Maaf kalo ada typo,
Jangan lupa VOMENT!!
Happy reading!!!__
Angin malam bertiup kencang seakan memberitahh sesuatu yang besar akan terjadi, pohon-pohon mulai melambai setiap kali dilirik. Di ruangan yang luas terdapat segerombol pemuda yang tengah asik mengobrol ria seakan kedepannya akan tetap seperti ini."Diki sama Gevan mana?"tanya Kevin pada Aldo disampingnya.
"Kumpul keluarga maybe, kan biasanya tuh curutnya Diki gak mau lepas kalau malam. Bang Edgar juga lagi di rumah katanya,"ucap Aldo sambil sedikit mengumpat kala musuh dilayar ponselnya menyerang.
"Andai aja Zeze seumuran sama Nara mungkin gue udah kayak Diki,"ucap Kevin menghayal. Nara, Dinara Graha Listho adik Diki yang berumur 6 tahun.
"Tolol! Kalau Zeze seumuran sama Nara lo juga seumuran sama dia bego 'kan Zeze kembaran lo,"ucap Wisnu sarkas dengan tangan melempar kaleng soda bekasnya.
"Si bego,"ucap Aldo terkekeh dengan mata fokus pada ponsel.
"Andai aja woy belum pasti,"ucap Kevin dengan tangan mengelus dahinya yang sedikit benjol akibat lemparan Wisnu.
"Bang, Zeze mana?"tanya Firman celingak-celinguk.
"Katanya sih pergi ke Jogja tiga hari buat jenguk temennya,"ucap Kevin sambil mengingat pesan Zeze siang tadi.
"Yah padahal gue pengen makan, kalau Zeze di sini 'kan enak dimasakin apalagi masakannya beuh enak,"ucap Firman.
Tak! Kaleng bekas yang tadi mengenai dahi Kevin kini berpindah tempat mengenai dahi Firman.
"Lo kira adik gue pembantu apa!"ucap Kevin sinis setelah melempar kaleng itu.
"Eh eh gak gitu bang maksud gue kangen masakannya bang,"ucap Firman gelagapan.
"Sama aja kalau gitu,"ucap Kevin tetap sinis.
"Bukan gitu bang elah,"ucap Firman memelas.
"Sama aj--"
"Diam anjing kalau sampai gue kalah gue bogem lo semua satu-satu!"teriak Aldo dengan muka memerah menahan amarah langsung membuat mereka diam.
Sialan, padahal gue ketuanya kenapa takut-batin Kevin.
Ya Tuhan, padahal gue udah laper mana kena omel lagi-batin Firman.
Salah gue sih nglempar tuh kaleng ke jidat Kevin kan sekarang tuh kaleng jadi dinistain-batin Wisnu.
Gue diem, gue nonton-batin anggota Starlight lainnya.
**
"My Lord anda yakin hanya akan menonton di sini?"tanya seorang pria yang menjabat sebagai tangan kanan seorang Lord.
"Hm, aku tahu adikku kuat,"ucap Lord.
"Bagaimana dengan Emperor?"tanyanya lagi.
"Kau tahu sendiri bagaimana sifatnya,"kata Lord sambil mengelus sebuah figura dengan isi seorang anak perempuan kecil tengah tersenyum lebar.
Brak! Terdengar dentuman pintu terbuka dengan kasar membuat sang Lord melirik sekilas sedangkan sang tangan kanan langsung sedikit membungkuk hormat pada sang High King.
"Kenapa kau ke sini?"tanya Lord pada High King.
"Kenapa kau dan Emperor melarangku kembali?!"tanyanya dengan penuh penekanan dan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The World (End)
AksiyonGelap-Terang sisi yang berbeda namun satu sang pemimpin, ini kisah miliknya, kisah milik sang gadis dengan kehidupan yang dipenuhi oleh kebohongan, teka-teki, ancaman, teror menjadi pelengkapnya. Hidup ditengah ruangan hampa penuh kegelapan, seorang...