Maaf kalo ada typo,
Jangan lupa VOMENT!!!
Happy reading!!!!__
Zeze menjatuhkan dirinya di atas motor Kevin sambil memeluk pria di hadapannya yang sedang menyalakan motor. Motor hitam mengkilat mulai meninggalkan mansion Johnson diikuti deru motor di belakangnya.
"Kenapa gue harus ikut sih bang!"ucap Zeze kesal.
"Lo kan Queen-nya,"ucap Kevin enteng.
"Gue ngantuk banget tahu gak sih lo!"ucap Zeze memajukan bibirnya sambil memejamkan matanya dengan kepala bertumpu di bahu Kevin.
"Eh jangan tidur nanti kalau lo jatuh gue juga kena sakitnya!"ucap Kevin menggoyangkan bahunya agar Zeze terbangun.
"Berisik bang Ke!"
Saat saudara kembar itu tengah baradu mulut, Diki dengan santainya menyalip mereka dengan cepat membuat Kevin sedikit goyah sambil berteriak. "Gue duluan ya para babu!"
"Diki sialan!"pekik Kevin dan Zeze.
"Temen lo tuh!"ucap Gevan melihat Diki sambil melirik Aldo di sampingnya.
"Sorry dia bukan temen gue, tapi anjing gue."ucap Aldo santai sedangkan Gevan dan Wisnu sudah terbahak.
"Temen durhaka lo,"ucap Wisnu.
"Ngaca masnya."tekan Aldo kemudian mereka terkekeh.
"Bang Ke cepet bang!"pekik Zeze.
"Cepet ngapain?"tanya Kevin.
"Cepet kejar Diki, kita balas dia!"pekik Zeze.
"Oke, lo diam aja jangan banyak gerak, gue mau ngebut!"pekik Kevin dibalas pelukan erat Zeze.
Brumm! Kevin langsung menambah kecepatan motornya dan meliukkan motornya di dekat Diki hingga membuat pria itu terlonjak kaget dan hampir jatuh.
"Eh anjing!"latah Diki kaget.
"Mas yang bener dong bawa motornya!"pekik ibu-ibu yang berada di sebelah Diki.
"Eh iya bu maaf!"pekik Diki melajukan motornya kembali.
"Dasar anak muda,"gumam ibu-ibu itu.
Twins lucknat-batin Diki geram.
Aldo, Gevan, Wisnu yang berada di belakang Kevin mengikuti kecepatan motor di hadapannya.
"Gue kalau balap-balapan gini jadi keinget game gue,"ucap Aldo sambil membayangkan dia balapan dan di belakangnya ada cewek yang memeluknya.
"Kalau mau halu inget tempat woy!"pekik Wisnu membuyarkan imajinasi Aldo.
"Bacot!"
"Dibilangin nyolot!"pekik Wisnu.
"Ngajak berantem, eh!"ucap Aldo lalu membayangkan iklan di TV.
"Bego!"umpat Wisnu lirih saat menatap Aldo yang raut mukanya membayangkan sesuatu.
"Gue duluan ya!"pekik Gevan mendahului mereka. Aldo dan Wisnu saling melirik kemudian mereka secara bersamaan menambah kecepatan pada motornya.
Selang beberapa menit akhirnya mereka sampai disebuah mansion megah dengan halaman luas yang di tengah-tengah berkibar bendera merah putih dan para penjaga yang berada disetiap sudut mansion sambil berbaris.
"Wah gila penjagaannya ketat banget!"celetuk Diki dan yang lain berdecak kagum.
"Kalau mau kabur susah,"ucap Zeze diangguki mereka lalu tatapan Zeze jatuh pada dua ekor elang yang bertengger manis di samping pintu masuk utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The World (End)
ActionGelap-Terang sisi yang berbeda namun satu sang pemimpin, ini kisah miliknya, kisah milik sang gadis dengan kehidupan yang dipenuhi oleh kebohongan, teka-teki, ancaman, teror menjadi pelengkapnya. Hidup ditengah ruangan hampa penuh kegelapan, seorang...