Gravity - 19

8.6K 461 0
                                    


Jangan lupa Bintang dan komentarnya ya♡

[]


"Rajin amat lu, Lin. Biasanya jam segini cuma main hape doang."

"Gapapa olahraga, biar kalo gue lahiran ngejannya gak kenceng-kenceng," balas Ralinne sembari menaruh sapu di halaman belakang. Alan yang berada seatap dengan Ralinne pun membuntuti gadis tersebut.

"Emang apa hubungannya?" tanya Alan bingung.

"Kalo semisal gue bersalin tapi pas hamil ga banyak olahraga, kemungkinan besar gua gak bisa bersalin normal. Napas gua gak kayak lu yang kapasitasnya 128 giga. Gua jaga-jaga biar nanti pas bersalin gak nyusahin elo." Ralinne menjemur pakaian miliknya dan sang Mama di atas jemuran dekat kolam.

Reflek Alan menggeplak kepala Ralinne. "Mau lo bersalin normal atau enggak, pasti yang jadi pegangan lo buat mengalihkan rasa sakit itu gue! Enak aja lo ngomong kek gitu."

"Kak Alan ... Anter beli kue di depan komplek yuk," ajak Ralinne. Sebelumnya ia memotong ucapan Alan karena pemuda tersebut akan tersulut bila diladeni lebih banyak.

"Noh kan, ada maunya aja sama gue!"

"Ya, emangnya mau sama siapa lagi? Setan?"

"Sama Javier!"

Saat Alan mengatakan kalimat tersebut, raut wajah Ralinne berubah seketika yang awalnya biasa-biasa saja menjadi muram.

Ralinne pun meninggalkan Alan.

"Eh eh eh, maaf Lin, Maaf, keceplosan. Ayo gue antar!"

"Gak jadi, gue mau tidur."

Ralinne mengendurkan pegangan tangan Alan pada lengannya, ia menatap Alan kesal.

"Yah, jangan marah dong Lin. Ayo deh gua antar, atau mau kue apa? Biar gue beliin. Ya?"

"Ngga, Alan. Gue mau tidur,"

"Masih pagi oncom, gak baik buat janin lo."

"Berisik!"

[]

"Sayang, kapan hubungan kita dipublikasikan?"

Perempuan muda sedang bergelayut manja di lengan Laki-laki muda yang sedang termenung di atas sofa. Laki-laki tersebut tampak menimang pilihan antara mengatakan ya atau tidak.

"Gak bisa sekarang, Nin. Aku juga masih berperang batin, takut-takut——"

"Kamu takut apalagi si?! Sudah hampir enam bulan hubungan kita berlanjut sampai-sampai kamu sudah memanfaatkan tubuh aku! Sampai kapan, Gio?!"

"Sa-sampai masalah Javier dengan Ralinne selesai. Aku janji!" Laki-laki yang dipanggil Gio tadi menjulurkan jari kelingkingnya untuk ditautkan dengan jari kelingking milik Anin, namun gadis tersebut menolak.

"Aku gak mau! Besok siap ga siap, mau ga mau, aku bakal bilang ke Javier soal hubungan kita. Aku muak, Gio!"

"Terserah, aku ikut kamu saja."

Gio menyugar rambut hitamnya. Pikirannya kembali kacau saat Anin meracau minta dipublikasikan.

[]

"Oma sudah gak paham sama otak kecil kamu lagi, Javier! Sudah berapa kali Oma katakan bukan? Jangan lagi mencari informasi Ralinne."

"Oma, tapi bayi yang dikandung Ralinne itu bayi milik Javier! Javier gak setega itu untuk meninggalkan bahkan melupakan Ralinne dan anak kami. Javier cuma minta kembalikan hubungan Javier pada Ralinne."

Javier memohon pada Oma Ria yang sudah bersikeras untuk melarangnya menghubungi Ralinne. Javier sendiri pun sangat menuruti, namun, untuk kali ini setelah Oma Ria memberikan ultimatum, entah kenapa hati kecil Javier tersentil.

Setega itu ia pada darah dagingnya.

"Aku gak tahu apa yang harus aku yakinkan ke oma lagi. Aku cuma mau sama Ral--"

"Ralinne Ralinne Ralinne. Ralinne aja semuanya! Oma capek dengan kelabilan kamu! Silakan jika memang kamu ingin kembali pada Ralinne, tapi ingat satu hal! Kamu gak akan pernah diterima di keluarga Melviano sialan!"

"Oke, aku siap!"

[]

25 AGUSTUS 2020

Jangan lupa Bintang dan komentarnya.

GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang