#27

4.1K 275 0
                                    

Maaf kalo ada typo,
Biasakan vote sebelum membaca!
Happy reading!!!

__



Zeze keluar lebih dahulu dari mobil Arion, cuaca hari ini juga lumayan mendung. Sedangkan Arion dia masih sibuk berkutat dengan tasnya. Setelah selesai Arion keluar dari mobil berjalan mendekati Zeze yang tengah menatap ponselnya sambil berdiri di samping mobilnya, Arion pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini dia mulai berjalan mendekat saat sudah dekat dia langsung mencium pipi Zeze kemudian merangkulnya untuk berjalan bersama. Sedangkan gadis yang menjadi korban Arion hanya bisa mendengus.

"Ngapain sih serius banget kelihatannya,"ucap Arion sambil melirik Zeze.

"Kepo!"ucap Zeze judes.

"Udah dong Ze jangan ngambek mulu ntar cepet tua loh kasian nanti anak gue bapaknya masih cakep fresh seger emaknya udah kayak nenek-nenek bau tanah,"canda Arion terkekeh namun sayangnya justru menambah buruk mood Zeze. Langsung saja sebuah kaki mendaratkan dirinya diatas kaki Arion dengan kencang.

"Aw kok di injak sih Ze?"tanya Arion kesakitan.

"Dasar cowok bego,"desis Zeze kemudian menyikut perut Arion dan langsung melenggang pergi.

"Lah emang gue salah ngomong ya?"tanya Arion bermonolog.

"Salah lah bego!"umpat GOS yang sedari tadi memang mendengar percakapan mereka.

"Apa?"tanya Arion datar. Kevin yang paham maksudnya pun menjawab.

"Tanpa sengaja lo ngehina Zeze,"ucap Kevin datar.

"Oh iya ya,"ucap Arion sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Bego,"umpat Wisnu.

"Kita dua tahun satu sekolah sama-sama saling kenal dan baru kali ini gue lihat sendiri si kutub es sekarang pindah haluan jadi bucinnya Zeze gak nyangka gue,"ucap Diki sambil tertawa. Sadar diri mas, situ juga bucin Zeze! Ingin rasanya Arion berteriak seperti itu jika sudah tidak memikirkan imagenya lagi.

"Bucinnya mah sekarang udah mendarah daging,"ucap Aldo tertawa.

"Makanya sampai bego."lanjut Gevan membuat mereka kembali tertawa sambil berjalan menuju kelas meninggalkan Arion yang menatap tajam mereka.

"Iya juga sih,"ucap Arion menyadari kalimatnya.

"Emang dasar Arion bego!"

"Kalau udah gini susah nih buat bujuk!"

"Harus pake jurus level 80 ini mah."

"Kan gak mungkin seorang pangeran tanpa putri."

"Alpha tanpa Luna apa kata dunia nanti."

"Kaya mie bakso tanpa bakso nanti."

Gerutu Arion sepanjang jalan yang tak masuk akal, seketika dia sadar. Kok gue sekarang banyak omong ya? Pikir Arion heran melirik kanan kiri memastikan tidak ada yang mendengar, bisa malu dia kalau ketahuan.

Langkah kaki tegasnya memasuki kelas dengan ekspresi datar kemudian mendudukkan diri di samping Zeze. Arion menyandarkan kepala di meja dan wajahnya berhadapan langsung dengan Zeze yang kini posisinya sama dengan Arion.

"Jangan ngambek lagi, nanti gue bikinin pisau lipat rancangan gue sendiri sesuai selera lo deh,"tawar Arion sambil mengelus pipi Zeze. Zeze memejamkan matanya kemudian membuka lagi dan tersenyum senang ke Arion.

"Oke deal,"ucap Zeze duduk tegak menghadap Arion sambil menyodorkan tangannya.

"Deal."balas Arion menautkan tangan mereka. Cepet banget berubahnya, pikir Arion.

Queen Of The World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang