#42

2.8K 193 3
                                    

Maaf kalo ada typo,
Jangan lupa VOMENT!!!
Happy reading!!!

__

"Gimana?"tanya Ga menaik turunkan alisnya.

"Sialan,"desis Mr. D.

"Berhenti berbicara kasar Mr.D!"desis Miss. A sambil meremas laptopnya karena selama 30 menit Mr. D habiskan untuk mengumpat.

"Hahaha!"tawa Ger seketika meledak membuat Der yang berada disampingnya memukul kepalanya agar diam.

"Berisik!"ucap Ta tajam membuat mereka terdiam.

"Kita akhiri rencana ini secepatnya."ucap Ta membuat mereka sedikit tidak setuju.

"Kenapa? Kau masih--"

"Tidak, hanya saja musuh utama kita mulai bergerak. Jika kita memperlama permainan murahan ini kita akan kesulitan menghadapi musuh utama kita,"ucap Ta datar setelah memotong ucapan Der.

"Benar kata Ta, target sudah berada di markas pusatnya yang berada di Eropa dia mulai transaksi senjata mematikan dari sana dan..."ucapan Miss. A menggantung membuat yang lain bertanya-tanya.

"Dan apa?"tanya Ga serius.

"Dia bersekongkol dengan si pengirim mesin pembunuh."lanjut Miss. A mengagetkan mereka tapi tidak dengan Ta.

"Hah, kau kurang tepat Miss. A,"ucap Ta.

"Maksud anda?"tanya Miss. A pada atasannya.

"Mereka berdua adalah paman dan keponakan."ucap Ta menekan kata 'paman' dan 'keponakan' lalu menyeringai dan menghilang dari ruangan itu meninggalkan keheningan.

**

"Woy bangun!"pekik Kevin mengagetkan sepasang kekasih yang tertidur di depan TV.

"Berisik!"desis mereka dengan aura membunuhnya.

"Y-ya udah gue pergi,"ucap Kevin gelagapan saat Zeze menatapnya dengan tajam sedangkan Arion semakin menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Zeze.

"Pulang sana!"ucap Zeze membangunkan Arion.

"Hm,"gumam Arion masih dengan posisi sama.

"Pulang Ion, udah mau malam."ucap Zeze membujuk.

"Biasanya juga kalau malam tidur disini,"ucap Arion mengeratkan pelukannya membuat Zeze mencibir.

"Kan lo tuh bukan gue,"cibir Zeze tidak ditanggapi sampai akhirnya cara terakhir adalah mengancamnya.

"Pulang atau gue lempar lo!"ancam Zeze mulai melepaskan pelukannya.

"Hm."dehem Arion dingin langsung mengambil tasnya dan beranjak keluar.

Zeze yang melihat Arion dingin padanya pun sedikit merasa bersalah lalu menarik dasi Arion membuat pria itu membungkuk.

Cup! Kecupan sekilas Zeze layangkan membuat pria dengan marga Clovis didepannya berdiri kaku.

"Hati-hati!"ucap Zeze cepat langsung menutup pintu kamarnya.

Arion yang mendapat serangan dadakan membuat rasa kantuk dan kekesalannya seketika hilang, dia berjalan menuju lift sambil memegang dagunya yang habis dicium Zeze.

Keempat pria yang sedang berkumpul di ruang tamu pun menatap Arion aneh karena pria dingin itu senyum senyum sendiri sambil memegang dagunya bahkan tidak memperhatikan jalannya. Serem, pikir mereka melihat senyum Arion. Mungkin jika para gadis akan terpesona tapi ini mereka.

Queen Of The World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang