Maaf kalo ada typo,
Biasakan vote sebelum membaca!
Happy reading!!!__
Rintik hujan membasahi mereka. Kini bumi tengah dimandikan oleh sang alam. Dingin dan bising itulah yang dirasakan Zeze ketika duduk di kelasnya sambil menatap hujan lewat jendela, pandangannya kosong kedepan seakan menerawang apa yang terjadi kedepannya.
"Lo kenapa?"tanya Fira yang sedari tadi memperhatikan Zeze.
"Baik,"ucap Zeze singkat masih pada posisinya.
"Muka lo membuktikan lo gak baik-baik aja Ze, kita udah setengah tahun sekelas, gue udah paham semua sifat anak kelas. Dan kali ini lo lagi bohong sama gue,"ucap Fira menatap sekitar Zeze. Gadis yang diajak bicara menoleh menghadap Fira dengan tatapan sayu.
"Huft, iya gue gak baik-baik aja,"ucap Zeze lirih. Fira tersenyum mendengarnya dan merangkul Zeze. Akhirnya setelah sekian lama Zeze jujur padanya.
"Kalau ada masalah lo bisa cerita sama gue atau anak kelas lainnya, jangan lo pendam semua sendiri nanti lo sendiri yang bakal hancur,"ucap Fira lembut. Zeze membalas dengan senyum hangatnya
"Kalau misalnya ada yang nuduh gue enggak-enggak lo bakal percaya atau gak sama gue?"tanya Zeze.
Fira mengetukkan jari telunjunya di dagu seolah berfikir,"percaya. Gua tadi udah bilangkan kalau gue paham semua sifat anak kelas ini. Karakter mereka, kebiasaan mereka, walaupun gue orangnya terkenal galak, tapi gue akan selalu siap buat jadi sandaran kalian."
Fira menoleh menatap Zeze dengan senyum hangatnya,"kalau ada yang nuduh lo aneh-aneh gue akan tetep percaya sama lo."
"Makasih,"ucap Zeze tersenyum. Mata mereka bertubrukan selama beberapa detik.
"Eh lo berdua ngapain woy dipojok sambil senyum-senyum! Wah gak beres nih!"teriak Revan mengalihkan semua orang.
"Apa lo!"teriak Zeze dan Fira mengacungkan jari tengahnya bersamaan membuat beberapa orang tertawa.
"Mampus dua singa betina dilawan,"cibir Satria.
"Ampun mak ampun!"ucap Revan cengengesan dengan nada tengilnya.
"Bacot!"pekik Zeze dan Fira.
Fira menepuk bahu Zeze menandakan dia akan kembali ke bangkunya karena Arion sudah datang. Zeze hanya mengangguk lalu mengeluarkan lolipop dari dalam sakunya dan mulai memakannya.
"Oh iya gue kok gak pernah lihat Rey lagi ya,"celetuk Stella diangguki mereka. Kenapa dia hilang tiba-tiba?
"Kenapa lo nyari-nyari dia? Suka lo sama dia?"tanya Alby sinis.
"Najis gue suka sama anak pecicilan kayak dia,"ucap Stella bergidik ngeri.
"Lo kalau cemburu bilang aja kali Al,"ucap Deri dibalas sorakan satu kelas.
"Diam lo mulut cabe!"ucap Alby ketus.
"Amit-amit, jangan sampai gue pacaran sama fakboy kelas cupang kayak Alby,"ucap Stella meremukkan hati seseorang.
"Yah penonton kecewa!"
"Belum berjuang sudah ditolak!"
"Diam!"teriakan Galih mampu membuat mereka berhenti.
"Wah babang Galih emang the best makasih bang,"ucap Alby alay.
"Kenapa lo? Gue nyuruh diam karena buat ngasih tahu kalau kita free class udah gitu ini ada tugas, bukan karena gue bantu lo ya. Gue sih setuju sama anak kelas harusnya lo sadar diri ajalah Al sebelum suka sama anak kelas,"ucap Galih enteng membuat mereka tertawa terbahak-bahak kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/231233483-288-k2641.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The World (End)
AcciónGelap-Terang sisi yang berbeda namun satu sang pemimpin, ini kisah miliknya, kisah milik sang gadis dengan kehidupan yang dipenuhi oleh kebohongan, teka-teki, ancaman, teror menjadi pelengkapnya. Hidup ditengah ruangan hampa penuh kegelapan, seorang...