Maaf kalo ada typo,
Biasakan vote sebelum membaca!
Happy reading!!--
Enam remaja dengan satu perempuan tengah berdebat di salah satu meja cafe membuat beberapa pengunjung ingin menegurnya tapi mengurungkan diri melihat wajah-wajah mereka.
"Hai GOS, Zeze!"sapa dua orang pemuda memberhentikan perdebatan mereka.
Rey dan Bimo bingung melihat tatapan mematikan enam remaja di hadapannya.
"Eh kenapa?"tanya Rey bingung.
"Situ wartawan?"tanya Zeze sinis membuat dua orang yang hanya berniat menyapa dan siapa tahu ditraktir kini merasa apes.
"Ha?"ucap Rey dan Bimo menatap Zeze bingung.
"Banyak nanya!"ucap Diki sarkas membuat mereka memproses beberapa detik sebelum mengangguk paham.
"Bukan, kita murid IHS."ucap mereka membuat keenam remaja itu hanya memaki dalam hati.
"Ngapain kalian disini?"tanya Aldo dengan nada jelas-jelas tidak suka.
"Oh iya kita kesini niatnya mau minta tra--"
Belum sempat Rey berucap segera dibungkam Bimo dengan mulut dan beberapa kata mutiara lalu menoleh menatap Zeze,"kita mau gabung bolehkan Ze?"
"Hm."dehem Zeze acuh memilih menatap ponsel.
"Terimakasih my Queen!"ucap Rey mengundang singa yang baru jinak kembali lapar.
"Apa lo bilang?"desis Kevin.
"Ah! Itu terimakasih Zeze,"ucap Rey menggaruk belakang kepalanya lalu menoleh ke arah pelayan yang sudah dipanggil Bimo.
"Mau pesan apa mas?"tanya pelayan menatap Rey.
"Samain dia aja."
"Apa ada lagi?"tanya pelayan digelengi mereka.
"Silahkan ditunggu15 menit lagi."ucap Pelayan lalu pergi.
"Oh iya!"pekik Rey mengalihkan mereka,"kalian tadi bicarain apa sampai berantem gitu?"
"Lo siapa yang harus tahu urusan kita?"tanya Wisnu sarkas membuat Aldo dan Diki tersedak lirih.
Ugh, pedas!-batin mereka berdua saling lirik.
Rey yang mendengarnya bak tersambar petir di tengah tsunami,"o-omongan l-lo!"
"Tenang Rey tenang,"ucap Bimo menepuk dan mengelus punggung Rey. Sedangkan pria itu masih kejang-kejang.
Drama-batin Kevin mencibir lalu menatap adiknya yang tengah menatap ponsel sambil mencibir juga.
"Kalian berdua kenapa bisa bareng?"tanya Gevan mengaduk minumannya.
"Kita tetangga."ucap Rey setelah nyawanya normal.
"Gue nanya Bimo."ucap Gevan datar membuat Rey tersambar sekali lagi.
Ini nih resiko orang ganteng, banyak yang iri-batin Rey sabar.
"Udahlah gue mau ke toilet dulu,"ucap Rey berdiri dari kursinya. GOS menyeringai, berhasil membuat pria itu kesal.
"Gue juga!"ucap Bimo dan Diki kompak berdiri.
"Tumben lo,"ucap Aldo pada Diki.
"Yang namanya kebelet gak ada yang tahu."ucap Diki acuh menaruh ponselnya di meja dan mengikuti dua orang pria yang sudah berjalan mendahuluinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The World (End)
AcţiuneGelap-Terang sisi yang berbeda namun satu sang pemimpin, ini kisah miliknya, kisah milik sang gadis dengan kehidupan yang dipenuhi oleh kebohongan, teka-teki, ancaman, teror menjadi pelengkapnya. Hidup ditengah ruangan hampa penuh kegelapan, seorang...