#20

4.8K 323 4
                                    

Maaf kalo ada typo,
Jangan lupa voment!!
Happy reading!!!

__

"Perang akan terjadi sebentar lagi. Jaga dirimu princess,"ucap seorang pria sambil mengelus wajah cantik seseorang dibingkai foto.

"Permisi my Lord."ucap seseorang.

"Katakan,"ucap pria itu

"Apakah setelah perang itu saya akan tetap disana?"tanya orang itu hati-hati.

"Tentu, karena setelah itu princess-ku kembali diuji."ucap pria itu.

"Baik my Lord. Saya permisi,"ucap orang itu yang dibalas deheman.

Sebentar lagi-batin pria itu.

**

Malam hari ini tepat pukul 11 malam amarah Zeze tengah dipermainkan karena markas bagian baratnya di Indonesia, lebih tepatnya di Sumatera tengah diporak-porandakan oleh musuhnya.

"Siapkan helikopter sekarang!"

Tut..! Zeze langsung mematikan sambungan telfonnya tanpa menunggu balasan orang diseberang sana. Zeze kini telah tiba di markas pusatnya di Jakarta. Semua anggota telah siap berbaris di depan helikopter.

"Semuanya sudah siap Queen,"ucap Daren.

"Kau ikut denganku yang lain jaga markas!"ucap Zeze dingin. Daren langsung mengikuti langkahnya.

"Siapa?"tanya Zeze ketika di dalam helikopter.

"Orang yang sama,"ucap Daren pelan. Mata Zeze langsung memanas tapi kemudian dia terkekeh sinis.

"Berniat sekali rupanya,"desis Zeze sambil terkekeh.

"Princess,"panggil Daren karena dia sakit melihat Zeze seolah-olah kuat.

"Dia jahat bang,"ucap Zeze lirih. Daren yang tak tega pun langsung merengkuh tubuh Zeze ke dalam pelukannya.

"Dia hanya sedang buta arah saat ini Princess. Cepat atau lambat semua masalah kamu akan selesai, disini ada abang sama yang lain, jangan pernah merasa sendiri."ucap Daren sambil mengelus rambut Zeze. Sedangkan Zeze dia tidak menangis hanya kecewa pada seseorang yang telah dia percaya tapi kini berniat menghancurkan Mafianya.

"Kita sudah sampai Tuan, Queen."ucap salah satu anggota di dalam helikopter yang dibalas anggukan oleh Zeze.

Tap! Tap! Tap! Langkah kaki Zeze dan Daren menggema di markasnya yang kini sebagian telah hancur.

"Selamat datang Queen dan Tuan,"ucap semua orang di markas walaupun badan mereka tengah sakit karena pertarungan yang menyebabkan markasnya hancur. Tuan merupakan panggilan Daren saat sedang misi karena dia wakil ketua Zeze sedangkan ketua-ketua setiap markas dipanggil namanya.

"Rafaneal Sergito Atmaja,"ucap Zeze dingin.

"Hormat Queen!"ucap Rafa tegas walaupun sedikit ada nada kegugupan didalamnya yang berusaha dia tutupi. Jika Zeze mendengar kegugupan dari mulutnya Zeze tak segan-segan menyayat bibirnya dan itu pernah terjadi.

Zeze ingin semua anggota memiliki sifat tegas apapun yang terjadi. Rafaneal Sergito Atmaja adalah ketua markas dibagian barat.

"Ke ruanganku,"ucap Zeze datar berjalan diikuti Daren dan Rafa dibelakangnya. Tapi baru beberapa langkah mereka berjalan, Zeze kembali berucap.

"Bawa mereka yang masih hidup ke ruang bawah tanah, sedangkan yang sudah mati buang saja ke hutan, dan jangan lupa sisakan kepala ketua mereka untuk ku jadikan pajangan,"ucap Zeze pada anggotanya. Memang saat Zeze masuk sudah banyak mayat berserakan serta orang-orang setengah sadar yang Zeze yakini mereka musuh.

Queen Of The World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang