Maaf kalo ada typo,
Biasakan vote sebelum membaca!
Happy reading!!!__
Suara dentuman itu kembali terdengar dari dalam ruangan yang terdapat tiga makhluk hidup dengan berbagai ekspresi membuat para penjaga diluar pintu berkeringat dingin sendiri.
"Berhenti bersikap bodoh Wilfred!"ucap Raksar menatap putra tunggalnya.
"Anda yang membuat saya gila!"teriak Arion diwajah sang ayah menandakan bahwa perilaku sang ayah sudah tak bisa ia toleransi lagi.
"Tenangkan dirimu putraku,"ucap Ravika menyentuh lengan putranya.
"Berhenti menghalangiku ibunda!"desis Arion dingin melepas tangan Ravika.
"Kau dengan dia sama saja."lanjut Arion sinis.
"Ini semua demi kebaikanmu putraku,"ucap Ravika berusaha meyakinkan putranya.
"Kebaikan apa yang kalian maksud?! Kebaikan apa kudapat dari ini semua ha?!"pekik Arion.
"Lalu dengan kau dan dia apa bisa membuat kalian bahagia ha?!"tanya sang ibu dengan sedikit berteriak.
"Dengarkan apa kata ibumu, jauhi gadis itu, kau tahu sendiri bukan jika kau tetap bersamanya maka du--"ucap Raksar terhenti karena teriakan Arion.
"Aku justru akan bahagia dengan dia, kalian itu hanya orang tua yang egois yang hanya menggunakan kata kebaikan demi mendapat keuntungan. Sudahlah kalian berhenti mempengaruhiku karena keputusanku tetap sama!"teriak Arion.
"Lalu apa bedanya dengan gadis itu? Pasti dia juga memanfaatkanmu!"ucap Raksar.
"Sudah kubilang jangan bicara lagi pak tua sialan. Jelas sekali dia berbeda dengan kalian, dengan dia aku mendapatkan kasih sayang yang selama ini tidak aku dapat. Aku tak akan mau menuruti keinginan konyol kalian sekalipun nyawaku taruhannya!"teriak Arion marah langsung berteleportasi pergi dari tempat itu.
"Kau tak seharusnya berbicara kasar pada putramu!"ucap Ravika.
"Dia seorang lelaki dan memang sudah sepantasnya dilatih keras."ucap Raksar.
"Dan dengan begitu sifatnya tak jauh beda darimu, sama-sama keras kepala!"ucap Ravika lalu pergi meninggalkan sang suami.
Disisi lain seorang pria menyelinap masuk ke kamar gadisnya yang kini sudah terlelap, menatap intens wajah sang gadis bak dewi itu dibawah sinar rembulan.
"Arion,"gumam Zeze menyipitkan matanya saat melihat sosok lelaki yang menatapnya lekat.
"Tidur,"ucap Arion ikut berbaring dan merengkuh tubuh Zeze.
"Hm,"dehem Zeze di dada bidang Arion yang memang masih sangat mengantuk.
Sampai kapanpun aku tidak akan melepaskanmu my Queen-batin Arion mengeratkan pelukannya.
Arion mencium harum coklat yang menguar dari tubuh gadisnya mengelus lembut surai pirangnya lalu beralih pada dahi mulus gadisnya, mata yang selalu menatap tajam seseorang kini yang Arion lihat mata itu sedikit membengkak seperti habis menangis, kemudian pipi yang sedikit menggembung kini dia pencet perlahan sambil sedikit terkekeh yang terakhir dia menyentuh benda yang belum pernah dia jamah yang kini sedikit terbuka membuat hembusan nafas teratur mengenai ujung jarinya.
"Selamat malam Queen,"bisik Arion ditelinga Zeze lalu mencium lama dahi gadis itu.
**
Matahari sudah mulai menampakkan dirinya membuat gadis yang tengah memejamkan matanya membukanya perlahan dan pemandangan yang pertama dia lihat kini seorang lelaki tengah memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The World (End)
ActionGelap-Terang sisi yang berbeda namun satu sang pemimpin, ini kisah miliknya, kisah milik sang gadis dengan kehidupan yang dipenuhi oleh kebohongan, teka-teki, ancaman, teror menjadi pelengkapnya. Hidup ditengah ruangan hampa penuh kegelapan, seorang...