kau ingin pergiTerlalu lama
Terlalu banyak
Terlalu sering
Kausakiti hati iniHanya karena ego diri
Kasih
Akhirnya
AkhirnyaAku tak sanggup mendampingi dirimu
Lelah kusembunyi
Di balik senyumku
Hanya karena tak ingin ada
Pertengkaran di antara kita berduaLelah kumenanti
Hilangnya tirani
Namun hatimu tak bernurani
Bak berharap hujan di terik sang mentariPuaskanlah
Puaskanlah
Selagi nafas masih ada
Sekarang
Silahkan engkau pergiKejarlah semua mimpi-mimpi indahmu
Terlalu lama
Terlalu banyak
Terlalu sering
Kausakiti hati ini
Hanya karena ego diriKasih
Akhirnya
Akhirnya
Aku tak sanggup mendampingi dirimu
Lelah kusembunyi
Di balik senyumkuHanya karena tak ingin ada
Pertengkaran di antara kita berdua
Lelah kumenanti
Hilangnya tirani
Namun hatimu tak bernuraniBak berharap hujan di terik sang mentari
Puaskanlah
Puaskanlah
Selagi nafas masih adaLangkah demi langkah Lesti menumpahkan air matanya di taman belakang rumah megah Rizky. Dia mengingat bahagia nya dia bersama Rizky sebelum menikah.
"Banyak sekali kenangan selama beberapa bulan sebelum kita menikah mas, kenangan itu masih terlintas dipikiran aku." Lesti duduk dan memejamkan matanya.
Flashback on...
"Malam sayang!" Rizky menutup mata Lesti yang sedang duduk santai di taman belakang rumah.
"Belum nikah udah panggil sayang, gimana kalau udah nikah!" Ledek Lesti dengan tawanya yang terlihat manis.
"Ya biarin kan latihan dulu!" Ngeles Rizky duduk disebelah Lesti.
"Ngeles aja deh kebiasaan!" Lesti mencubit pinggang Rizky.
"Wah udah mulai cubit cubitan ini cerita nya!" Rizky bangkit berdiri dan menggelitiki lesti.
Lesti yang sigap pun dan segera berlari menghindari Rizky yang masih terus mengejar nya.
Romantis...
Flashback off...
Sekarang hanya air mata yang menemani Lesti dari hari ke hari, dada nya masih terasa nyeri. Dan batin nya terlalu sakit.
Pernikahan yang seharusnya membuat Lesti bahagia tapi malah sebaliknya.
Lesti masih termenung dia mengingat dan kangen dengan Ambu di kampung jika suruh memilih Lesti ingin sekali pulang ke Bandung tapi apa mungkin di pernikahan nya yang baru berjalan dua hari Ambu harus mendengar jika Lesti sakit.
"Lesti....!" Lesti terkaget mendengar teriakkan Rizky yang begitu kencang...
Lesti berjalan masuk ke kamarnya.
"Lesti,,, Lo dengar enggak gw teriak?" Maki Rizky menjambak jilbab lesti.
"Dengar mas, mas tolong lepaskan tangan kamu sakit!" Lirih Lesti menahan tangan Rizky.
"Makanya kalau di panggil cepat enggak lelet...!" Rizky kembali melempar tubuh lesti ke kasur, hati lesti tambah hancur.
"Sekarang Lo bikinin gw makanan gw lapar cepat!" Teriak Rizky di telinga Lesti.
"Iya mas, tadi aku udah masak. Aku siapin dulu!" Ucapnya dengan sesenggukan.
Lesti berlari hingga terjatuh, tapi Lesti kira Rizky akan membantu nya bangkit tapi Rizky hanya berdiam diri, Lesti mencoba untuk berdiri walaupun kaki kirinya sedikit sakit akibat terkilir.
"Sakit!" Tangis di hati nya, Lesti berjalan perlahan menuju dapur.
"Ambu... Lesti rindu Ambu!" Lesti menangis mengingat Perlakuan Rizky semakin menjadi.
Rizky, masih dalam keadaan setengah sadar, dia turun ke bawah dan menunggu Lesti menyiapkan makan untuk nya.
"Ini mas, makanan nya!" Lesti memberikan makanan kesukaan Rizky yang selalu habis jika sudah di masak kan oleh lesti.
Lesti ingin duduk menemani Rizky makan tapi "siapa suruh duduk, berdiri!" Ketus Rizky, Rizky mulai memakan makanan nya.
"Lo mau buat gw mati keracunan, Lo bikin makanan kebanyakan garam. Apa Lo baru dua hari nikah sama gw tapi Lo mau bunuh gw??" Pekik Rizky bangun dari duduk nya membawa air mineral yang dingin.
Rizky menyiram Lesti dengan air mineral yang ia pegang!
Prang...
Belum cukup Rizky, menyiram Lesti dengan air mineral dingin, Rizky memecahkan piring yang berisikan makan yang di masak Lesti.
"Mas!" Lesti semakin menangis kencang dia sudah tak tau apa yang harus ia lakukan kaget iya dia kini sikap Rizky keterlaluan dengannya seolah-olah Rizky menganggap Lesti hanyalah boneka yang dapat Rizky permainkan perasaan nya.
"Sini ikut gw... Dari pada Lo nangis,,, sini ..." Rizky menarik tangan lesti dengan kasar lebih kasar dari awal Rizky dan lesti bertemu.
"Mau kemana mas, ini udah mau subuh.." Lesti mencoba untuk melepaskan genggaman tangannya Rizky.
"Masuk .....!!!" Perintah Rizky mendorong Lesti hingga jatuh ke kamar mandi...
"Sini..!" Rizky mengambil gayung dengan kasar Rizky menyiram tubuh mungil Lesti....
Lesti hanya bisa menangis dan mengigil kedinginan. Tapi berbeda dengan Lesti Rizky masih belum puas mengguyur air dingin ke tubuh mungil Lesti.
"Ahhhrrrggg Lo cuma bumerang buat gw...." Rizky meninggalkan Lesti di kamar mandi dan kembali ke kamar nya.
Lesti seperti sudah tidak kuat lagi dengan Perlakuan Rizky, tapi dia harus bagaimana Lesti bingung!.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM (END)✅
Historia Corta"kak, dia wanita baik kenapa sih Lo ketus banget!" ketus Ali duduk di bangku sebelah Rizky "all women are the same, material is just looking for my treasure! " ucapnya menengguk wine yang ia pegang. "tapi menurut gw lesti orang baik, wanita Solehah'...