#45

3K 190 4
                                    

Maaf kalo ada typo,
Jangan lupa VOMENT!!
Happy reading!!!

__

"Bagaimana?"tanya Zeze saat dokter keluar dari ruangan Aleta.

"Miss. Aleta sudah siuman, Miss. Hanya saja luka di tubuhnya akan sembuh sekitar seminggu lagi."ucap sang dokter karena ini merupakan rumah sakit milik Zeze.

"Hm."dehem Zeze mulai memasuki ruangan meninggalkan dokter yang bernafas lega karena aura Zeze sudah menghilang.

"Sore kakak cantik,"sapa Zeze tersenyum manis sambil menaruh parcel buah di nakas.

"Wah kesambet apa lo tiba-tiba manis gitu!"celetuk Aleta terkekeh.

"Sial, dibaikin malah nglunjak!"umpat Zeze mendengus lalu duduk di kursi samping brankar Aleta.

"Hehe, tumben lo sendiri."ucap Aleta sambil memasukkan potongan apel ke dalam mulutnya.

"Gak tuh, bang Daren, bang Kenzo sama bang Kenzi lagi beli makan di kantin jadi gue sendirian."ucap Zeze membuka ponselnya.

"Ekor lo mana?"tanya Aleta membuat Zeze mengernyit lalu mengangguk paham.

"Arion gue suruh gak ikut kasian gue sama dia."ucap Zeze singkat.

"Aleta!"pekik Kenzi memasuki ruangan membuat dua orang gadis di dalam sana merubah wajahnya menjadi garang.

"Hehe, sorry sorry, habisnya gue kesel sama nih bocah. Bisa-bisanya gak tahu mobilnya disabotase padahal dia kan yang paling teliti soal ginian diantara kita!"ucap Kenzi sambil mengacak gemas rambut Aleta.

"Lepas! Ya mana gue tahu, gue kan cepet-cepet berangkat, sebelum berangkat juga gue udah ngerasa diikutin makanya gue lewat jalur persawahan itu!"ucap Aleta setelah memukul tangan Kenzi.

"Diikutin berapa orang?"tanya Zeze menatap manik mata Aleta.

"Hm, sekitar 6 orang mungkin karena ada dua mobil di belakang gue, dua orang penumpang di kursi belakang itu berusaha buat nembak gue dan otomatis ada satu orang lagi dong buat nyetir dan juga kalaupun di samping pengemudi ada orang seharusnya dia yang nembak duluan, jadi menurut perkiraan gue emang cuman 6 orang."ucap Aleta menjabarkan.

"Betul juga!"ucap Kenzi lalu duduk diatas brankar Aleta.

"Lalu?"tanya Zeze.

"Satu peluru berhasil bersarang di ban belakang mobil sebelah kanan, mobil yang ditumpangi Aleta mengalami rem blong hingga dia menabrakkan mobilnya pada pohon disana hingga terbakar, 1 menit setelah kejadian itu markas di hebohkan dengan sinyal dari Aleta yang tengah dalam bahaya, Daren berserta beberapa anggota langsung menuju ke lokasi setelah itu Aleta di bawa ke mari sedangkan sisa anggota tetap disana terus lo suruh gue buat nyelidiki kasus ini."ucap Kenzi mendengus.

"Hm,"gumam Zeze sambil mengingat-ingat dan mengacuhkan racauan Kenzi.

"Mobil atau baju apa yang dipakai orang-orang itu?"tanya Zeze serius.

"Lapor Queen, setahu saya baju yang mereka pakai hanya berwarna hitam, saya tidak tahu pastinya berbentuk seperti apa dan juga mobil yang dipakai hanya berwarna hitam polos tanpa logo apapun,"ucap Aleta formal begitupun dengan ketiga pria di ruangan itu yang mulai menegakkan tubuhnya. Zeze melirik Kenzi seolah menyuruh pemuda itu berbicara.

"Lapor Queen, saya menemukan sebuah simbol asap dan pisau pada peluru yang bersarang di ban mobil Miss. A."lapor Kenzi.

Asap dan pisau?-batin mereka bertanya-tanya.

Queen Of The World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang