Maaf kalo ada typo,
Biasakan vote sebelum membaca!
Happy reading!!!__
"Bang di depan ada anak Meteor bawa banyak pasukan!"teriak Mario membuat seluruh anggota Starlight maupun Antariksa berdiri tegap. Wajah Kevin terlihat tenang dengan senyum miringnya mungkin karena pagi-pagi adiknya sudah mode ngambek ditambah dengan kehadiran Meteor yang akan dijadikan pelampiasannya. Poor Meteor!
"Gue ikut,"ucap Arion yang diangguki saja oleh Kevin lalu keluar.
"Akhirnya kalian keluar juga,"ucap Doni menyeringai bersama 200 anggotanya.
"Mau apa lo kesini?"tanya Kevin menusuk.
"Hancurin kalian,"ucap Doni santai kemudian dia menatap ke arah Arion.
"Anggota baru lo?"tanya Doni pada Kevin.
"Bukan urusan lo,"bukan Kevin yang menjawab melainkan Arion.
"Lo pergi dari sini sebelum gue hancurin muka sok berkuasa lo,"ucap Xandre datar.
"Wah aku lupa ternyata ada Antariksa juga di sini,"ucap Doni sok kaget membuat mereka geram tapi mereka tahan.
"Oh iya di mana mainan kalian?"lanjut Doni bertanya namun tak dapat mereka pahami.
"Maksud lo?"tanya Gevan.
"Ah itu misterius girl Starlight or Queen Starlight,"ucap Doni berhasil membuat amarah mereka anggota Starlight dan Arion memuncak.
"Jagaa mulut lo!"teriak Arion jelas marah karena yang mereka bicarakan itu mate-nya.
"Kenapa lo marah? Dia mainan lo juga?"tanya Doni mengejek diikuti tawa anggotanya yang langsung mendapat bogeman mentah dari Arion.
Dua kubu langsung saja menunjukkan aksi bela diri masing-masing menunjukkan siapa yang pantas menjadi sang pemimpin, pertarungan itu berjalan tujuh belas menit, mereka seakan lupa bahwa mereka belum sarapan dan masih dalam keadaan berantakan namun kini mereka lebih memilih melampiaskan emosi mereka karena sang Queen telah direndahkan, Antariksa pun ikut membantu.
"Jangan pernah lo jelek-jelekin dia lagi,"desis Arion tajam masih membabi buta Doni, bahkan Doni hanya dapat mengelak dia tak kuat untuk melawan. Mereka sudah menyelesaikan anak buahnya yang kini nasibnya tak jauh beda dari Doni dan kini lebih memilih melihat Arion membabi buta Doni.
Doni pantas mendapatkannya mungkin lebih, itulah pikiran mereka. Seharusnya Doni mengingat betapa kejamnya Starlight kala yang mereka jaga ada yang berani menyentuh bahkan mereka tak segan untuk membunuh.
"Udah woy!"teriak Diki yang sudah mulai lapar namun Arion dan Doni belum juga selesai. Sedangkan yang lain menatap Arion ngeri hanya Diki saja yang berani berteriak
Zeze yang masih berkutat dengan nasi goreng seafoodnya akhirnya selesai, masih dengan rambut yang ia cepol asal tadi dan celemek yang masih menggantung ditubuhnya dia melepaskan earphone miliknya dan menoleh kearah anak-anak tadi saat berkumpul. Sepi. Itulah yang terlintas di otak cantiknya kemudian mendengar suara keribut dari luar. Lagi-lagi masalah, pikirnya. Sesampainya di luar dia hanya menatap depannya datar.
"Arion Wilfred Clovis berhenti,"ucap Zeze datar bak sebuah mantra mampu membuat jiwa iblis Arion diam dan membalikkan badannya berjalan menuju Zeze yang berkacak pinggang, langsung saja dia memeluk gadis itu menyandarkan kepalanya di bahu kanan gadisnya.
"Kalian ngapain berdiri di situ? Gue cariin di dalam gak ada, eh justru di luar ngurusin tikus got. Masuk, nasi gorengnya udah siap, awas aja gak kalian habisin,"omel Zeze seolah-olah tak terjadi apa-apa dihadapannya membuat mereka mengangguk patuh dan berjalan menunduk bahkan Antariksa pun melakukan hal yang sama entahlah mereka seakan dilarang menolak perintah Zeze. Dalam hati mereka iri dengan Starlight yang mempunyai Queen perhatian tidak seperti mereka walaupun mereka geng baik-baik tetap saja mereka membutuhkan seorang perempuan dalam geng untuk menyeimbanginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The World (End)
AcciónGelap-Terang sisi yang berbeda namun satu sang pemimpin, ini kisah miliknya, kisah milik sang gadis dengan kehidupan yang dipenuhi oleh kebohongan, teka-teki, ancaman, teror menjadi pelengkapnya. Hidup ditengah ruangan hampa penuh kegelapan, seorang...